Editor
KOMPAS.com - Tahun 2026 tinggal hitungan waktu. Seiring mendekatnya pergantian tahun, banyak orang mulai menyiapkan agenda penting, mulai dari rencana liburan, acara keluarga, hingga penjadwalan ibadah dan kegiatan adat.
Agar perencanaan lebih matang, kalender 2026 menjadi acuan penting karena memuat penanggalan Masehi, Hijriyah, dan Jawa, lengkap dengan daftar hari libur nasional, cuti bersama, serta potensi long weekend.
Kalender 2026 tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk waktu, tetapi juga menjadi panduan sosial, budaya, dan keagamaan bagi masyarakat Indonesia yang hidup berdampingan dengan beragam sistem penanggalan.
Selain kalender Masehi yang digunakan secara umum, kalender 2026 juga mencantumkan penanggalan Hijriyah dan Jawa yang masih relevan hingga kini.
Baca juga: Kalender Jawa Januari 2026: Weton, Neptu, dan Momentum Persiapan Ramadhan
Bagi umat Islam, kalender Hijriyah menjadi rujukan utama untuk menentukan momen penting seperti Ramadan, Idul Fitri, Idul Adha, dan Maulid Nabi.
Sementara itu, kalender Jawa masih digunakan oleh sebagian masyarakat, terutama di Jawa Tengah dan Yogyakarta, untuk menentukan waktu pelaksanaan tradisi adat, selamatan, hingga perhitungan weton.
Pada Januari 2026, penanggalan Hijriyah bertepatan dengan bulan Rajab hingga Syaban 1447 Hijriah, sedangkan dalam kalender Jawa jatuh pada bulan Rejeb hingga Ruwah 1959 Dal.
Perpaduan tiga sistem penanggalan ini membantu masyarakat menyelaraskan kebutuhan modern dengan tradisi dan ibadah.
Berikut ini kalender 2026 lengkap dengan hijriyah dan penanggalan jawa:
Pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri tertanggal 19 September 2025 telah menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama tahun 2026. Total terdapat 27 hari libur, terdiri dari 17 hari libur nasional dan 8 hari cuti bersama.
Beberapa kombinasi libur nasional dan cuti bersama menciptakan momen long weekend yang bisa dimanfaatkan untuk liburan atau quality time bersama keluarga, di antaranya:
Dengan mengetahui jadwal ini lebih awal, masyarakat dapat mengatur perjalanan, cuti kerja, hingga agenda keluarga secara lebih efisien.
Keberadaan kalender Hijriyah dan Jawa dalam kalender nasional mencerminkan kekayaan budaya dan spiritual masyarakat Indonesia. Kalender Hijriyah membantu umat Islam menjaga ketepatan waktu ibadah, sementara kalender Jawa menjadi pedoman berbagai tradisi budaya yang masih lestari.
Baca juga: Apa Itu Puasa Rajab? Pengertian, Jadwal, dan Kalender Rajab 1447 H
Dengan memahami kalender 2026 secara menyeluruh—Masehi, Hijriyah, dan Jawa—masyarakat dapat menyelaraskan perencanaan modern dengan nilai-nilai tradisi dan keagamaan yang telah hidup turun-temurun.
Kalender 2026 pun tak sekadar daftar tanggal merah, tetapi menjadi panduan hidup yang menyatukan waktu, budaya, dan spiritualitas.
Sebagian artikel ini telah dikutip dari PosBelitung.co dengan judul "Kalender 2026 Lengkap dengan Hijriyah dan Jawa di Bulan Januari 2026".
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang