KOMPAS.com-Bagi umat Islam, membaca Alquran dengan benar adalah kewajiban yang harus dijalankan.
Alquran sebagai kitab suci sangat dimuliakan karena berisi wahyu Allah SWT yang diturunkan melalui para nabi.
Dalam membaca Alquran terdapat ilmu yang mesti dipahami, yaitu tajwid.
Salah satu hukum dalam tajwid adalah hukum bacaan Mad.
Baca juga: Doa Nabi Musa dalam Alquran: 3 Doa Lengkap dengan Bacaan dan Artinya
Kata Mad berasal dari bahasa Arab yang berarti memanjangkan.
Cara membacanya dilakukan dengan memanjangkan suara atau harakat dalam ayat Al Quran.
Hukum Mad terbagi menjadi dua kelompok, yakni Mad Thobi’i dan Mad Far’i.
Berikut penjelasan mengenai pengertian dan contoh bacaannya, seperti dilansir dari Antara.
Mad Thobi’i atau mad asli merupakan hukum bacaan panjang dalam tajwid.
Bacaan ini terjadi ketika huruf mad (alif, ya, atau waw) mengikuti huruf berharakat.
Panjang bacaan ditetapkan dua harakat atau satu alif.
Hukum ini berlaku bila terdapat alif setelah fathah, ya sukun setelah kasrah, atau waw sukun setelah dhammah.
Contoh:
مَالَهُ
فِيلِ
اَعُوذُ
Baca juga: Keutamaan Ayat Kursi, Firman Teragung dalam Alquran yang Jadi Pelindung Umat Islam
Mad Far’i adalah hukum bacaan panjang yang terjadi ketika huruf mad bertemu dengan hamzah, sukun, tasydid, atau waqaf.
Panjangnya lebih lama dibanding Mad Thobi’i.
Mad Far’i memiliki 13 jenis hukum bacaan.
Cara bacanya dipanjangkan lima harakat atau dua setengah kali Mad Thobi’i.
Hukum ini berlaku bila huruf Mad Thobi’i bertemu hamzah dalam satu kata.
Contoh:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللهِ وَالْفَتْحُ
أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
Kata Jais berarti boleh, dan Munfasil berarti terpisah.
Cara bacanya boleh dipanjangkan dua harakat seperti Mad Thobi’i atau lima harakat seperti Mad Wajib Muttasil.
Lebih utama dibaca lima harakat.
Hukum ini terjadi bila huruf Mad Thobi’i bertemu huruf hamzah di kata berbeda.
Contoh:
وَلَا أَنْتُمْ
بِمَا أُنْزِلَ
اَلَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ
Dibaca 6 harakat bila mad thobi’i bertemu huruf bertasydid.
Contoh: غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ
Dibaca 6 harakat bila mad thobi’i bertemu huruf sukun dalam satu kata.
Contoh: آلآنَ
Terjadi saat waw atau ya sukun didahului fathah.
Contoh: مِّنْ خَوْفٍ
Dibaca 2, 4, atau 6 harakat bila terjadi waqaf setelah mad.
Contoh: سَمِيعٌ بَصِيرٌ
Dibaca 2 harakat bila ada ha’ dhamir didahului huruf berharakat.
Contoh: إِنَّهُ كَانَ
Dibaca 5 harakat bila ha’ dhamir diikuti hamzah.
Contoh: مَالَهُ أَخْلَدَهُ
Dibaca 2 harakat bila berhenti pada kata berakhiran fathatain.
Contoh: سَمِيعًا بَصِيرًا
Dibaca 2 harakat bila ada hamzah bertemu huruf mad.
Contoh: إِيْمَانٌ
Dibaca 6 harakat pada huruf muqatha’ah yang bertasydid di awal surah.
Contoh: الم
Dibaca 6 harakat pada huruf muqatha’ah yang sukun di awal surah.
Contoh: يس
Dibaca dengan tasydid bila ada ya sukun didahului ya bertasydid.
Contoh: النَّبِيِّيْنَ
Hukum bacaan mad dalam tajwid merupakan aturan penting untuk menjaga kesempurnaan pelafalan Al Quran.
Dengan memahami hukum ini, umat Islam dapat membaca ayat-ayat Al Quran sesuai kaidah, sehingga terjaga keaslian dan keindahan bacaan.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!