Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa dan Tuntunan Rasulullah SAW Saat Mengalami Mimpi Buruk

Kompas.com, 6 November 2025, 23:25 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com – Mimpi buruk sering kali membuat seseorang terbangun dengan perasaan cemas, jantung berdebar, bahkan tubuh berkeringat.

Tidak sedikit orang merasa takut setelah mengalaminya, khawatir jika mimpi tersebut akan menjadi kenyataan.

Dalam ajaran Islam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam memberikan tuntunan khusus bagi umat Muslim ketika mengalami mimpi yang tidak disukai.

Tuntunan ini bertujuan agar hati kembali tenang dan terhindar dari gangguan setan.

Baca juga: Hadits tentang Mimpi Buruk dan Doa yang Dianjurkan Rasulullah SAW

Panduan Rasulullah SAW Saat Mengalami Mimpi Buruk

Dilansir dari Antara, berdasarkan hadis sahih riwayat Bukhari (no. 6995) dan Muslim (no. 2261), Rasulullah SAW bersabda:

“Mimpi yang baik itu dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk itu dari setan. Jika salah seorang dari kalian bermimpi yang tidak disukainya, maka hendaklah ia meniup ke sebelah kirinya tiga kali dan membaca ta’awwudz sebanyak tiga kali. Setelah itu, hendaklah ia membalik tubuhnya ke sisi yang lain, maka mimpi itu tidak akan membahayakannya. Jangan pula diceritakan kepada siapa pun.”

Dari hadis tersebut, terdapat beberapa langkah yang diajarkan Rasulullah SAW ketika seseorang mengalami mimpi buruk:

  • Meniup ke sebelah kiri sebanyak tiga kali.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk menolak gangguan setan.

  • Membaca ta’awwudz tiga kali.

Bacaan ta’awwudz berbunyi:
A‘ûdzu billâhi minasy-syaithânir rajîm (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).

  • Mengubah posisi tidur ke sisi lain.

Setelah membaca ta’awwudz, disunnahkan untuk membalikkan badan agar mimpi buruk tidak berlanjut atau mengganggu kembali.

  • Tidak menceritakan mimpi buruk kepada orang lain.

Rasulullah SAW menegaskan, mimpi buruk sebaiknya tidak disebarkan agar tidak menimbulkan kekhawatiran atau tafsir yang keliru.

Baca juga: Allahummaghfirlaha Warhamha: Bacaan, Arti, dan Makna Doa untuk Jenazah Perempuan

Doa Saat Terbangun dari Mimpi Buruk

Selain langkah di atas, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa khusus ketika seseorang terbangun karena mimpi buruk. Doa ini diriwayatkan oleh Ibnu Suni, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi:

هُوَ اللهُ ، اَللهُ رَبِّيْ لَا شَرِيْكَ لَهُ. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَمِنْ شَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ

Latin:
Huwallâhu, allâhu rabbî, lâ syarîka lahû. A‘ûdzu bikalimâtillâhit tâmmati min ghadhabihi wa min syarri ‘ibâdihi wa min hamazâtis syayâthîni wa an yahdhurûni.

Artinya:
“Dialah Allah. Allah Tuhanku, tiada sekutu bagi-Nya. Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan hamba-hamba-Nya, dan dari bisikan setan, serta aku berlindung dari kehadiran mereka di sekitarku.”

Baca juga: Doa Saat Merasa Dizalimi Berdasarkan Alquran dan Hadis

Hikmah dan Manfaat Mengamalkan Tuntunan Ini

Mengikuti tuntunan Rasulullah SAW saat mengalami mimpi buruk tidak hanya menenangkan jiwa, tetapi juga melatih keimanan. Dengan membaca doa dan ta’awwudz, seorang Muslim menyerahkan rasa takutnya hanya kepada Allah SWT.

Selain itu, kebiasaan ini membantu menjaga ketenangan batin dan memperkuat keyakinan bahwa segala sesuatu, baik maupun buruk, terjadi atas izin Allah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com