Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Zakat Nasional Rp 327 Triliun, Bagaimana Cara Meraihnya?

Kompas.com - 10/08/2025, 21:11 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com – Wakil Ketua Umum Forum Jurnalis Wakaf-Zakat Indonesia (Forjukafi) H Idy Muzayyad mengingatkan pentingnya peningkatan literasi zakat sebagai langkah strategis menuju inklusi zakat di Indonesia.

Rendahnya pemahaman masyarakat tentang zakat dinilai menjadi salah satu hambatan terbesar dalam mengoptimalkan potensi zakat nasional.

Menurut data Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), pada 2024 zakat yang berhasil dihimpun hanya sebesar Rp 30 triliun atau 73 persen dari target Rp 41 triliun.

Baca juga: Niat dan Doa Sholat untuk Jenazah Laki-laki: Arab, Latin, dan Artinya

 

Angka ini bahkan baru menyentuh sekitar 15 persen dari potensi zakat nasional yang diperkirakan mencapai Rp 327 triliun per tahun.

“Dengan kontribusi sebesar ini, zakat mampu mengentaskan kemiskinan nasional hingga 5,61 persen atau 24,06 juta jiwa. Namun capaian tersebut masih sangat kecil dibandingkan potensi yang ada,” jelas Idy kepada Kompas.com dalam keterangan tertulis, Minggu (10/8/2025).

Strategi Komunikasi Terintegrasi

Idy menegaskan perlunya strategi komunikasi yang tepat dan terintegrasi untuk meningkatkan penghimpunan sekaligus pendistribusian zakat. Strategi ini mencakup:

  • Penguatan pesan yang memadukan aspek teologis, sosial-ekonomi, dan praktis
  • Pemetaan audiens
  • Pemanfaatan berbagai saluran komunikasi
  • Transparansi dan akuntabilitas
  • Kemitraan lintas sektor

Ia mencontohkan, pendekatan segmentasi audiens dapat dilakukan melalui program zakat korporasi bagi perusahaan, zakat produktif bagi UMKM, serta  kampanye digital untuk menyasar milenial dan Gen Z.

Teknologi dan Transparansi Jadi Kunci

Dari sisi saluran, Idy mendorong penggabungan dakwah di masjid, kampanye media sosial, layanan pembayaran digital, hingga pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) berbasis komunitas.

“Transparansi sangat penting. Laporan real-time, audit independen, dan dashboard publik akan membangun kepercayaan muzaki,” ujarnya.

Baca juga: Keajaiban Istighfar: Kisah Imam Ahmad dan Penjual Roti

Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas pengelola zakat melalui pelatihan terstruktur dan pemanfaatan teknologi pembayaran digital.

“Jika literasi zakat meningkat dan strategi komunikasi dijalankan secara paralel lintas sektor, maka potensi zakat nasional dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke