Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tafsir Surat Ibrahim Ayat 7 dan Kandungan Pesannya

Kompas.com, 7 November 2025, 22:40 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Surat Ibrahim ayat 7 menjadi salah satu ayat yang populer. Ayat ini berisi tentang syukur dan kufur nikmat serta dampaknya bagi seseorang yang melakukannya.

Syukur dan kufur nikmat menjadi dua hal yang acapkali dilakukan manusia. Ketika mendapatkan nikmat, ada orang yang mensyukurinya dengan memanfaatkan nikmat untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Namun ada pula orang yang kufur nikmat, ketika mendapatkan nikmat yang banyak, ia semakin menjauh dari Allah SWT dan menganggap nikmat tersebut dari hasil usahanya sendiri.

Baca juga: Kumpulan Doa Syukur Nikmat Lengkap dengan Terjemahannya

Tekas dan Terjemahan Surat Ibrahim Ayat 7

Berikut ini bacaan surat Ibrahim ayat 7 lengkap dengan terjemahannya.

Arab:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Latin:

Wa idz ta'adzdzana rabbukum la'in syakartum la'aziidannakum wa la'in kafartum inna 'adzaabii lasyadiid.

Artinya:

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S. Ibrahim: 7).

Baca juga: Khutbah Jumat: Korelasi Syukur, Sabar, Meminta Maaf, dan Memaafkan

Tafsir Surat Ibrahim Ayat 7

Abdurrahman bin Nashir As Sa'di dalam tafsirnya menjelaskan surat Ibrahim ayat 7 terkait dengan Nabi Musa AS dan kaum Bani Israel. Nabi Musa AS berkata kepada kaum Bani Israel agar mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepada mereka sehingga Allah SWT akan menambahkan nikmatnya.

Sementara jika mengingkari nikmat Allah SWT, maka sesungguhnya Allah akan mengazab mereka dengan mencabut nikmat-nikmat yang telah diberikan.

Bersyukur hakikatnya, pengakuan hati terhadap nikmat-nikmat Allah dan menyanjung Allah karenanya, serta mempergunakannya dalam keridhaan Allah. Sementara pengingkaran terhadap nikmat Allah mempunyai pengertian yang berlawanan dengannya.

Sementara dalam tafsir Ibnu Katsir ayat ini berkaitan dengan Nabi Musa AS mengingatkan kaumnya kepada hari-hari Allah yang mereka alami dan nikmat-nikmatNya atas mereka, yaitu ketika Allah menyelamatkan mereka dari Fir'aun dan para pengikutnya, dan dari siksaan dan penghinaan yang menimpa mereka.

Fir'aun dan para pengikutnya pernah menyembelih anak laki-laki Bani Israel, dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka, lalu Allah menyelamatkan mereka dari hal itu. Ini merupakan nikmat yang agung.

Namun ketika kaum Bani Israel mengingkari nikmat-nikmat itu dan menyembunyikan serta menentangnya, maka Allah akan menurunkan azab dengan mencabut nikmat dari mereka dan menghukum mereka karena mengingkarinya.

Baca juga: Panduan Sujud Syukur: Doa dan Tata Caranya

Pelajaran dari Surat Ibrahim Ayat 7

Pelajaran yang bisa diambil dari surat Ibrahim ayat 7 adalah bahwa manusia harus senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan. Bentuk syukur ada 3 macam:

1. Hati mensyukuri nikmat Allah SWT

2. Mulut mengucapkan rasa syukur

3. Perbuatan menggunakan nikmat untuk meraih ridha Allah SWT.

Dengan bersyukur, Allah SWT akan menambah kenikmatan dalam bentuk apa saja sehingga kehidupannya menjadi semakin makmur dengan bersyukur.

Adapun ketika seseorang mengingkari nikmat, maka Allah akan mencabut nikmat tersebut dan memberikan azab yang pedih, menambah kesengsaraan dalam hidup.

Baca juga: 7 Amalan Pembuka Rezeki yang Diajarkan Rasulullah SAW

Janji Allah SWT Bagi Orang yang Bersyukur

Manfaat dari bersyukur adalah untuk manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana disampaikan Allah SWT dalam Al Quran surat Luqman ayat 12.

‎وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ

Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."

Janji Allah SWT bagi orang yang bersyukur adalah akan menambah nikmat yang diberikan kepadanya. Nikmat itu tidak hanya berupa harta benda, tetapi semua hal yang membuat hidup semakin berkah dan semakin taat kepada Allah SWT.

Nikmat iman yang kuat, kesehatan prima, ketaatan sepenuh hati, keberkahan dalam hidup, ketenteraman jiwa, dan kesempatan yang digunakan adalah nikmat yang sangat besar melebihi nikmat harta.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com