Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Maulid ke Ekoteologi, 1.000 Orang Bahas Kerusakan Lingkungan di Masjid

Kompas.com - 16/09/2025, 07:41 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com – Lebih dari 1.000 peserta memenuhi Masjid Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Senin (15/9/2025).

Mereka hadir dalam kegiatan Bincang Syariah Goes To Campus bertema Mawlid For Earth: Sharia and Eco Wisdom yang digelar Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag).

Acara ini menjadi bagian dari program nasional Blissful Maulid, dengan menghadirkan dosen UIN Sunan Kalijaga, Fahruddin Faiz, dan influencer muda, Kalis Mardiasih.

Baca juga: Membaca Gerak NU di Tanah Seribu Masjid: Dari Pesantren ke Ruang Digital

 

Diskusi menyoroti isu krisis iklim dan lingkungan dari perspektif keagamaan.

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Arsad Hidayat, menegaskan bahwa penguatan ekoteologi kini menjadi prioritas Kemenag.

“Menjaga lingkungan bukan hanya kebutuhan duniawi, tetapi juga bagian dari tujuan agama. Dalam Islam, pelestarian alam adalah amanah yang harus kita rawat,” ujar Arsad.

Ia mengingatkan bahwa dunia tengah menghadapi ancaman serius seperti perubahan iklim, banjir, degradasi tanah, dan deforestasi.

Menurutnya, kerusakan lingkungan bukan hanya masalah teknis, melainkan juga persoalan spiritual.

“Setiap ayat Al-Qur’an dan hadis yang menyinggung pentingnya menjaga bumi adalah panggilan moral bagi umat Islam untuk bertindak nyata,” tegasnya.

Ekoteologi Jadi Pilar Moderasi Beragama

Arsad menjelaskan bahwa konsep ekoteologi sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan keseimbangan. Ia menilai pelestarian lingkungan harus ditempatkan sejajar dengan upaya menjaga jiwa, akal, agama, keturunan, dan harta.

Acara yang dikemas secara interaktif ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran baru di kalangan mahasiswa dan sivitas akademika untuk menjadikan isu lingkungan sebagai bagian dari pengamalan agama.

Baca juga: Menag: Orang yang Suka Menyalahkan Orang Lain Tanda Masih Harus Belajar

“Belajar dari keteladanan Nabi, kita diajarkan untuk hidup sederhana, tidak merusak, dan selalu berpihak pada kelestarian bumi. Spirit inilah yang kami harap tumbuh dalam setiap aktivitas keagamaan di kampus maupun masyarakat,” tambahnya.

Dengan semangat tersebut, Bimas Islam berharap gerakan kolektif berbasis nilai agama dapat menjadi solusi nyata dalam menghadapi krisis iklim global.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Sunnah-sunnah Malam Pertama agar Rumah Tangga Berkah dan Bahagia
Sunnah-sunnah Malam Pertama agar Rumah Tangga Berkah dan Bahagia
Doa dan Niat
Dari Maulid ke Ekoteologi, 1.000 Orang Bahas Kerusakan Lingkungan di Masjid
Dari Maulid ke Ekoteologi, 1.000 Orang Bahas Kerusakan Lingkungan di Masjid
Aktual
Sedekah Subuh Artinya Apa? Ini Keutamaan dan Cara Mengamalkannya
Sedekah Subuh Artinya Apa? Ini Keutamaan dan Cara Mengamalkannya
Doa dan Niat
Ayat Al Quran dan Hadits tentang Larangan Berjudi Serta Dampak Buruknya
Ayat Al Quran dan Hadits tentang Larangan Berjudi Serta Dampak Buruknya
Doa dan Niat
Pornografi dalam Pandangan Islam dan Cara Mengatasi Kecanduannya
Pornografi dalam Pandangan Islam dan Cara Mengatasi Kecanduannya
Doa dan Niat
Bolehkah Mewarnai Rambut dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkapnya
Bolehkah Mewarnai Rambut dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkapnya
Doa dan Niat
6 Tanda Kiamat Dalam Hadits Ini Semua sudah Terjadi
6 Tanda Kiamat Dalam Hadits Ini Semua sudah Terjadi
Doa dan Niat
8 Langkah Mandi Wajib Setelah Haid, Panduan Lengkap untuk Muslimah
8 Langkah Mandi Wajib Setelah Haid, Panduan Lengkap untuk Muslimah
Aktual
Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Doa dan Niat
Benarkah Bayi Lahir Sudah Menanggung Utang Negara? Begini Penjelasan Islam
Benarkah Bayi Lahir Sudah Menanggung Utang Negara? Begini Penjelasan Islam
Aktual
Membaca Gerak NU di Tanah Seribu Masjid: Dari Pesantren ke Ruang Digital
Membaca Gerak NU di Tanah Seribu Masjid: Dari Pesantren ke Ruang Digital
Aktual
Menag: Orang yang Suka Menyalahkan Orang Lain Tanda Masih Harus Belajar
Menag: Orang yang Suka Menyalahkan Orang Lain Tanda Masih Harus Belajar
Aktual
35 Kebiasaan yang Bisa Menghambat Datangnya Rezeki di dalam Kitab Ta’lim Muta’allim
35 Kebiasaan yang Bisa Menghambat Datangnya Rezeki di dalam Kitab Ta’lim Muta’allim
Doa dan Niat
Gus Yahya Sebut NTB Jadi Basis NU Dinamis, Gubernur Iqbal Titipkan Diri ke NU
Gus Yahya Sebut NTB Jadi Basis NU Dinamis, Gubernur Iqbal Titipkan Diri ke NU
Aktual
Sekjen MUI Ajak Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Lewat Cash Waqf Linked Sukuk
Sekjen MUI Ajak Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Lewat Cash Waqf Linked Sukuk
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke