Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat At Takatsur: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya

Kompas.com, 7 November 2025, 19:34 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Surat At Takatsur adalah surat ke-102 dalam Al Quran. Surat ini tergolong surat Makkiyah atau surat yang diturunkan di Mekkah dan terdiri dari 8 ayat.

Nama surat At Takatsur diambil dari ayat pertama dalam surat ini. Arti at takatsur adalah bermegah-megahan atau berlomba-lomba dalam urusan duniawi.

Baca juga: Surat Al Humazah: Bacaan, Azbabun Nuzul, Dan Tafsirnya

Bacaan Surat At Takatsur Lengkap dengan Artinya

Arab:

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ . حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ 

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ . ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ . لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ . ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ

Latin:

Alhaakumut takaatsur. Hattaa zurtumul maqoobir.

Kallaa saufa ta’lamuun. Tsumma kallaa saufa ta’lamuun.

Kallaa lau ta’lamuuna ‘ilmal yaqiin. Latarowunnal jahiim.

Tsumma latarowunnahaa ‘ainal yaqiin. Tsumma latus-alunna yauma-idzin ‘anin na’iim.

Artinya:

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.

Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui.

Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim.

Dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin. Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

Baca juga: Surat Al Fiil: Bacaan, Asbabun Nuzul, dan Tafsir

Asbabun Nuzul Surat At Takatsur

Imam Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul menjelaskan bahwa surat At Takatsur turun berkaitan dengan dua kabilah dari kalangan kaum Anshar. Yaitu Bani Haritsah dan Bani Al Harits.

Kedua kabilah saling membanggakan kabilah masing-masing dengan kemegahan-kemegahan dan banyaknya harta. Masing-masing kabilah membangga-banggakan orang-orang dari kabilahnya yang hidup bermegah-megahan dan bergelimang harta.

Satu kabilah mengatakan, “Adakah di antara kalian orang seperti fulan bin fulan bin fulan?” Kabilah satunya juga membalas seperti itu. Mereka saling berbangga-banggaan dengan menyebut orang-orang yang masih hidup.

Kemudian mereka berkata, “Mari ikutlah kami ke kuburan.” Lantas salah satu dari dua kabilah itu mengatakan, “Adakah di antara kalian ada orang yang seperti fulan bin fulan bin fulan?” Mereka berkata saling menunjuk-nunjuk kuburan tersebut. Kabilah satunya juga membalas seperti itu.

Dengan adanya saling membangga-manggakan orang-orang di kabilahnya dengan kemegahan dan harta, Allah SWT kemudian menurunkan surat At Takatsur.

Sementara menurut Al Qurthubi, surat At Takatsur turun berkaitan dengan orang-orang Yahudi yang mengatakan bahwa mereka lebih banyak hartanya dibandingkan dengan Bani Fulan bin Fulan.

Sedangkan Al Qalbi menyatakan surat ini turun terkait dengan dua suku Quraisy, yaitu Bani Abdu Manaf dan Bani Sahm yang saling membangga-banggakan kabilahnya masing-masing.

Baca juga: Surat Al Lahab Lengkap dengan terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya

Tafsir Surat At Takatsur

Tafsir surat At Takatsur ini didasarkan pada tafsir Ibnu Katsir.

Ayat 1-2

Kesibukan terhadap kecintaan, kenikmatan dan perhiasan dunia sampai melupakan upaya untuk mencari akhirat. Dan hal itu berlangsung terus-menerus hingga kematian datang dan dimasukkan ke dalam kubur dan kalian menjadi penghuninya.

Ayat 3-4

Janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui akibat dari perbuatan kalian itu dan janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui. Hasan Al Bashri berkata bahwa ini merupakan ancaman setelah ancaman lainnya.

Ayat 5

Janganlah begitu, jika kalian mengetahui dengan pengetahuan 'ainul yaqin, yaitu seandainya kalian mengetahui dengan sebenarnya, sungguh kalian tidak akan terlena dengan memperbanyak harta sehingga lupa dari mencari akhirat, sampai kalian masuk ke dalam kubur.

Syaikh Adil Muhammad Khalil dalam Awwal Marrah at Tadabbar Al Quran menjelaskan, ilmul yaqin (dalam ayat ke-5) adalah mendengar sesuatu tapi tidak melihatnya. Sedangkan ainul yaqin adalah melihat sesuatu dengan mata kepada sendiri.

Baca juga: Surat Al Kafirun: Bacaan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya

Ayat 6-7

Niscaya kalian benar-benar akan melihat neraka Jahim dan sesungguhnya kalian benar-benar akan melihatnya dengan Ainul yaqin. Allah SWT mengancam mereka dengan keadaan ini, yaitu saat melihat neraka yang ketika neraka bergolak dengan sekali golak.

Maka menyungkurlah semua malaikat yang didekatkan dan nabi yang diutus dengan di atas kedua lututnya karena takut dan menyaksikan hal yang sangat mengerikan, sebagaimana yang akan disebutkan dalam atsar yang diriwayatkan tentang keadaan tersebut.

Ayat 8

Kemudian kalian pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan yang kalian bermegah-megahan di dunia itu, yaitu pada hari akhir, semua orang benar-benar akan dimintai pertanggungjawaban tentang nikmat-nikmat yang telah diberikan berupa kesehatan, keamanan, rezeki, dan hal lainnya. Apakah manusia bersyukur dan menggunakan nikmat tersebut untuk taat kepada Allah SWT atau tidak.

Demikianlah pembahasan mengenai surat At Takatsur. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com