Penulis
KOMPAS.com-Umat Islam di Indonesia mulai menghitung hari menuju datangnya Ramadhan 1447 Hijriah atau Ramadhan 2026 yang diperkirakan berlangsung pada pertengahan Februari tahun depan.
Berdasarkan hasil hisab Pimpinan Pusat Muhammadiyah, awal Ramadhan 1447 H ditetapkan jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026.
Penetapan tersebut tercantum dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2025 tentang hasil hisab awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H.
Baca juga: Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2026: Sisa 87 Hari, Ini yang Perlu Dipersiapkan Umat Islam
Jika mengacu pada Sabtu, 13 Desember 2025, waktu menuju awal puasa Ramadhan 2026 tersisa 66 hari lagi.
Ramadhan tahun depan menjadi momen penting karena Muhammadiyah untuk pertama kalinya menggunakan sistem Kalender Hijriah Global Tunggal atau KHGT.
Dikutip dari muhammadiyah.or.id, KHGT merupakan metode hisab modern yang dirancang agar umat Islam di seluruh dunia memiliki kalender Hijriah yang seragam dan terintegrasi.
Metode tersebut menghitung posisi hilal berdasarkan keseragaman waktu internasional, tidak terbatas pada satu wilayah pengamatan.
Penerapan KHGT disahkan dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta dan mulai digunakan untuk penentuan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha sejak tahun 2026.
Dengan sistem ini, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1447 H pada Rabu, 18 Februari 2026, serta 1 Syawal 1447 H atau Idul Fitri pada Jumat, 20 Maret 2026.
Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama belum menetapkan secara resmi awal Ramadhan 2026.
Penetapan awal puasa versi pemerintah akan dilakukan melalui sidang isbat nasional pada 29 Syaban 1447 H setelah pelaksanaan rukyatul hilal di berbagai daerah.
Baca juga: Astronom Uni Emirat Arab Perkirakan Ramadhan 2026 Dimulai 19 Februari, Idul Fitri 20 Maret
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan awal Ramadan melalui Sidang Isbat, yang menggabungkan metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyatul hilal (pengamatan hilal) untuk menentukan visibilitas bulan sabit pertama.
Proses ini melibatkan pemantauan hilal di berbagai titik di Indonesia dan dihadiri oleh perwakilan ormas Islam (seperti NU dan Muhammadiyah), BMKG, serta DPR untuk mencapai kesepakatan, dan hasilnya diumumkan oleh Menteri Agama atau Dirjen Bimas Islam.
Apabila hasil rukyatul hilal berbeda dengan perhitungan Muhammadiyah, awal puasa versi pemerintah berpotensi jatuh pada Kamis, 19 Februari 2026.
Ramadhan 2026 diperkirakan datang sekitar 10 hingga 11 hari lebih awal dibandingkan Ramadhan tahun 2025.
Perbedaan tersebut terjadi karena kalender Hijriah memiliki 354 hari, lebih pendek dibandingkan kalender Masehi yang berjumlah 365 hari.
Akibatnya, bulan-bulan Hijriah termasuk Ramadhan selalu maju lebih awal setiap tahun dalam kalender Masehi.
Baca juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Artinya
Dengan hitung mundur yang kini menyisakan 66 hari, umat Islam di Indonesia mulai mempersiapkan diri menyambut bulan penuh berkah dan ampunan.
Kementerian Agama menegaskan bahwa perbedaan metode penetapan awal Ramadhan merupakan kekayaan keilmuan Islam yang perlu dihargai.
Menjelang bulan suci, umat Islam dianjurkan memperbanyak ibadah sunnah seperti membaca Alquran, berpuasa sunnah, dan bersedekah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang