KOMPAS.com - Di tengah kehidupan yang berat saat ini, banyak orang yang bermasalah dengan hidupnya. Entah itu karena faktor ekonomi, faktor keluarga, faktor emosional, maupun faktor-faktor lainnya.
Terkadang orang bingung dari mana untuk memperbaiki kehidupan yang berat. Bahkan seringkali ada orang salah dalam usaha memperbaiki hidup. Bukan hidup menjadi lebih baik, namun justru hidup menjadi semakin berat.
Dalam Islam, para Ulama mengajarkan bahwa untuk mulai memperbaiki hidup, bisa diawali dengan memperbaiki shalat. Ibadah shalat adalah ibadah utama dalam Islam yang tidak boleh ditinggalkan.
Baca juga: 12 Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid
Larangan meninggalkan shalat disampaikan dalam hadits Nabi Muhammad SAW:
وَعَنْ بُرَيْدَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلاَةُ ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
Artinya: "Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perjanjian yang mengikat antara kita dan mereka adalah shalat, maka siapa saja yang meninggalkan shalat, sungguh ia telah kafir.” (H.R. At Tirmidzi dan An Nasai).
Sementara dalam hadits lain disebutkan:
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالكُفْرِ ، تَرْكَ الصَّلاَةِ
Artinya: “Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat.” (H.R. Muslim).
Shalat harus dilakukan dalam keadaan apapun, baik itu sehat maupun sakit. Ada berbagai keringanan yang diberikan bagi orang yang tidak mampu menjalankan shalat dengan sempurna.
صَلِّ قَائِماً، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِداً، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ»، رَوَاهُ الْبُخَارِي.
Artinya: “Shalatlah dengan berdiri. Jika tidak mampu, shalatlah dalam keadaan duduk. Jika tidak mampu, shalatlah dalam keadaan berbaring. Jika tidak mampu, shalatlah dengan isyarat.” (H.R. Bukhari).
Baca juga: Doa Setelah Sholat Tahajud Lengkap dengan Teks Arab, Latin, dan Artinya
Ketika hidup sedang bermasalah atau terasa berat, maka seseorang butuh pihak lain untuk membantu memperbaiki hidupnya atau setidaknya bisa menjadi tempat untuk mencurahkan perasaan dan bercerita.
Maka sosok terbaik untuk meminta pertolongan dan menjadi sandaran ketika menghadapi masalah adalah Allah SWT.
حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ
Artinya: "...Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung." (Q.S. Ali Imran: 173).
Cara untuk meminta pertolongan Allah SWT adalah dengan sabar dan shalat.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S. Al Baqarah: 153).
Baca juga: Hukum Memejamkan Mata Saat Sholat: Boleh, Makruh, Sunnah, atau Wajib?
Dengan memperbaiki shalat, dimulai dari memperbaiki wudhu, yaitu melaksanakan wudhu dengan benar. Kemudian memperbaiki shalat dengan cara melaksanakan shalat di awal waktu, shalat dengan tumakninah, berusaha shalat dengan khusyuk dan melaksanakan syarat dan rukun dengan benar, maka shalat akan mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ وَٱلْمُنكَرِ
Artinya: "...Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar..." (Q.S. Al Ankabut: 45).
Ketika seseorang terbebas dari perbuatan keji dan mungkar, otomatis ia akan melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT. Orang yang taat kepada Allah SWT, maka ia akan menjadi orang yang bertakwa. Dengan takwa itu, Allah SWT akan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka dan memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan.
وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ
Artinya: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya..." (Q.S. Ath Thalaq: 2-3).
Baca juga: Niat Sholat Wajib 5 Waktu Sendiri dan Berjamaah: Arab, Latin, dan Arti
Shalat pada hakikatnya adalah sedang berkomunikasi dengan Allah SWT dan berdzikir kepada-Nya. Shalat sebagai dzikir utama disebutkan dalam Al Quran:
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي
Artinya: “Sesungguhnya Aku adalah Allah. Tiada yang berhak disembah, selain Aku. Maka, sembahlah Aku dan tegakkanlah shalat untuk berzikir/mengingat-Ku.” (Q.S. Thaha: 14).
Dengan mengingat Allah SWT melalui shalat dan dzikir-dzikir lainnya, hati akan menjadi tenang.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (Q.S. Ar Ra'du: 28).
Baca juga: 10 Keutamaan Sholat Subuh Berjamaah
Dengan memperbaiki shalat, maka Allah akan mendatangkan pertolongan dan memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan serta rezeki yang tidak disangka-sangka.
Shalat sebagai dzikir utama juga akan menjadikan hati tenang sehingga hidup menjadi lebih baik dan tenang.
Dengan demikian, maka hidup juga akan menjadi lebih baik dan tenang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang