Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Waktu Maghrib Setan Mulai Menyebar? Ini Penjelasan Islam

Kompas.com, 26 Desember 2025, 19:22 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Dalam Islam, waktu memiliki kedudukan yang sangat penting. Setiap pergantian waktu salat bukan sekadar penanda ibadah, tetapi juga membawa nilai teologis dan spiritual.

Salah satu waktu yang paling sarat makna adalah waktu Maghrib, yaitu saat terbenamnya matahari yang menandai peralihan dari siang menuju malam.

Pengertian Waktu Maghrib

Secara fikih, waktu Maghrib dimulai sejak terbenamnya matahari secara sempurna, yakni ketika seluruh piringan matahari telah hilang dari ufuk barat. Hal ini berdasarkan hadis sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Abi Aufa, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila matahari telah terbenam dari sini dan malam telah datang dari sini, maka telah tiba waktu berbuka bagi orang yang berpuasa.”

Baca juga: Amalan Peredam Murka Allah SWT Sehingga Azab Tidak Ditimpakan kepada Manusia

Hadis ini menjadi dasar utama bahwa terbenamnya matahari adalah penanda pasti masuknya waktu Maghrib, baik untuk berbuka puasa maupun melaksanakan salat Maghrib.

Akhir Waktu Maghrib

Para ulama sepakat bahwa waktu Maghrib berakhir dengan hilangnya mega merah (syafaq ahmar) di ufuk barat. Hal ini dijelaskan dalam hadis Nabi SAW:

“Waktu Maghrib itu selama mega merah belum hilang.” (HR. Muslim)

Mazhab Syafi’i, Maliki, dan Hanbali berpendapat bahwa mega merah adalah warna kemerahan yang tersisa setelah matahari terbenam. Jika warna tersebut telah lenyap dan langit mulai gelap sempurna, maka masuklah waktu Isya.

Keutamaan Waktu Maghrib

Waktu Maghrib memiliki keutamaan tersendiri dalam Islam. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:

“Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu sore dan pagi.” (QS. Ar-Rum: 17)

Sebagian ulama tafsir, seperti Imam Ath-Thabari dan Ibnu Katsir, menjelaskan bahwa “waktu sore” mencakup waktu Maghrib. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak zikir, doa, dan ibadah pada waktu ini.

Rasulullah SAW juga menganjurkan agar tidak menunda shalat Maghrib, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa Nabi selalu menyegerakan salat Maghrib setelah matahari terbenam.

Larangan dan Anjuran di Waktu Maghrib

Dilansir dari Sabili, dalam hadis sahih riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menganjurkan agar orang tua menjaga anak-anak di rumah saat Maghrib, karena pada waktu tersebut setan mulai menyebar. Setelah waktu Maghrib berlalu, barulah anak-anak diperbolehkan kembali beraktivitas di luar rumah.

عَنْ جَابِر بن عَبْد الله رَضِيَ الله عَنْهُمَا قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ أَوْ أَمْسَيْتُمْ فَكُفُّوْا صِبْيَانَكُمْ فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ تَنْتَشِرُ حِيْنَئِذٍ فَإِذَا ذَهَبَتْ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَخِلُّوْهُمْ وَأَغْلِقُوْا الْأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا

"Dari Jabir bin 'Abdullah radliyallahu 'anhuma, Rasulullah SAW bersabda: 'Jika kegelapan malam datang, atau kalian berada pada petang hari, jagalah anak-anak kalian karena pada saat itu setan sedang berkeliaran. Jika malam telah berlalu beberapa saat, bolehlah kalian biarkan mereka dan tutuplah pintu rumah dan sebutlah nama Allah karena setan tidak akan membuka pintu yang tertutup'." (HR Bukhari & Muslim)

Anjuran ini menunjukkan bahwa waktu Maghrib bukan hanya waktu ibadah, tetapi juga waktu perlindungan spiritual dan keluarga.

Lalu sampai kapan waktu maghrib itu berlangsung? Nabi SAW bersabda yang terdapat dalam shahih Muslim:

عن جابر قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا ترسلوا فواشيكم وصبيانكم إذا غابت الشمس حتى تذهب فحمة العشاء فإن الشياطين تنبعث إذا غابت الشمس حتى تذهب فحمة العشاء

"Dari Jabir ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Jangan biarkan ternak dan anak-anakmu lepas berkeliaran ketika matahari terbenam sampai hilangnya cahaya senja (waktu isya). Karena setan keluar ketika matahari terbenam sampai hilang cahaya senja'." Oleh karena itu waktu larangan dimulai dari Maghrib sampai masuknya waktu isya. Setelah itu, tidak mengapa anak-anak keluar.

Makna Spiritual Waktu Maghrib

Secara simbolik, Maghrib melambangkan peralihan dan introspeksi. Siang dengan segala aktivitas duniawi telah usai, dan malam menjadi ruang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Karena itu, para ulama menekankan pentingnya mengisi waktu Maghrib dengan salat berjamaah, zikir, membaca Al-Qur’an, serta doa.

Baca juga: Khutbah Jumat 26 Desember 2025 Keutamaan Bulan Rajab

Dengan memahami waktu Maghrib secara benar, umat Islam diharapkan tidak hanya tepat waktu dalam ibadah, tetapi juga mampu menangkap hikmah besar dari pergantian siang dan malam yang telah Allah tetapkan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Doa Agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhann Lengkap dengan Artinya
Doa Agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhann Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Shalat Tahajud Tanpa Tidur, Bolehkah? Simak Penjelasannya
Shalat Tahajud Tanpa Tidur, Bolehkah? Simak Penjelasannya
Doa dan Niat
Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2026, Berapa Hari Lagi?
Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2026, Berapa Hari Lagi?
Doa dan Niat
Benarkah Waktu Maghrib Setan Mulai Menyebar? Ini Penjelasan Islam
Benarkah Waktu Maghrib Setan Mulai Menyebar? Ini Penjelasan Islam
Aktual
Insiden di Masjidil Haram, Petugas Keamanan Terluka Saat Gagalkan Upaya Melompat
Insiden di Masjidil Haram, Petugas Keamanan Terluka Saat Gagalkan Upaya Melompat
Aktual
Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Doa dan Niat
Menag Nasaruddin Umar Ajak Akhir Tahun Diisi Refleksi Spiritual dan Penguatan Kebangsaan
Menag Nasaruddin Umar Ajak Akhir Tahun Diisi Refleksi Spiritual dan Penguatan Kebangsaan
Aktual
Masjidil Haram Sediakan Layanan Tahalul Gratis di Pelataran
Masjidil Haram Sediakan Layanan Tahalul Gratis di Pelataran
Aktual
Masjid Megah di Bogor Dibangun Singkat, Hanya 8 Bulan dan Siap Dipakai
Masjid Megah di Bogor Dibangun Singkat, Hanya 8 Bulan dan Siap Dipakai
Aktual
Ribuan Warga Aceh Doa Bersama Kenang Tsunami dan Banjir, UAS Singgung Kerusakan Lingkungan
Ribuan Warga Aceh Doa Bersama Kenang Tsunami dan Banjir, UAS Singgung Kerusakan Lingkungan
Aktual
Dana Kotak Amal Jumat di Perlis Malaysia Disalurkan untuk Aceh
Dana Kotak Amal Jumat di Perlis Malaysia Disalurkan untuk Aceh
Aktual
Amalan Peredam Murka Allah SWT Sehingga Azab Tidak Ditimpakan kepada Manusia
Amalan Peredam Murka Allah SWT Sehingga Azab Tidak Ditimpakan kepada Manusia
Doa dan Niat
Khutbah Jumat 26 Desember 2025 Keutamaan Bulan Rajab
Khutbah Jumat 26 Desember 2025 Keutamaan Bulan Rajab
Aktual
Tata Cara Sholat di Kendaraan saat Perjalanan agar Tetap Sah
Tata Cara Sholat di Kendaraan saat Perjalanan agar Tetap Sah
Doa dan Niat
Islah di Lirboyo: PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya, Konflik Internal Berakhir
Islah di Lirboyo: PBNU Sepakat Gelar Muktamar Ke-35 Secepatnya, Konflik Internal Berakhir
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com