KOMPAS.com – Dalam ajaran Islam, setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa. Namun, Islam memberikan jalan kembali melalui taubat dan sholat taubat sebagai bentuk penyesalan dan permohonan ampun kepada Allah SWT.
Lalu bagaimana tata cara sholat taubat yang benar? Apa bacaan niat, doa setelahnya, dan kapan waktu terbaik melaksanakannya?
Simak penjelasan lengkap berikut ini:
Bertaubat hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang pernah melakukan dosa, baik dosa kecil maupun besar. Ini sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. At-Tahrim: 8:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا
"Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya (taubat nasuha).” (QS. At-Tahrim: 8)
Baca juga: Doa Iftitah dalam Salat: Bacaan, Macam-macam, Kaidah, dan Keutamaannya
Para ulama sepakat bahwa taubat adalah kewajiban syar’i yang harus dilakukan setiap kali seseorang menyadari kesalahannya.
Sholat taubat dilakukan minimal dua rakaat, dengan niat sebagai berikut:
نَوَيْتُ أَنْ أُصَلِّيَ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu an usholli sunnatat taubati rok’ataini lillaahi ta’aala.
"Aku berniat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Berikut ini adalah tata cara sholat taubat secara ringkas:
1. Berniat dalam hati melaksanakan sholat taubat.
2. Melaksanakan dua rakaat seperti sholat sunnah biasa.
3. Setiap rakaat membaca:
4. Setelah salam, membaca istighfar sebanyak-banyaknya.
5. Dilanjutkan dengan doa taubat dan permohonan ampun.
Setelah sholat taubat, dianjurkan membaca istighfar dan doa taubat berikut ini:
Doa Taubat Panjang dalam Hadis Riwayat Al-Bukhari:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta
"Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR Bukhari).
Atau doa singkat:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Rabbi ighfir li wa tub 'alayya innaka anta at-Tawwabur Rahim.
“Ya Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah taubatku. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang.”
Sholat taubat dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali di waktu-waktu yang dilarang untuk sholat, seperti:
Baca juga: Keutamaan Puasa Senin dan Kamis: Pintu Surga Dibuka, Amal Diangkat, Dosa Diampuni
Sholat taubat memiliki sejumlah keutamaan, antara lain:
1. Menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan.
2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Membuka pintu ketenangan batin dan kelegaan hati.
4. Menunjukkan kesungguhan dan keikhlasan dalam meninggalkan dosa.
5. Dicintai Allah, karena Allah mencintai orang yang bertaubat.
Sebagaimana firman Allah:
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ...
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
Menurut para ulama, agar taubat diterima oleh Allah SWT, seseorang harus memenuhi empat syarat:
1. Menyesali perbuatan dosa tersebut dengan sungguh-sungguh.
2. Berhenti melakukan dosa itu seketika.
3. Berjanji dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
4. Jika dosa berkaitan dengan hak orang lain, maka harus mengembalikan hak tersebut atau meminta maaf.
Sholat taubat adalah ibadah sunnah yang menunjukkan keseriusan seorang hamba dalam memperbaiki diri. Tak hanya berupa ibadah fisik, tapi juga menyertakan penyesalan hati, pengakuan dosa, dan tekad untuk berubah. Dengan niat yang tulus dan pelaksanaan yang sesuai syariat, semoga Allah SWT menerima segala taubat kita.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!