KOMPAS.com - Khutbah Jumat menjadi salah satu syarat sah dari pelaksanaan shalat Jumat. Khutbah Jumat dilaksanakan sebelum pelaksanaan shalat Jumat. Khutbah Jumat terdiri dari dua khutbah. Diantara dua khutbah itu dipisah dengan duduk.
Sebagai salah satu dari syarat sah shalat Jumat, khutbah jumat harus dilaksanakan sesuai dengan aturan. Islam telah mengajarkan bagaimana tata cara khutbah Jumat yang benar. Untuk itu, Islam menetapkan beberapa rukun dari khutbah Jumat.
Rukun adalah hal-hal yang harus ada dalam suatu ibadah. Bila rukun tidak terpenuhi, maka ibadah tersebut tidak sah. Rukun khutbah ada 5.
Baca juga: Khutbah Jumat Rabiul Akhir: Peristiwa Penting di Bulan Rabiul Akhir
Lantas apa saja yang menjadi rukun khutbah Jumat? Berikut penjelasannya.
Rukun khutbah Jumat yang pertama yaitu membaca pujian kepada Allah SWT di kedua khutbah.
Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitab Minhajul Qawim menjelaskan bahwa disyaratkan adanya pujian kepada Allah menggunakan kata Allah dan lafal hamdun atau lafal-lafal yang satu akar kata dengannya. Misalnya alhamdulillah (الْحَمْدُ لِلَّهِ), innalhamdalillah (إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ), dan yang sejenisnya.
Rukun khutbah Jumat yang kedua adalah membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW. Lafal sholawat bisa mengambil dari bacaan sholawat yang biasa dilafalkan. Inti dari sholawat adalah mendoakan dan memuji Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabat.
Contoh bacaan sholawat dalam khutbah Jumat:
1. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الـمُرْسَلِينَ
2. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Unsur yang harus ada doa atau pujian dan penyebutan nama Nabi Muhammad atau yang merujuk kepada Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Khutbah Jumat: Keutamaan Istighfar dalam Kehidupan Muslim
Wasiat takwa dilakukan pada dua khutbah. Inti dari wasiat takwa adalah mengajak agar senantiasa meningkatkan ketaatan atau ketakwaan terhadap Allah SWT.
Arti takwa adalah menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya.
Wasiat takwa ini biasanya sudah disampaikan pada pembukaan khutbah Jumat dengan lafal ittaqullah (اِتَّقُوا اللّٰهَ) atau bisa juga dengan membaca surat Ali Imron ayat 102.
Arab:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Latin:
Yaa ayyuhalladziina aamanuttaqullaaha ḥaqqa tuqaatihii wa laa tamuutunna illaa wa antum muslimuun.
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Kemudian wasiat takwa bisa disampaikan lagi sebelum masuk ke materi khutbah.
Baca juga: Materi Khutbah Jumat: Janganlah Menjadi Orang-orang yang Bangkrut di Akhirat
Membaca ayat-ayat Al Quran minimal dilakukan di salah satu dari dua khutbah. Namun lebih utama bacaan ayat-ayat Al Quran disampaikan pada khutbah yang pertama dan terkait dengan materi khutbah yang disampaikan.
Mendoakan kaum muslimin dilakukan pada akhir khutbah. Adapun bacaan doa untuk kaum muslimin yang bisa diamalkan adalah sebagai berikut:
Arab:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
Latin:
Allaahmmaghfir lilmuslimiina wal muslimaat, wal mu’miniina wal mu’minaat, al ahyaa i minhum wal amwaat, innaka samii’un qoriibun mujiibud da’waat.
Artinya:
Ya Allah, ampunilah seluruh kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, Sesungguhnya, Engkau adalah Dzat yang Maha Mendengar, Mahadekat, Dzat yang mengabulkan doa.
Demikian pembahasan mengenai rukun khutbah. Semoga bisa menjadi perhatian bagi segenap kaum muslimin untuk menyempurnakan rangakaian ibadah shalat Jumat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini