KOMPAS.com - Kiamat atau hari akhir adalah sebuah peristiwa hancurnya alam semesta pertanda dunia sudah selesai.
Setelah kiamat terjadi, semua manusia yang sudah meninggal dunia akan dibangkitkan dan diberikan balasan terhadap semua amal perbuatan yang telah dilakukan.
Kapan pastinya hari kiamat tidak ada seorang pun yang tahu. Beberapa orang yang mencoba meramal datangnya kiamat tidak ada yang tepat.
Baca juga: 7 Doa Taubat dalam Al Quran: Arab, Latin, dan Artinya
Kepastian akan datangnya hari kiamat tidak ada seorang makhluk pun yang tahu, bahkan juga Nabi Muhammad SAW. Pengetahuan tentang hari kiamat hanya ada pada sisi Allah SWT.
يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلسَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَىٰهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَآ إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْـَٔلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِىٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ ٱللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: "Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (Q.S. Al A’raf: 187).
Meskipun tidak ada satu orang pun yang mengetahui datangnya hari kiamat, Allah memberikan tanda-tanda akan datangnya hari kiamat.
Baca juga: Doa Taubat Nabi Adam AS: Arab, Latin, dan Artinya
Hadits di bawah ini menjelaskan tentang tanda-tanda sudah dekatnya hari kiamat.
عنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ ، وَتَكْثُرَ الزَّلَازِلُ ، وَيَتَقَارَبَ الزَّمَانُ ، وَتَظْهَرَ الْفِتَنُ ، وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ ، وَهُوَ الْققَتْلُ الْقَتْلُ ، حَتَّى يَكْثُرَ فِيكُمْ الْمَالُ فَيَفِيضَ
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda,"Tidak akan terjadi hari kiamat kecuali setelah hilangnya ilmu, banyak terjadi gempa, waktu seakan berjalan dengan cepat, timbul berbagai macam fitnah, Al haraj -yaitu pembunuhan- dan harta melimpah ruah kepada kalian." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Dari hadits di atas, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang 6 tanda akan datangnya hari kiamat, yaitu:
1. Hilangnya ilmu
2. Banyak terjadi gempa
3. Waktu berjalan dengan cepat
4. Timbunya berbagai macam fitnah
5. Banyak terjadinya Al Haraj atau pembunuhan
6. Harta melimpah ruah
Dari 6 tanda datangnya kiamat di atas, semuanya sudah terjadi saat ini.
Yang dimaksud hilangnya ilmu di sini adalah ilmu agama. Allah mengangkat ilmu dari dunia dengan cara mewafatkan para ulama yang ahli ilmu sehingga yang ada hanya orang-orang bodoh yang memfatwakan agama.
إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبِضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعُلَمَاءِ حَتَّـى إِذَا لَمْ يَبْقَ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُءُوسًا جُهَّالاً فَسُئِلُوا، فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
Artinya: "Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu sekaligus dari para hamba, akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan mewafatkan para ulama, sehingga ketika tidak tersisa lagi seorang alim, maka manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pemimpin, lalu mereka ditanya, kemudian mereka akan memberikan fatwa tanpa ilmu, maka mereka sesat lagi menyesatkan orang lain.’” (H.R. Bukhari).
Baca juga: Tata Cara Sholat Taubat: Bacaan Niat, Doa, dan Waktu Pelaksanaannya
Saat ini sering terjadi gempa bumi di dunia, juga di Indonesia. Gempa bumi ini makin sering terjadi akibat adanya gerakan lempeng bumi.
Ancaman bencana gempa besar atau gempa megathrust juga sudah mengintai di berbagai belahan dunia. Indonesia juga merasakan hal yang sama. Banyaknya ancaman gempa megathrust ini menjadi salah satu tanda datangnya kiamat.
Waktu saat ini dirasakan berjalan dengan cepat. Hal ini bukan sebuah ilusi, tetapi memang benar-benar terjadi. Dalam hadits Nabi Muhammad SAW bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ فَتَكُونَ السَّنَةُ كَالشَّهْرِ، وَيَكُونَ الشَّهْرُ كَالْجُمُعَةِ، وَتَكُونَ الْجُمُعَةُ كَالْيَوْمِ، وَيَكُونَ الْيَوْمُ كَالسَّاعَةِ، وَتَكُونَ السَّاعَةُ كَاحْتِرَاقِ السَّعَفَةِ
Artinya: “Tidak akan terjadi kiamat hingga zaman berdekatan. Setahun bagaikan sebulan. Sebulan bagaikan sepekan. Sepekan bagaikan sehari. Sehari bagaikan sejam. Dan sejam bagaikan terbakarnya pelepah pohon kurma.” (H.R. Ahmad).
Berkembangnya media sosial menyebabkan arus informasi tidak terbendung. Hal ini mengakibatkan berbagai berita mudah tersebar, baik itu berita yang benar ataupun berita bohong.
Dengan tujuan untuk mencari viral atau atensi lebih dari Masyarakat, sering kali terjadi berita-berita bohong disebarkan sehingga muncul berbagai fitnah.
Baca juga: Niat Mandi Taubat: Arab, Latin, Arti, dan Tata Caranya
Hampir setiap hari bisa ditemui berita pembunuhan. Maraknya pembunuhan ini bukan suatu yang kebetulan, tetapi memang menjadi salah satu tanda datangnya hari kiamat.
أَنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ الْهَرْجَ . قِيلَ : وَمَا الْهَرْجُ ؟ قَال : الْكَذِبُ وَالْقَتْلُ . قَالُوا : أَكْثَرَ مِمَّا نَقْتُلُ الْآنَ ؟ قَالَ : إِنَّهُ لَيْسَ بِقَتْلِكُمْ الْكُفَّارَ ، وَلَكِنَّهُ قَتْلُ بَعْضِكُمْ بَعْضًا ، حَتَّى يَقْتُلَ الرَّجُلُ جَارَهُ ، وَيَقْتُلَ أَخَاهُ ، وَيَقْتُلَ عَمَّهُ
Artinya: “Menjelang datangnya hari kiamat, akan terjadi banyak sekali Al Haraj.” Mereka (para sahabat) bertanya, “Apa itu Al Harju?” Beliau menjawab, “(Yaitu) kedustaan dan pembunuhan.” Mereka bertanya, “Apakah lebih banyak dari yang kami lakukan?” Beliau bersabda, “Pembunuhan yang dimaksud bukan seperti yang kalian lakukan yaitu (memerangi) orang-orang kuffar. Akan tetapi (Pembunuhan sesama muslim) yang dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sebagian yang lain, hingga ada seseorang yang membunuh tetangganya, saudaranya, pamannya dan membunuh anak pamannya.” (H.R. Ahmad).
Bila dibandingkan beberapa puluh tahun yang lalu, saat ini kondisi masyarakat jauh lebih maju. Hampir setiap orang atau keluarga mempunyai harta benda yang cukup melimpah, minimal kendaraan, alat komunikasi, maupun harta benda lainnya.
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa semua tanda kiamat yang disampaikan dalam hadits di atas sudah terjadi saat ini.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini