Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa Nabi Muhammad SAW Saat Menghadapi Kesulitan: Sumber Kekuatan dan Ketenangan Hati

Kompas.com, 12 Agustus 2025, 21:00 WIB
Khairina

Editor

Sumber Baznas


KOMPAS.com-Setiap orang pasti mengalami masa-masa sulit dalam hidup. Namun, cara seseorang merespons kesulitan itulah yang membedakan keteguhan hati dan ketenangan batinnya.

Nabi Muhammad SAW, sebagai teladan utama bagi umat Islam, senantiasa menjadikan doa sebagai pegangan dalam menghadapi cobaan.

Kekuatan doa di tengah ujian

Sepanjang hidupnya, Rasulullah SAW tidak lepas dari berbagai ujian—mulai dari tantangan dakwah, tekanan dari musuh, hingga masalah pribadi. Salah satu doa yang sering beliau panjatkan ketika menghadapi kesulitan berbunyi:

"Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan."

(Artinya: Wahai Yang Maha Hidup, Yang Mengatur segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Perbaikilah seluruh urusanku, dan jangan biarkan aku mengurus diriku sendiri walau sekejap mata.)

Doa ini mengajarkan pentingnya bersandar penuh kepada Allah SWT dalam setiap urusan. Dengan menyerahkan segalanya kepada-Nya, hati akan menemukan ketenangan sekaligus kekuatan untuk bangkit.

Baca juga: Doa Malam Tirakatan 17 Agustus 2025: 3 Bacaan Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Rahasia ketenangan hati Nabi Muhammad SAW

Rasulullah SAW kerap menghadapi tekanan luar biasa, namun beliau tetap tenang. Salah satu rahasianya adalah kekuatan doa. Ketika menghadapi kecemasan atau tantangan besar, beliau berdoa:

"Allahumma inni a'udzu bika minal hammi wal hazan, wa a'udzu bika minal 'ajzi wal kasal, wa a'udzu bika minal jubni wal bukhli, wa a'udzu bika min ghalabatid-dayni wa qahrir-rijal."

(Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa cemas dan sedih, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan kikir, serta dari lilitan hutang dan tekanan manusia.)

Doa ini mengajarkan agar kita meminta perlindungan dari segala gangguan hati, pikiran, dan keadaan yang dapat melemahkan semangat hidup.

Baca juga: Doa Nabi Musa dalam Alquran: 3 Doa Lengkap dengan Bacaan dan Artinya

Optimisme dan harapan dari doa Rasulullah SAW

Selain ketenangan hati, doa-doa Nabi Muhammad SAW menumbuhkan optimisme dan harapan. Rasulullah SAW memandang kesulitan sebagai ujian yang pasti diiringi solusi. Salah satu doa yang beliau panjatkan adalah:

"Allahumma rahmataka arju fala takilni ila nafsi tharfata 'ayn, wa aslih li sya'ni kullah, la ilaha illa ant."

(Artinya: Ya Allah, aku mengharapkan rahmat-Mu, jangan serahkan aku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, dan perbaikilah seluruh urusanku. Tiada Tuhan selain Engkau.)

Doa ini menunjukkan pengharapan penuh kepada rahmat Allah SWT, sekaligus keyakinan bahwa selalu ada jalan keluar terbaik dari setiap masalah.

Baca juga: Niat dan Doa Sholat Hajat: Lengkap Teks Arab, Latin, dan Artinya

Manfaat mengamalkan doa Nabi Muhammad SAW

Mengamalkan doa-doa Rasulullah SAW tidak hanya menenangkan batin, tetapi juga memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Salah satu doa qurb yang beliau ajarkan adalah:

"Laa ilaaha illallahul 'adzhiimul haliim, laa ilaaha illallaahu rabbil arsyil 'adzhiim, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul arsyil kariim."

(Artinya: Tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Santun, Tuhan penguasa Arsy yang agung, penguasa langit dan bumi.)

Doa ini menjadi pengingat bahwa segala pertolongan hanya datang dari Allah. Dengan istiqamah berdoa, hati akan damai dan keyakinan semakin kokoh bahwa setiap masalah pasti memiliki solusi di tangan-Nya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com