KOMPAS.com - Sifat tawadhu' atau rendah hati menjadi sifat utama orang-orang yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Sifat tawadhu' adalah sifat pertengahan dari sifat sombong dan rendah diri.
Jika sifat sombong merupakan sifat meninggikan diri dan merendahkan orang lain, sementara rendah diri adalah merasa diri lebih rendah dibandingkan manusia lainnya. Maka tawadhu' adalah pertengahannya, ia tidak memandang rendah diri tetapi juga tidak memandang diri tinggi.
Baca juga: Kisah Penggembala Kambing yang Jujur dan Telah Mencapai Derajat Ihsan
Perintah tawadhu' disampaikan Allah SWT dalam Al Quran surat Al Furqan ayat 63.
وَعِبَادُ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى ٱلْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ ٱلْجَٰهِلُونَ قَالُوا۟ سَلَٰمًا
Artinya: "Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan."
Sementara dalam hadits disebutkan:
إِنَّ اللهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوا حَتَّى لَا يَفْخَرَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ، وَلَا يَبْغِي أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ
Artinya: ”Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar bersikap tawaddhu’ (merendahkan diri), hingga seorang tidak menyombongkan dirinya dihadapan orang lain dan tidak saling menganiaya.” (H.R. Muslim).
Baca juga: Kumpulan Hadits Pendek tentang Akhlak Mulia Lengkap dengan Artinya
Berikut ini nasehat Imam Ghazali agar seseorang bisa bersifat tawadhu' yang tercantum dalam kitab Maraqi Al 'Ubudiyah.
1. Jika engkau melihat anak kecil, katakanlah dalam hatimu, ‘Ia belum pernah bermaksiat kepada Allah. Sedangkan aku telah bermaksiat. Tidak diragukan lagi bahwa ia lebih baik dariku.’
2. Jika engkau melihat orang yang lebih tua katakanlah, ’Orang ini telah beribadah sebelum aku melakukannya. Tidak diragukan lagi bahwa ia lebih baik dariku.’
3. Jika melihat orang alim (pandai), katakan,’Orang ini telah memperoleh apa yang belum aku peroleh. Maka, bagaimana aku setara dengannya.’
4. Jika dia bodoh, katakan dalam hatimu,’Orang ini bermaksiat dalam kebodohan, sedangkan aku bermaksiat dalam keadaan tahu. Maka, hujjah Allah terhadap diriku lebih kuat, dan aku tidak tahu bagaimana akhir hidupnya dan akhir hidupku.’
Baca juga: 7 Keutamaan Akhlak Mulia dalam Pandangan Islam
5. Jika orang itu kafir, katakan,’Aku tidak tahu, bisa saja dia menjadi Muslim dan akhir hidupnya ditututup dengan amalan yang baik dan dengan keislamannya dosanya diampuni. Sedangkan aku, dan aku berlindung kepada Allah dari hal ini, bisa saja Allah menyesatkanku, hingga aku kufur dan menutup usia dengan amalan keburukan. Sehingga ia kelak termasuk mereka yang dekat dengan rahmat sedangkan aku jauh darinya.’
Demikianlah nasehat Imam Ghazali tentang sifat tawadhu'. Semoga bermanfaat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang