KOMPAS.com — Dalam ajaran Islam, sholat jenazah merupakan bentuk penghormatan terakhir sekaligus doa dari seorang muslim kepada sesama muslim yang telah wafat.
Ibadah ini memiliki hukum fardhu kifayah, artinya wajib dilaksanakan oleh sebagian umat agar kewajiban tersebut gugur bagi yang lain.
Salah satu doa paling penting dalam sholat jenazah, khususnya untuk jenazah perempuan, adalah “Allahummaghfirlaha warhamha wa 'afiha wa' fu 'anha yang berarti “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakan dan maafkanlah dia.”
Doa ini mencerminkan permohonan ampun dan kasih sayang bagi seorang hamba yang telah kembali kepada Allah.
Baca juga: Bolehkah Shalat Jenazah untuk Orang yang Mati Bunuh Diri?
Doa Allahummaghfirlaha warhamha wa ‘afiha wa’fu ‘anha merupakan inti dari permohonan bagi jenazah perempuan. Dalam doa ini, umat Islam memohon agar Allah:
Rasulullah SAW mengajarkan agar umat Islam mendoakan ampunan dengan tulus karena doa orang beriman memiliki kedudukan mulia di sisi Allah.
Baca juga: Bacaan Doa Sholat Jenazah Laki-laki Lengkap dengan Tata Cara sholatnya
Sholat jenazah dilakukan tanpa ruku’ dan sujud, hanya dengan berdiri dan empat kali takbir.
Bacaan doa Allahummaghfirlaha dibaca setelah takbir ketiga, yang menjadi momen untuk memohonkan ampun bagi jenazah.
Usholli ‘ala hadzihil mayyitati arba’a takbirotin fardho kifayatin lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu kifayah karena Allah Ta’ala.”
Allahummaghfirlaha warhamha wa ‘afiha wa’fu ‘anha.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, sejahterakan dan maafkanlah dia.”
Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba’daha waghfirlana walaha.
Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau haramkan kami dari pahalanya dan jangan Engkau uji kami setelah kepergiannya. Ampunilah kami dan dia.”
Baca juga: Niat Sholat Jenazah Laki-laki Lengkap dengan Terjemahan dan Doanya
Selain versi pendek, Rasulullah SAW juga mengajarkan bacaan doa yang lebih lengkap untuk jenazah perempuan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهَا، وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا، وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkan dan maafkanlah dia. Muliakan tempat tinggalnya, luaskan kuburannya, bersihkan dia dari dosa sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran. Gantikan rumahnya dengan rumah yang lebih baik, keluarga yang lebih baik, pasangan yang lebih baik, dan masukkan dia ke surga. Lindungilah dia dari siksa kubur dan azab neraka.” (HR. Muslim, no. 963)
Doa seperti Allahummaghfirlaha bukan hanya bacaan ritual, tetapi juga wujud kasih sayang sesama muslim.
Rasulullah SAW bersabda bahwa tidak ada pemberian terbaik bagi orang yang telah meninggal selain doa dari saudaranya yang beriman.
Setiap lafaz Allahummaghfirlaha yang diucapkan dengan tulus menjadi permohonan ampun yang dapat meringankan hisab dan menyelamatkan jenazah dari azab kubur.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang