KOMPAS.com - Malam pertama adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kehidupan sepasang suami istri setelah akad nikah.
Disebut malam pertama kali saat itulah pertama kalinya seorang laki-laki dan perempuan hidup bersama setelah sah sebagai suami istri.
Malam pertama juga identik dengan melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya. Untuk itu, perlu dipahami sunnah-sunnah pada malam pertama sehingga kehidupan rumah tangga menjadi berkah dan bahagia.
Baca juga: 7 Doa untuk Pengantin Baru Agar Diberi Keberkahan dan Keharmonisan
Islam sebagai agama yang sempurna mengatur kehidupan seorang muslim dari bangun tidur hingga tidur kembali. Dari hal-hal besar sampai hal-hal kecil semua diatur dalam Islam, termasuk juga kaitannya dengan malam pertama.
Agar malam pertama menghadirkan pahala dan menjadi awal mula kehidupan rumah tangga yang harmonis dan Bahagia, maka mengerjakan sunnah-sunnah malam pertama menjadi ikhtiar untuk mencapainya.
Sunnah pertama yang dilakukan setelah memasuki kehidupan rumah tangga adalah dengan memanjatkan doa. Hal ini dilakukan suami kepada istrinya sambil meletakkan tangan di ubun-ubun istri.
إِذَا تَزَوَّجَ أَحَدُكُمْ امْرَأَةً أَوِ اشْتَرَى خَادِمًا فَلْيَأْخُذْ بِنَاصِيَتِهَا (وَلْيُسَمِّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ) وَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ، وَلْيَقُلْ: اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ.
Artinya: “Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta do’akanlah dengan do’a berkah seraya mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa." (H.R. Abu Daud, Al Hakim, Ibnu Majah)
Berikut doa yang dibaca:
Arab:
بِسْمِ اللهِ .اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ ، وَأَعُوْذَ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
Latin:
Bismillah. Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih.
Artinya:
Dengan Nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.
Baca juga: Adab Berhubungan Suami Istri dalam Islam
Pada malam pertama, dianjurkan untuk melaksanakan sholat dua rakaat dengan berjamaah antara suami dan istri kemudian membaca doa.
إذا أدخل عليك أهلك فصل عليك ركعتين ، ثم سل الله تعالى من خير ما دخل عليك ، وتعوذ به من شره ، ثم شأنك وشأن أهلك
Artinya: “Jika kamu masuk menemui istrimu maka sholatlah dua rakaat, kemudian mohonlah kepada Allah kebaikan yang dimasukkan kepadamu, berlindunglah kepada Allah dari keburukannya, kemudian setelah itu terserah urusanmu dan istrimu.” (H.R. Ibnu Abu Syuaibah).
Berikut doa yang dibaca:
Arab:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِي فِي أَهْلِي وَبَارِكْ لِأَهْلِي فِىَّ وَارْزُقْنِي مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْمَعْ بَيْنَنَا مَا جَمَعْت فِي خَيْرٍ وَفَرِّقْ بَيْنَنَا إذَا فَرَّقْت فِي خَيْرٍ
Latin:
Allahumma barikli fi ahli wa barik liahli fiyya warzuqni minhum allahumma ijma’ bainana maa jama’ta fil khair wa farriq bainana fil khair.
Artinya:
Ya Allah, berkahilah aku dan keluargaku, berkahilah aku dalam keluargaku dan berkahilah keluargaku untukku dan berikanlah rizki kepadaku, ya Allah, satukanlah kami jika Engkau satukan kami dalam kebaikan, dan pisahkanlah kami jika Engkau pisahkan kami dalam kebaikan.
Baca juga: Bacaan Doa Sebelum Berhubungan Suami Istri Lengkap dengan Keutamaannya
Setelah sholat dua rakaat, pasangan suami istri bisa melakukan hubungan intim yang didahului dengan bermesraan atau memperlakukan istri dengan lembut.
Dalam haditsnya, Rasulullah SAW mendatangi Aisyah dengan membawa minuman susu kemudian Rasulullah SAW meminumnya. Lalu setelah itu minuman itu diberikan kepada Aisyah.
Sedangkan perintah untuk bermesraan atau bercumbu sebelum melakukan hubungan intim disampaikan Rasulullah SAW dalam haditsnya:
هَلْ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا. فَقُلْتُ تَزَوَّجْتُ ثَيِّبًا . فَقَالَ هَلاَّ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ
Artinya: “Apakah engkau menikahi gadis (perawan) atau janda?” “Aku menikahi janda”, jawab Jabir. “Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja karena engkau bisa bercumbu dengannya dan juga sebaliknya ia bisa bercumbu mesra denganmu?” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Sebelum melakukan hubungan intim, hendaknya membaca doa terlebih dahulu. Berikut ini doa yang bisa dibaca:
Arab:
بِسْمِ اللهِ، اَللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Latin:
Bismillah. Allaahumma jannibnasy syaitoona wa jannibisy syaitoona maa rozaqtanaa.
Artinya:
Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.
Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Berhubungan Suami Istri
Berhubungan intim bisa menggunakan gaya apa saja asalkan tetap pada kemaluannya. Dilarang berhubungan intim lewat belakang atau lewat dubur atau ketika istri sedang haid.
نِسَآؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ فَأْتُوا۟ حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا۟ لِأَنفُسِكُمْ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُم مُّلَٰقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: “Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al Baqarah: 223).
Adapun larangan berhubungan suami istri lewat dubur dan saat istri haid disampaikan dalam hadits berikut:
مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوِ امْرَأَةً فِي دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا: فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Artinya: “Barangsiapa yang menggauli isterinya yang sedang haidh, atau menggaulinya pada duburnya, atau mendatangi dukun, maka ia telah kafir terhadap ajaran yang telah diturunkan kepada Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam." (H.R. Abu Daud).
Setelah melakukan hubungan suami istri, dan ingin melakukannya lagi, maka disunnahkan untuk berwudhu terlebih dahulu.
إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يَعُودَ فَلْيَتَوَضَّأْ ». زَادَ أَبُو بَكْرٍ فِى حَدِيثِهِ بَيْنَهُمَا وُضُوءًا وَقَالَ ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يُعَاوِدَ
Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian menyetubuhi istrinya lalu ia ingin mengulanginya, maka hendaklah ia berwudhu.” Abu Bakr dalam haditsnya menambahkan, “Hendaklah menambahkan wudhu di antara kedua hubungan intim tersebut.” Lalu ditambahkan, “Jika ia ingin mengulangi hubungan intim.” (H.R. Muslim).
Baca juga: Kisah Pernikahan Nabi Muhammad SAW dengan Khadijah Binti Khuwailid
Ketika hubungan suami istri selesai dilakukan dan hendak tidur, maka disunnahkan untuk membersihkan kemaluan dan berwudhu.
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وَهُوَ جُنُبٌ غَسَلَ فَرْجَهُ وَتَوَضَّأَ لِلصَّلاَةِ
“Apabila Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam hendak tidur dalam keadaan junub, beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu’ (seperti wudhu’) untuk shalat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Itulah sunnah-sunnah yang bisa dilaksanakan saat malam pertama. Dengan mengerjakannya, mudah-mudahan Allah SWT memberikan keberkahan dan kebahagiaan dalam rumah tangga yang baru saja dibina.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini