Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Haji di Lebak Tembus 28 Tahun, Baru Bisa Berangkat 2053

Kompas.com, 27 September 2025, 10:23 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Daftar tunggu ibadah haji di Kabupaten Lebak, Banten, kini bikin geleng-geleng kepala.

Bayangkan saja, calon jamaah harus menunggu hingga 28 tahun untuk bisa berangkat ke Tanah Suci Mekkah.

Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Lebak, Halimatussa’diah, menyebut jumlah pendaftar yang sudah masuk daftar tunggu mencapai 16.000 orang.

Baca juga: Wamen Dahnil Pastikan SDM Kementerian Haji Bersih dari Korupsi

“Antrean panjang ini disebabkan tingginya minat masyarakat untuk berhaji, sementara kuota yang diberikan pemerintah Arab Saudi terbatas,” ujarnya di Lebak, Selasa (23/9/2025).

Berdasarkan data, calon haji yang mendaftar tahun ini baru bisa berangkat pada 2053.

Jumlah pendaftar setiap hari pun terus bertambah, berkisar antara 7 sampai 10 orang, mayoritas dari Rangkasbitung.

Meski begitu, Halimatussa’diah memastikan pelayanan haji di Lebak tetap berjalan optimal. Ia juga meminta calon jamaah tetap sabar menanti giliran.

Salah satu calon haji, Suharna (55), mengaku sudah 10 tahun masuk daftar tunggu, tetapi baru dijadwalkan berangkat pada 2038.

Baca juga: Kementerian Haji dan Umrah Bahas Penurunan Biaya Haji

“Kami hanya bisa berharap diberi sehat dan umur panjang sampai tiba waktunya,” katanya.

Saat ini persiapan keberangkatan haji tahun 2026 sudah mencapai 80 persen dengan 487 orang siap berangkat, sisanya masih menunggu kuota tambahan dari Arab Saudi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wujud Toleransi, Kedai Muslim di Liverpool Bagikan Makanan Gratis Saat Natal
Wujud Toleransi, Kedai Muslim di Liverpool Bagikan Makanan Gratis Saat Natal
Aktual
6 Faktor Kesabaran dan Keteguhan Hati Masa Rasulullah yang Relevan Hingga Kini
6 Faktor Kesabaran dan Keteguhan Hati Masa Rasulullah yang Relevan Hingga Kini
Aktual
Gus Irfan pada Calon Petugas Haji: Jangan Terima Pemberian dari Jamaah
Gus Irfan pada Calon Petugas Haji: Jangan Terima Pemberian dari Jamaah
Aktual
Sahkah Niat Puasa Sunnah Rajab di Siang Hari? Ini Penjelasan Fikihnya
Sahkah Niat Puasa Sunnah Rajab di Siang Hari? Ini Penjelasan Fikihnya
Aktual
Doa Ketika Ditraktir Makan Lengkap dengan Terjemahannya
Doa Ketika Ditraktir Makan Lengkap dengan Terjemahannya
Doa dan Niat
Kisah Abu Darda, Dari Pedagang Berhala Menjadi Guru Umat Islam
Kisah Abu Darda, Dari Pedagang Berhala Menjadi Guru Umat Islam
Aktual
Kisah Al Thufail, Penyair Masuk Islam karena Dengar Lantunan Al Quran
Kisah Al Thufail, Penyair Masuk Islam karena Dengar Lantunan Al Quran
Aktual
PBNU Gelar Doa untuk Negeri 'Satu NU Satu Bangsa' untuk Bantu Penyintas Bencana
PBNU Gelar Doa untuk Negeri "Satu NU Satu Bangsa" untuk Bantu Penyintas Bencana
Aktual
Pertemuan Lirboyo Disebut Sah dan Mengikat, Ketum PBNU Tetap Gus Yahya
Pertemuan Lirboyo Disebut Sah dan Mengikat, Ketum PBNU Tetap Gus Yahya
Aktual
Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab 1447 H: Keutamaan, Jadwal, dan Bacaan Niat
Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab 1447 H: Keutamaan, Jadwal, dan Bacaan Niat
Doa dan Niat
Doa Makbul Tes CPNS 2026 dan Daftar Kementerian Peluang Lolos Tinggi
Doa Makbul Tes CPNS 2026 dan Daftar Kementerian Peluang Lolos Tinggi
Doa dan Niat
Lima Keutamaan Sholat Dhuha, Dari Ampunan Dosa hingga Istana di Surga
Lima Keutamaan Sholat Dhuha, Dari Ampunan Dosa hingga Istana di Surga
Doa dan Niat
Puasa Sunah Rajab dan Niat di Siang Hari, Ini Penjelasan Fikihnya
Puasa Sunah Rajab dan Niat di Siang Hari, Ini Penjelasan Fikihnya
Doa dan Niat
PBNU Gelar Doa dan Ajak Masyarakat Bersatu Bantu Penyintas Bencana
PBNU Gelar Doa dan Ajak Masyarakat Bersatu Bantu Penyintas Bencana
Aktual
PBNU Masih Dipegang Pj Ketum, Rais Aam Minta Gus Yahya Tak Tersinggung
PBNU Masih Dipegang Pj Ketum, Rais Aam Minta Gus Yahya Tak Tersinggung
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com