KOMPAS.com- Sedekah menjadi salah satu amalan utama dalam Islam dan hari Jumat menjadi waktu istimewa untuk melakukannya.
Hari ini dikenal sebagai “sayyidul ayyam” atau penghulu segala hari sehingga memiliki kedudukan khusus dalam syariat.
Rasulullah SAW bersabda: “Hari terbaik di mana matahari terbit adalah hari Jumat...” (HR. Muslim).
Pada hari ini Allah SWT memberikan limpahan rahmat dan keberkahan sehingga setiap amalan kebaikan termasuk sedekah mendapatkan pahala yang lebih besar.
Baca juga: Keutamaan Sedekah Subuh, Amalan yang Membawa Berkah dan Penghapus Dosa
Dilansir dari laman Baznas, sedekah pada hari Jumat memiliki nilai lebih dibanding hari-hari lainnya.
Keberkahan yang melekat pada hari ini menjadikan sedekah bernilai lebih besar dan berdampak lebih luas bagi pemberi maupun penerimanya.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang bersedekah pada hari Jumat, maka pahalanya akan dilipatgandakan.”
Amalan ini diyakini membawa ketenangan hati dan keberkahan rezeki dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Fatwa MUI: Dana Zakat, Infak, dan Sedekah Kini Bisa untuk Iuran BPJS Ketenagakerjaan
Hari Jumat menjadi waktu yang tepat untuk merenungkan berbagai nikmat Allah SWT.
Sedekah menjadi wujud syukur seorang hamba melalui berbagi sebagian rezeki kepada orang lain.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Saba: 39:
قُلْ اِنَّ رَبِّيْ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ وَيَقْدِرُ لَهٗۗ وَمَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهٗۚ وَهُوَ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ٣٩
qul inna rabbî yabsuthur-rizqa limay yasyâ'u min ‘ibâdihî wa yaqdiru lah, wa mâ anfaqtum min syai'in fa huwa yukhlifuh, wa huwa khairur-râziqîn
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya.” Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.
Ayat ini menegaskan bahwa sedekah tidak pernah mengurangi harta justru mendatangkan pengganti yang lebih baik.
Sedekah menjadi salah satu jalan penghapus dosa bagi seorang Muslim.
Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi).
Amalan ini menjadi kesempatan untuk memperbaiki diri dan memohon ampun dari kesalahan yang telah diperbuat.
Baca juga: Al Kalimatut Thayyibatu Shadaqah: Ucapan Baik yang Bernilai Sedekah dalam Islam
Sedekah disebut sebagai salah satu kunci datangnya rezeki.
Rasulullah SAW menegaskan: “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta.” (HR. Muslim).
Hari Jumat memberikan momentum terbaik untuk membuka pintu keberkahan yang lebih luas melalui amalan berbagi.
Hari Jumat memiliki keutamaan lain karena berkaitan dengan kematian dan kehidupan akhirat.
Sedekah pada hari ini mengingatkan manusia untuk mempersiapkan bekal terbaik menuju akhir kehidupan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap amal anak Adam akan terputus kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim).
Sedekah jariyah menjadi amalan yang terus mengalir sekalipun pelakunya telah meninggal dunia.
Sedekah Jumat tidak hanya bernilai ibadah tetapi juga membantu meringankan beban mereka yang membutuhkan.
Amalan ini memperkuat kepedulian, empati, serta solidaritas sosial dalam kehidupan masyarakat.
Islam menekankan pentingnya saling membantu terutama bagi mereka yang berada dalam situasi kesulitan.
Baca juga: Bacaan Sedekah Subuh yang Dianjurkan agar Pahala Berlipat Ganda
Hari Jumat merupakan waktu ketika doa memiliki peluang besar untuk dikabulkan.
Rasulullah SAW bersabda: “Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang jika seorang hamba muslim berdoa kepada Allah ketika itu, niscaya Allah akan mengabulkan doanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Mengiringi doa dengan sedekah membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan jawaban dari Allah SWT.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang