Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GP Ansor Dirikan 80 Posko Jaga Aspirasi Usai Bertemu Presiden Prabowo

Kompas.com - 06/09/2025, 22:31 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Gerakan Pemuda (GP) Ansor mendirikan 80 posko Jaga Aspirasi Jaga Indonesia di berbagai daerah. Langkah ini dilakukan setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto beberapa hari lalu.

Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, mengatakan pendirian posko merupakan bentuk komitmen Ansor dalam mengawal aspirasi masyarakat untuk menjaga keutuhan bangsa sesuai arahan Presiden.

“Kami meneruskan apa yang menjadi arahan Presiden saat pertemuan kemarin. Beliau sangat terbuka terhadap aspirasi masyarakat sekaligus melakukan langkah-langkah responsif dan strategis,” ujar Addin di Jakarta, Sabtu (6/9/2025) dilansir dari Antara.

Baca juga: Peringati Maulid Nabi, Ansor Tegaskan Perjuangan Rasulullah sebagai Aspirasi Cinta untuk Negeri

Respons atas Aksi Demonstrasi Tidak Kondusif

Addin menjelaskan, posko tersebut juga didirikan sebagai respons atas sejumlah aksi demonstrasi yang belakangan dinilai tidak kondusif, bahkan berujung pada perusakan dan penjarahan.

Menurutnya, tindakan anarkis semacam itu justru berpotensi mengganggu harmoni kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Kami mendukung aspirasi masyarakat dan siap mengawalnya. Tetapi bagi provokator yang ingin menghasut dan memecah belah, kami tidak akan tinggal diam. Tidak ada ruang bagi provokator,” jelasnya.

Baca juga: GP Ansor Terus Dirikan Warung BUMA untuk Perkuat Ekonomi Rakyat

Ajakan untuk Menjaga Persatuan

Addin mengingatkan bahwa di tengah kesulitan ekonomi dan tantangan lain yang dihadapi rakyat, seluruh elemen bangsa harus bergotong royong mencari jalan keluar.

“Mari kita tunjukkan bahwa kita adalah anak bangsa yang mampu keluar dari berbagai persoalan dengan kebersamaan. Jangan merusak fasilitas umum, jaga aset ekonomi, karena itu untuk kita semua,” katanya.

Pesan kepada Elit dan Pejabat Publik

Addin juga menyoroti pentingnya sikap bijak dari para elit dan pejabat publik. Ia meminta agar kebijakan maupun narasi yang disampaikan selalu memperhatikan kondisi rakyat.

“Jangan menunjukkan sikap nir-empati, arogan, atau tidak sensitif terhadap kesulitan rakyat,” pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke