Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawadhu': Pengertian, Dalil, Ciri-ciri, dan Keutamaan

Kompas.com - 18/11/2025, 18:51 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Tawadhu' menjadi salah satu sifat mulia yang harus dimiliki seseorang. Sifat tawadhu' akan membawa kebaikan bagi yang memilikinya serta membawa kepada derajat yang mulia.

Sifat tawadhu' ini tidak dimiliki setiap orang, hanya orang-orang dengan pemahaman agama mendalam yang bisa memiliki sifat tawadhu' ini. Dalam bahasa Indonesia, tawadhu' sering diartikan dengan rendah hati.

Baca juga: Adab-adab Bertetangga dalam Islam Lengkap dengan Dalilnya

Pengertian Tawadhu'

Pengertian tawadhu' secara sederhana adalah rendah hati dan tidak sombong. Sementara menurut para ulama, berikut ini pengertian dari tawadhu':

1. Menurut Fudhail bin Iyadh, tawadhu' adalah engkau merendah dan tunduk kepada kebenaran. Jika engkau mendengarnya dari seorang bocah engkau menerimanya, bahkan walaupun engkau mendengar kebaikan itu dari orang yang paling bodoh sekalipun engkau mau menerimanya

2. Menurut Raghib Al Asfahani, tawadhu' adalah ridho jika dianggap mempunyai kedudukan lebih rendah dari yang sepantasnya. Tawadhu’ merupakan sikap pertengahan antara sombong dan merendahkan diri. Sombong berarti mengangkat diri terlalu tinggi hingga lebih dari yang semestinya. Sedangkan merendahkan diri adalah menempatkan diri terlalu rendah sehingga sampai pada pelecehan hak.

3. Menurut Imam Hasan Al Bashri, tawadhu’ adalah tatkala engkau keluar dari rumahmu dan tidaklah engkau menjumpai seorang muslim pun kecuali engkau menganggap dia lebih utama dibandingkan dirimu.

Baca juga: Adab-adab Membaca Al Quran yang Perlu Diperhatikan

Perintah Tawadhu'

Perintah tawadhu' disampaikan Allah SWT dalam Al Quran surat Al Furqan ayat 63.

وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا

Artinya: "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan."

Sementara dalam hadits disebutkan:

إِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ، وَلَا يَبْغِي أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

Artinya: ”Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar bersikap tawaddhu’ (merendahkan diri), hingga seorang tidak menyombongkan dirinya dihadapan orang lain dan tidak saling menganiaya.” (H.R. Muslim).

Baca juga: 6 Adab Bangun Tidur Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW, Bisa Diamalkan Setiap Hari

Ciri-ciri Tawadhu'

Ciri-ciri orang yang memiliki sifat tawadhu' adalah:

1. Rendah Hati dan tidak sombong atau merasa lebih tinggi dari orang lain.

2. Mempunyai gaya hidup yang sederhana, tidak bermewah-mewahan dan berlebih-lebihan.

3. Menyadari bahwa semua nikmat yang dimiliki berasal dari Allah SWT.

4. Tidak mudah tersinggung dan mudah memaafkan kesalahan orang lain.

5. Tidak menganggap diri paling penting dibandingkan orang lain.

Kiat Tawadhu' Menurut Imam Ghazali

Berikut ini kiat-kiat menjadi tawadhu' menurut Imam Ghazali dalam kitab Maraqi Al 'Ubudiyah.

1. Jika engkau melihat anak kecil, katakanlah dalam hatimu, ‘Ia belum pernah bermaksiat kepada Allah. Sedangkan aku telah bermaksiat. Tidak diragukan lagi bahwa ia lebih baik dariku.’

Baca juga: Adab Makan dan Minum dalam Islam, Panduan Sunnah untuk Hidup Sehat dan Penuh Berkah

2. Jika engkau melihat orang yang lebih tua katakanlah, ’Orang ini telah beribadah sebelum aku melakukannya. Tidak diragukan lagi bahwa ia lebih baik dariku.’

3. Jika melihat orang alim (pandai), katakan,’Orang ini telah memperoleh apa yang belum aku peroleh. Maka, bagaimana aku setara dengannya.’

4. Jika dia bodoh, katakan dalam hatimu,’Orang ini bermaksiat dalam kebodohan, sedangkan aku bermaksiat dalam keadaan tahu. Maka, hujjah Allah terhadap diriku lebih kuat, dan aku tidak tahu bagaimana akhir hidupnya dan akhir hidupku.’

Baca juga: 7 Keutamaan Akhlak Mulia dalam Pandangan Islam

5. Jika orang itu kafir, katakan,’Aku tidak tahu, bisa saja dia menjadi Muslim dan akhir hidupnya ditututup dengan amalan yang baik dan dengan keislamannya dosanya diampuni. Sedangkan aku, dan aku berlindung kepada Allah dari hal ini, bisa saja Allah menyesatkanku, hingga aku kufur dan menutup usia dengan amalan keburukan. Sehingga ia kelak termasuk mereka yang dekat dengan rahmat sedangkan aku jauh darinya.’

Baca juga: 10 Adab Berdoa Menurut Imam Al-Ghazali agar Doa Dikabulkan

Keutamaan Tawadhu'

Sifat tawadhu' sebagai sifat mulia mempunyai keutamaan yang luar biasa, yaitu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT dan memperoleh kemuliaan.

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ

Artinya: “Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (H.R. Muslim).

Sementara Abu Bakar Ash Shiddiq mengatakan, “Kami dapati kemuliaan itu datang dari sifat takwa, qona’ah (merasa cukup) muncul karena yakin (pada apa yang ada di sisi Allah), kedudukan mulia didapati dari sifat tawadhu’.”

Demikianlah pembahasan mengenai sifat tawadhu'. Semoga bermanfaat.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Surat At Tin: Bacaan, Terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Surat At Tin: Bacaan, Terjemahan, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Doa dan Niat
Kompas Gramedia Sambut Kunjungan MUI Jelang Munas XI, Bahas Tantangan Disrupsi Digital
Kompas Gramedia Sambut Kunjungan MUI Jelang Munas XI, Bahas Tantangan Disrupsi Digital
Aktual
Perintah Menjaga Pandangan dan Keutamaannya dalam Islam
Perintah Menjaga Pandangan dan Keutamaannya dalam Islam
Doa dan Niat
Arab Saudi Tambah Embarkasi Makkah Route, Makassar Masuk Daftar Layanan Baru
Arab Saudi Tambah Embarkasi Makkah Route, Makassar Masuk Daftar Layanan Baru
Aktual
Keutamaan Mengamalkan Doa Nabi Yunus Secara Terus-Menerus
Keutamaan Mengamalkan Doa Nabi Yunus Secara Terus-Menerus
Doa dan Niat
Tawadhu': Pengertian, Dalil, Ciri-ciri, dan Keutamaan
Tawadhu': Pengertian, Dalil, Ciri-ciri, dan Keutamaan
Doa dan Niat
Persiapan Haji 2026: Kemenhaj Pastikan Asrama Haji Siap Melayani Jamaah
Persiapan Haji 2026: Kemenhaj Pastikan Asrama Haji Siap Melayani Jamaah
Aktual
Pahala Shalat di Shaf Pertama dalam Shalat Berjamaah
Pahala Shalat di Shaf Pertama dalam Shalat Berjamaah
Doa dan Niat
Dosa Muslim Meninggalkan Shalat Fardhu Tanpa Rasa Penyesalan
Dosa Muslim Meninggalkan Shalat Fardhu Tanpa Rasa Penyesalan
Doa dan Niat
Nasehat Imam Ghazali Agar Mempunyai Sifat Tawadhu'
Nasehat Imam Ghazali Agar Mempunyai Sifat Tawadhu'
Doa dan Niat
Hukum Mengirim Stiker Doa di WhatsApp, Apakah Bernilai Ibadah?
Hukum Mengirim Stiker Doa di WhatsApp, Apakah Bernilai Ibadah?
Aktual
Kumpulan Hadits tentang Sedekah Lengkap dengan Terjemahannya
Kumpulan Hadits tentang Sedekah Lengkap dengan Terjemahannya
Doa dan Niat
Panduan Lengkap Shalat Dhuha: Niat, Tata Cara, Doa, Keutamaan, dan Waktu Terbaik Melaksanakannya
Panduan Lengkap Shalat Dhuha: Niat, Tata Cara, Doa, Keutamaan, dan Waktu Terbaik Melaksanakannya
Doa dan Niat
Larangan Tabarruj Bagi Muslimah, Ancamannya Tidak Masuk Surga
Larangan Tabarruj Bagi Muslimah, Ancamannya Tidak Masuk Surga
Doa dan Niat
Muhammadiyah Genap 113 Tahun, Haedar Nashir Tekankan Komitmen Memajukan Kesejahteraan Bangsa
Muhammadiyah Genap 113 Tahun, Haedar Nashir Tekankan Komitmen Memajukan Kesejahteraan Bangsa
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com