KOMPAS.com - Ruku’ dan i’tidal merupakan dua gerakan sholat yang berurutan. Keduanya masuk dalam rukun sholat.
Ruku’ adalah posisi membungkuk setelah selesai membaca surat atau ayat Al Quran dalam sholat. Sementara i’tidal adalah gerakan bangun dari ruku’ sampai berdiri tegak kembali.
Baca juga: Bacaan Doa Qunut: Arab, Latin, dan Artinya
Setelah selesai membaca surat dalam Al Quran, gerakan selanjutnya adalah ruku’. Dimulai dengan mengangkat tangan dan mengucapkan takbir, kemudian membungkuk.
Saat ruku’ kedua tangan diletakkan di lutut, jari-jari direnggangkan ditekan memegang lutut, siku-siku menghadap ke luar.
Punggung lurus seolah-olah air tidak tumpah jika dituangkan ke atasnya. Posisi kepala sejajar punggung, tidak boleh lebih rendah atau lebih tinggi.
Selesai membaca doa ruku’, kemudian dilanjutkan i’tidal atau bangun dari ruku’. Saat melakukan i’tidal, tangan diangkat seperti ketika mengucapkan takbir. Lalu tangan diluruskan disamping tubuh.
Baca juga: Doa Iftitah dalam Salat: Bacaan, Macam-macam, Kaidah, dan Keutamaannya
Adapun bacaan ruku’ dan i’tidal adalah sebagai berikut:
Arab:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ
Latin:
Subhaana rabbiyal 'adzhiimi.
Artinya:
Maha suci Tuhan Maha Agung serta memujilah aku kepada-Nya.
Arab:
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Latin:
Sami'allaahu liman hamidah.
Artinya:
Allah mendengar orang yang memuji-Nya.
Setelah itu membaca:
Arab:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
Latin:
Rabbanaa lakal hamdu.
Artinya:
Ya Allah Tuhan kami, bagi Mu segala puji.
Baca juga: Bacaan Lengkap Niat dan Doa Sholat Witir, Arti, Beserta Tata Caranya
Ketika melakukan ruku’ dan sujud, harus dilakukan dengan tuma’ninah. Hal ini diperintahkan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya: “Kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak…” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Tuma’ninah artinya tenang atau diam sejenak saat melakukan gerakan sholat. Tuma’ninah termasuk dalam rukun sholat sehingga tidak sah jika sholat dilaksanakan tanpa tuma’ninah.
Orang yang mengerjakan sholat tanpa tuma’ninah dianggap mencuri sholat.
Rasulullah SAW berkata: “Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari shalatnya”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari sholat?”. Rasulullah berkata, “Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya.” (H.R. Ahmad).
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!