Penulis
KOMPAS.com - Saat ini sudah memasuki bulan Rajab, bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah. Kurang dari dua bulan, umat Islam sudah masuk ke bulan Suci Ramadhan. Pada bulan suci Ramadhan, umat Islam diwajibkan puasa sebulan penuh.
Sebelum menyongsong Ramadhan, diperintahkan untuk melunasi utang puasa pada tahun berikutnya. Sebab membayar utang puasa merupakan kewajiban bagi orang yang meninggalkan puasa di tahun sebelumnya.
Baca juga: Hadits-hadits Lemah dan Palsu Seputar Puasa Rajab yang Populer di Masyarakat
Kewajiban mengganti puasa Ramadhan disampaikan dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 184.
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: “(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Baca juga: Bolehkah Puasa Hari Jumat? Ini Hukum dan Dalilnya
Smentara dalam hadits disebutkan:
عَنْ مُعَاذَةَ رضي الله عنه قَالَتْ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ رضي الله عنها، فَقُلْتُ: مَا بَالُ الْحَائِضِ تَقْضِي الصَّوْمَ وَلاَ تَقْضِي الصَّلاَةَ؟ فَقالَتْ: أَحَرُورِيَّةٌ أَنْتِ؟ قُلْتُ: لَسْتُ بِحَرْورِيَّةٍ. وَلكِنِّي أَسْأَلُ. قَالَتْ: كَانَ يُصِيبُنَا ذلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ. رواه مسلم
Artinya: "Dari Mu'adzah dia berkata, "Saya bertanya kepada Aisyah kenapa gerangan wanita yang haid qadha puasa dan tidak qadha shalat?". Maka Aisyah menjawab, "Apakah kamu dari golongan Haruriyah?"
Aku menjawab, aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya. Dia menjawab, "Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha' puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat." (H.R. Muslim).
Baca juga: Hitung Mundur Ramadhan 2026: Tersisa 66 Hari Lagi Menuju Awal Puasa
Pada puasa wajib, niat harus diucapkan sebelum datangnya waktu puasa. Niat bisa diucapkan di malam hari atau ketika sahur. Berikut ini niat puasa qadha Ramadhan yang dapat dibaca.
Arab:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Latin:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaa’i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta‘aala.
Artinya:
Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan di esok hari karena Allah SWT.
Baca juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Artinya
Mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan tahun sebelumnya adalah kewajiban yang harus dikerjakan. Kewajiban ini tidak boleh ditinggalkan hingga tiba puasa tahun berikutnya.
Orang yang tidak membayar puasa Ramadhan hingga tiba bulan Ramadhan berikutnya termasuk dosa besar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang