KOMPAS.com — Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama menjalin kerja sama dengan 46 Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah.
Kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur PAI, M Munir bersama para Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, disaksikan langsung oleh Dirjen Pendis Ahmad Suyitno serta para Wakil Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Kerja sama tersebut menjadi langkah awal pencairan dana PPG sebesar Rp 34,3 miliar bagi 42.878 guru PAI di sekolah.
Baca juga: Aplikasi Nusuk Tembus 30 Juta Unduhan, Begini Cara Pakainya untuk Umrah dan Haji
Dana ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui DIPA Direktorat Pendidikan Islam.
“Para Dekan dan Wakil Dekan II dikumpulkan di sini untuk menandatangani perjanjian kerja bersama, agar pencairannya juga bisa dilakukan secara serentak. Tidak ada yang terlambat atau didispensasi,” ujar Dirjen Pendis Ahmad Suyitno di Bekasi, Jumat (19/9/2025).
Suyitno menegaskan agar program PPG tidak dipandang sebagai sekadar formalitas. Menurutnya, PPG harus mampu membekali guru dengan kompetensi memadai sehingga dapat mengajar secara profesional.
Ia juga mendorong LPTK melakukan riset penyelenggaraan PPG di masing-masing institusi untuk mengukur keberhasilannya.
“Forum Dekan harus bisa menciptakan legacy berupa inovasi yang dibutuhkan masyarakat, seperti platform pembelajaran digital yang dapat diakses publik,” tambahnya.
Senada dengan itu, Direktur PAI M. Munir menekankan pentingnya percepatan pencairan anggaran PPG Dalam Jabatan (Daljab) Angkatan 2, karena proses pembelajaran telah berlangsung.
Baca juga: PPG PAI 2025: Anggaran Rp34,3 Miliar Disiapkan untuk 42.878 Guru
“PPG Angkatan 2 ini diikuti 69.313 guru PAI, terdiri dari 42.878 guru dengan pembiayaan APBN dan sisanya melalui APBD. Dari APBN, akan terserap anggaran sebesar Rp 34,3 miliar,” jelas Munir.
Melalui kolaborasi ini, Ditjen Pendis berharap kualitas guru PAI semakin meningkat sekaligus mendorong inovasi pendidikan berbasis digital yang relevan dengan perkembangan zaman.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini