Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Intimidasi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Mekkah

Kompas.com - 06/09/2025, 20:30 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Awal dakwah Rasulullah Muhammad SAW merupakan masa-masa yang sangat berat. Ketika jumlah kaum muslimin masih sedikit, intimidasi kerap terjadi oleh kaum kafir Quraisy.

 Intimidasi dakwah Nabi Muhammad SAW yang dilakukan kaum kafir Quraisy ini meliputi intimidasi verbal, fisik, ekonomi, dan intimidasi-intimidasi lainnya.

Berikut berbagai intimidasi yang terjadi saat awal dakwah Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Mengenal Putra dan Putri Rasulullah Muhammad SAW

Intimidasi Fisik

Pada awal penyebaran Islam, kaum kafir Quraisy Mekkah menentang dakwah Nabi Muhammad SAW. Mereka menyatakan ketidaksetujuannya dengan menyarankan Nabi Muhammad SAW untuk menghentikan penyebaran ajaran baru.

Tetapi berbagai upaya untuk menghambat dakwah Rasulullah dengan cara-cara psikis tak membuahkan hasil. Bahkan Rasulullah Muhammad SAW mengatakan:

“Walaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku agar aku berpaling dari risalah yang aku bawa, aku tidak akan berhenti sampai Allah SWT mengantarkan aku pada kejayaan Islam atau aku binasa karenanya.“

Oleh karena itu, intimidasi fisik mulai dilakukan oleh kaum Quraisy, selain intimidasi psikis yang juga tetap terus berlanjut.

Dua putri Rasulullah Ruqayyah dan Ummu Kultsum yang dinikahkan dengan dua putra Abu Lahab, yaitu Utbah dan Utaibah diceraikan. Ummu Jamil binti Harb, istri Abu Lahab juga turut menghalangi dakwah Rasulullah dengan berbagai fitnahnya, termasuk memasang duri di jalan yang dilalui Rasulullah.

Baca juga: Mengenal Istri-istri Nabi Muhammad SAW

Saat sedang melaksanakan ibadah, Rasulullah kerap dilempari dengan kotoran. Namun intimidasi kepada Rasulullah masih lebih ringan mengingat kedudukan Beliau. Sementar sahabat-sahabat yang mempunyai kedudukan sebagai budak mendapatkan siksaan yang cukup pedih.

Intimidasi Terhadap Para Sahabat

Bilal bin Rabah adalah budak Umayyah bin Khalaf. Beliau disiksa dengan berbagai macam siksaan, mulai diikat lehernya dengan tali hingga dijemur di teriknya matahari sambal ditindih batu di atas tubuhnya.

Keluarga Yasir juga tak kalah pedih siksaannya. Posisinya sebagai budak Bani Makhzum membuat mereka tak berdaya. Siksaan keras yang mendera mereka menyebabkan Yasir dan istrinya Sumayyah meninggal.

Baca juga: Kisah Pengangkatan Menjadi Nabi dan Turunnya Wahyu Pertama

Sementara Amar bin Yasir yang tak kuat dengan siksaan berpura-pura kembali kepada kekafiran. Hal ini menjadi asbabun nuzul turunnya surat An Nahl: 106.

مَن كَفَرَ بِٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ إِيمَٰنِهِۦٓ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُۥ مُطْمَئِنٌّۢ بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَٰكِن مَّن شَرَحَ بِٱلْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Artinya: “Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar.”

Sebagian budak yang mendapat siksaan orang-orang kafir Quraisy akhirnya dibebaskan oleh Abu Bakar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Korupsi dalam Pandangan Islam: Penjelasan Ghulul, Risywah, dan Aklul Suht
Korupsi dalam Pandangan Islam: Penjelasan Ghulul, Risywah, dan Aklul Suht
Aktual
Buat Petisi, Warga NU Alumni UGM Serukan PBNU Kembalikan Konsesi Tambang
Buat Petisi, Warga NU Alumni UGM Serukan PBNU Kembalikan Konsesi Tambang
Aktual
9 Mukjizat Nabi Musa Lengkap: Dari Tongkat Hingga Laut Terbelah
9 Mukjizat Nabi Musa Lengkap: Dari Tongkat Hingga Laut Terbelah
Doa dan Niat
Masya Allah Arti, Hikmah, dan Ketika Sebaiknya Diucapkan
Masya Allah Arti, Hikmah, dan Ketika Sebaiknya Diucapkan
Doa dan Niat
PBNU Gerakkan Satu Juta Keluarga NU untuk Bantu Korban Bencana di Sumatera
PBNU Gerakkan Satu Juta Keluarga NU untuk Bantu Korban Bencana di Sumatera
Aktual
Ketua Umum PP Muhammadiyah Instruksikan Infak Jumat Dialihkan untuk Korban Bencana
Ketua Umum PP Muhammadiyah Instruksikan Infak Jumat Dialihkan untuk Korban Bencana
Aktual
Masya Allah Artinya Lengkap: Makna dan Cara Penggunaannya
Masya Allah Artinya Lengkap: Makna dan Cara Penggunaannya
Doa dan Niat
GP Ansor Salurkan Bantuan Rp 3,5 Miliar untuk Korban Bencana di Sumut, Aceh, dan Sumbar
GP Ansor Salurkan Bantuan Rp 3,5 Miliar untuk Korban Bencana di Sumut, Aceh, dan Sumbar
Aktual
Doa Tahajud dan Artinya: Doa Malam yang Penuh Keutamaan
Doa Tahajud dan Artinya: Doa Malam yang Penuh Keutamaan
Doa dan Niat
Kiai dan Nyai Muda NU Desak Rekonsiliasi PBNU Lewat Musyawarah Terbuka
Kiai dan Nyai Muda NU Desak Rekonsiliasi PBNU Lewat Musyawarah Terbuka
Aktual
Momen Haru Aqiqah Bayi Adopsi Ahmad Dhani–Mulan Jameela dan Makna Aqiqah dalam Islam
Momen Haru Aqiqah Bayi Adopsi Ahmad Dhani–Mulan Jameela dan Makna Aqiqah dalam Islam
Doa dan Niat
Lirik Shalawat Busyro: Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya
Lirik Shalawat Busyro: Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahannya
Doa dan Niat
Doa untuk Palestina dan Masjidil Aqsa: Harapan dan Dukungan Lewat Doa
Doa untuk Palestina dan Masjidil Aqsa: Harapan dan Dukungan Lewat Doa
Doa dan Niat
Doa Iftitah Lengkap Arab, Latin, dan Maknanya
Doa Iftitah Lengkap Arab, Latin, dan Maknanya
Doa dan Niat
Waktu Sholat Istikharah yang Dianjurkan: Sepertiga Malam dan Penjelasan Lengkapnya
Waktu Sholat Istikharah yang Dianjurkan: Sepertiga Malam dan Penjelasan Lengkapnya
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com