KOMPAS.com-Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) berkomitmen meningkatkan jumlah pembimbing ibadah haji perempuan dalam penyelenggaraan haji tahun 2026.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat layanan dan pendampingan bagi jamaah wanita di Tanah Suci.
“Peran pembimbing perempuan menjadi aspek krusial agar jamaah wanita mendapatkan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan ibadah dan kenyamanan mereka selama di Tanah Suci,” ujar Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf, dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (5/11/2025), dilansir Antara.
Baca juga: Pelatihan Petugas Haji 2026 Digelar Januari–Februari, Fokus Profesionalisme dan Bahasa Arab
Irfan menjelaskan bahwa keberadaan pembimbing perempuan memiliki nilai strategis dalam memperkuat perlindungan jamaah, terutama di pemondokan, area ibadah, dan kegiatan bimbingan rohani yang memerlukan pendekatan sensitif gender.
Langkah ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji yang inklusif, ramah jamaah, dan berprinsip kesetaraan gender, tanpa mengurangi aspek syariah dalam bimbingan ibadah.
Menurut Irfan, peningkatan jumlah pembimbing perempuan akan disertai dengan program pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, dan penguatan kompetensi melalui kerja sama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU).
Kemenhaj mendorong agar setiap KBIHU dapat menyiapkan tenaga pembimbing perempuan yang memiliki kapasitas keilmuan, pemahaman manasik, dan keterampilan komunikasi yang baik.
Baca juga: Kemenhaj Jadwalkan Pelunasan Biaya Haji 2026 Dimulai 19 November
“Selain memperbanyak jumlahnya, kami juga berfokus pada peningkatan kualitas pembimbing agar mampu memberikan bimbingan yang sistematis dan sesuai tuntunan syariat,” ujar Irfan.
Pelatihan ini mencakup materi pedagogi, fiqih haji, serta manajemen kelompok jamaah, dengan tujuan agar pembimbing dapat memberikan layanan yang profesional, empatik, dan mudah dipahami oleh jamaah wanita.
Dengan peningkatan kuantitas dan kualitas pembimbing, Kemenhaj berharap penyelenggaraan haji tahun 2026 dapat berlangsung lebih profesional, inklusif, dan berorientasi pada kepuasan jamaah.
“Peningkatan peran pembimbing perempuan bukan hanya soal jumlah, tetapi juga tentang menghadirkan pelayanan ibadah yang lebih manusiawi dan responsif terhadap kebutuhan jamaah,” tutur Irfan.
Baca juga: Kemenhaj Rilis Rencana Perjalanan Haji 2026, Jamaah Masuk Asrama 21 April
Sebagai informasi, Kementerian Haji dan Umrah RI telah menetapkan rencana perjalanan ibadah haji 1447 H/2026 M, bersamaan dengan keputusan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang disepakati bersama Komisi VIII DPR RI.
Juru Bicara Kemenhaj, Ichsan Marsha, menyampaikan bahwa operasional jamaah haji akan dimulai pada 21 April 2026 (4 Dzulqa’dah 1447 H), saat jamaah mulai memasuki asrama haji.