KOMPAS.com - Surat At Tin adalah surat ke-95 dalam Al Quran. Surat ini tergolong surat Makkiyah atau surat yang turun di Mekkah. Surat ini turun setelah surat Al Buruj. Surat At Tin terdiri dari 8 ayat.
Nama At Tin diambil dari ayat pertama dalam surat ini. Arti dari At Tin adalah buah tin, salah satu buah yang namanya diabadikan di dalam Al Quran. Untuk memahami surat At Tin, berikut penjelasan lengkapnya.
Baca juga: Surat Al Alaq 1-5: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Berikut ini bacaan surat At Tin lengkap dengan teks latin dan terjemahannya.
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (١)
وَطُورِ سِينِينَ (٢)
وَهٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ (۳)
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (٤)
ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (٥)
إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ (٦)
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ (٧)
أَلَيْسَ اللّٰهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ (۸)
Baca juga: Surat Al Qariah: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsir
1. Wattiini waz zaituun.
2. Wa thuurisiiniin.
3. Wa haadzal baladil amiin.
4. Laqad khalaqnal ingsaana fii ahsani taqwiim.
5. Tsumma radadnaahu asfala saafiliin.
6. Illalladziina aamanuu wa ‘amilush shaalihaati falahum ajrun ghairu mamnuun.
7. Famaa yukadzdzibuka ba’du biddiin.
8. Alaisallaahu bi ahkamil haakimiin.
Baca juga: Surat Al Zalzalah: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
2. Dan demi bukit Sinai,
3. Dan demi kota (Mekah) ini yang aman,
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
5. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
7. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?
Baca juga: Surat Al Adiyat: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsir
Asbabun Nuzul surat At Tin tidak dijelaskan secara keseluruhan. Dalam kitab Asbabun Nuzul karya Imam As Suyuthi, dijelaskan mengenai asbabun nuzul ayat ke-5 surat At Tin. Surat ini menjelaskan bahwa yang dimaksud 'dikembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya terkait dengan sekelompok orang yang sudah berumur.
Orang tua berada ke umur paling rendah, yaitu menjadi pikun. Ketika sudah pikun dan akalnya tidak bisa dipakai lagi, Allah SWT memberikan udzur kepada mereka. Namun mereka tetap memiliki pahala atas amal-amal yang dikerjakan sebelum hilang akalnya.
Tafsir ini didasarkan pada kitab tafsir Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan karya Imam Abdurrahman bin Nashir As Sa'di.
'Demi (buah) tin' yaitu buah tin yang lazim dikenal dan juga '(buah) Zaitun'. Allah bersumpah dengan kedua pohon ini karena banyaknya manfaat pohon dan buahnya. Keduanya begitu dominan di negeri Syam tempat kenabian Nabi Isa putra Maryam. 'Dan demi bukit Sinai' yaitu bukit Thursina, tempat kenabian Musa.
'Dan demi kota ini yang aman' yaitu Makkah Al Mukarramah, tempat kenabian Nabi Muhammad SAW. Allah SWT bersumpah dengan tempat-tempat suci ini yang Dia pilih dan dari tempat-tempat itu Allah mengutus nabi-nabi paling mulia.
Baca juga: Surat Al Falaq Lengkap dengan Arti dan Tafsirnya
Yang disumpahkan adalah Firman-Nya, 'Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya' yaitu dalam bentuk ciptaan yang sempurna, bagian-bagian tubuh yang saling sesuai, tegak berdiri dan tidak kekurangan apa pun yang diperlukan secara lahir dan batin.
Tapi meski dikaruniai berbagai nikmat agung ini yang seharusnya disyukuri, kebanyakan manusia menyimpang, tidak mensyukuri Dzat yang memberi nikmat tersebut, justru sibuk dengan senda gurau dan bermain-main.
Mereka merelakan dirinya dengan hal-hal rendahan dan akhlak tercela, hingga Allah menghempaskan mereka 'ke tempat yang serendah-rendahnya' yaitu neraka paling bawah sebagai tempat para pendurhaka yang membangkang Rabb mereka, kecuali orang yang diberi anugerah keimanan dan amal shalih serta akhlak mulia lagi luhur oleh Allah.
'Maka bagi mereka' dengan posisi-posisi tinggi itu ada 'pahala yang tiada putus-putusnya' yaitu tidak berhenti bahkan kelezatan berlimpah, kebahagiaan terus menerus, dan nikmat yang amat banyak dalam keabadian yang tiada akhir, dan nikmat yang tidak berubah, buah dan naungannya kekal.
Baca juga: Surat Al Lahab Lengkap dengan terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
'Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?' yaitu apa yang membuatmu mendustakan adanya Hari Pembalasan amal perbuatan wahai manusia? Engkau telah melihat banyak tanda-tanda kebesaran Allah yang membuatmu yakin dan berbagai nikmat-Nya yang mengharuskanmu agar tidak mengkufurinya sedikit pun.
'Bukankah Allah adalah Hakim yang paling adil?' lantas patutkah hikmah-Nya mengharuskan-Nya meninggalkan manusia sia-sia, tidak diperintah, dilarang, diberi pahala dan siksa? Ataukah Yang menciptakan manusia dalam berbagai tahap, memberi mereka berbagai nikmat, kebajikan, dan kebaikan yang tidak terkira, merawat mereka dengan baik pasti mengembalikan mereka ke negeri keabadian dan tujuan mereka yang mereka tuju dan ikuti?
Demikianlah pembahasan mengenai surat At Tin. Semoga bermanfaat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang