Oleh: KH Arif Hidayat, Ketua 1 MUI Kota Tangerang & Pengasuh Ponpes Padarincang
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sebab hanya dengan takwa, hidup kita akan penuh keberkahan di dunia dan keselamatan di akhirat.
Baca juga: Khutbah Jumat Rabiul Akhir: Peristiwa Penting di Bulan Rabiul Akhir
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
“Demikian juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka segera mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui.” (QS. Ali Imran \[3]: 135)
Ayat ini menegaskan pentingnya istighfar. Bahwa seorang mukmin sejati tidak pernah berlama-lama dalam dosa. Jika ia terjatuh dalam kesalahan, segera kembali kepada Allah dengan istighfar dan taubat.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Rasulullah ﷺ bersabda:
وَاللهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً
“Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari.” (HR. Bukhari)
Bahkan dalam riwayat lain, beliau bersabda:
إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah seratus kali dalam sehari.” (HR. An-Nasa’i)
Kalau Nabi Muhammad ﷺ yang maksum saja senantiasa beristighfar, apalagi kita yang penuh dosa dan kesalahan.
الحمد لله حمدًا كثيرًا كما أمر، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له إرغامًا لمن جحد به وكفر، وأشهد أن سيدنا محمداً عبده ورسوله سيد الخلق والبشر.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم المحشر.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Istighfar bukan sekadar ucapan أستغفر الله di lisan, melainkan harus diiringi dengan penyesalan, berhenti dari dosa, dan tekad kuat untuk tidak mengulanginya lagi. Inilah tiga syarat taubat yang dijelaskan para ulama, di antaranya Syekh Zainuddin al-Malibari dalam *Fathul Mu’in*.
Dengan istighfar yang benar, Allah ﷻ akan memberikan banyak keberkahan. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ لَزِمَ الاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa membiasakan istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesempitan, kelapangan dari setiap kesusahan, dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Ahmad)
Baca juga: Khutbah Jumat: Meraih Surga dengan Akhlak yang Mulia
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Marilah kita jadikan istighfar sebagai amalan harian, bukan hanya ketika kita merasa bersalah. Karena istighfar adalah kunci pengampunan, keberkahan, dan jalan menuju ridha Allah ﷻ.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات.
عباد الله، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini