Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Romantis Nabi Muhammad SAW Terhadap Istri-istrinya

Kompas.com, 27 September 2025, 14:04 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Hal yang paling diinginkan setiap orang dalam sebuah hubungan adalah kasih sayang, perhatian, dan penghargaan yang tercermin dari sikap keseharian ketika berinteraksi dengan pasangan.

Kadang hal tersebut sulit terwujud, mengingat masing-masing punya kesibukan tersendiri. Suami sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sedang istri sibuk mengurus urusan rumah tangga dengan segala problematikanya.

Baca juga: Mengenal Istri-istri Nabi Muhammad SAW

Jika kondisi tersebut tidak dikelola dengan baik, akan dapat menyebabkan terjadinya salah paham dan kerenggangan. Untuk itu, perlu diciptakan romantisme dalam keluarga sehingga hubungan suami istri lebih harmonis.

Nabi Muhammad SAW adalah suri tauladan manusia, termasuk bagaimana Nabi Muhammad SAW bersikap romantis terhadap istri-istrinya. Berikut ini beberapa perlakuan romantis Nabi Muhammad SAW kepada istri-istrinya.

Nabi Muhammad SAW Senantiasa Mencium Istrinya

Nabi Muhammad SAW terbiasa mencium istri-istrinya untuk menunjukkan kasih sayang, bahkan hal ini dilakukan ketika Nabi Muhammad SAW hendak melaksanakan ibadah.

Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA: “Bahwa Nabi SAW mencium sebagian istrinya kemudian keluar menunaikan shalat tanpa berwudhu dahulu.” (H.R. Ahmad).

Setiap wanita yang mendapat perlakuan seperti ini pasti akan merasa mendapat curahan kasih sayang dari pasangan. Oleh karena itu, hendaknya para suami membiasakan hal ini sebelum melakukan aktivitas, misalnya ketika hendak berangkat kerja.

Baca juga: 7 Keistimewaan Khadijah, Istri Nabi Muhammad yang Mulia

Memanjakan dan Mengistimewakan Istri

Tak dapat dipungkiri bahwa setiap orang menginginkan perlakuan istimewa dari pasangannya. Perlakuan ini tidak selalu dalam bentuk yang luar biasa ataupun mewah.

Perlakuan sederhana yang muncul dari lubuk hati akan menjadi sesuatu yang istimewa, terlebih lagi jika mereka meluangkan waktu khusus untuk memanjakan pasangannya.

Nabi Muhammad SAW acapkali menunjukkan sikap bermanja-manja kepada istri-istrinya sebagaimana yang tertera dalam dua hadits berikut:

“Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi SAW menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut.” (H.R. Bukhari).

“Biasanya pada hari raya, orang-orang Habasyah bermain perisai dan tombak (berlatih perang). Aku (Aisyah RA) yang meminta kepada Nabi SAW (agar diperkenankan menonton permainan tersebut) dan beliau sendiri menawarkan dengan berkata, ‘Apakah engkau ingin melihat permainan mereka?’ ‘Iya’, jawabku.

Beliau pun memberdirikan aku di belakangnya, pipiku menempel pada pipi beliau. Beliau berkata: ‘Teruskan wahai Bani Arfidah.’ Hingga ketika aku telah jenuh, beliau bertanya, ‘Cukupkah?’ ‘Iya’, jawabku. ‘Kalau begitu pergilah’, kata beliau.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Adab Berhubungan Suami Istri dalam Islam

Memberi Hadiah Kepada Pasangan

Sikap romantis lain yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW kepada istri-istri beliau adalah memberikan hadiah sebagai bukti cinta. Dalam konteks ini, hadiah yang diberikan tidak harus selalu berwujud barang yang mewah.

Sesuatu yang sederhanapun bisa menjadi istimewa di mata pasangan jika diberikan dengan tulus dan ungkapan yang lembut.

Dari Ummu Kaltsum binti Abu Salamah, ia berkata, “Ketika Nabi SAW menikah dengan Ummu Salamah, beliau bersabda kepadanya, Sesungguhnya aku pernah hendak memberi hadiah kepada Raja Najasyi sebuah pakaian berenda dan beberapa botol minyak kasturi, namun aku mengetahui ternyata Raja Najasyi telah meninggal dunia dan aku mengira hadiah itu akan dikembalikan.

Jika hadiah itu memang dikembalikan kepadaku, aku akan memberikannya kepadamu.” Ia (Ummu Kultsum) berkata, “Ternyata keadaan Raja Najasyi seperti yang disabdakan Rasulullah SAW, dan hadiah tersebut dikembalikan kepada beliau, lalu beliau memberikan kepada masing-masing istrinya satu botol minyak kasturi, sedang sisa minyak kasturi dan pakaian tersebut beliau berikan kepada Ummu Salamah.” (H.R. Ahmad).

Berbagai riwayat lain banyak menjelaskan betapa Nabi Muhammad SAW menunjukkan sikap romantis terhadap istri-istrinya, seperti tidur dipangkuan istri, makan dan minum bersama dari satu wadah serta saling menyuapi, mandi bersama, membelai istri, dan mengajaknya bepergian.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com