Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Puasa Senin Kamis dan Doa Berbuka: Arab, Latin, Artinya

Kompas.com, 9 Agustus 2025, 12:00 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Puasa Senin Kamis menjadi amalan yang dijaga oleh Rasulullah SAW. Hal ini dikarenakan hari Senin dan Kamis adalah hari saat amalan dihadapkan kepada Allah SWT.

Rasulullah suka bila saat amal dihadapkan ke hadirat Allah SWT, Beliau dalam keadaan berpuasa.

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (H.R. At Tirmidzi).

Baca juga: Doa Puasa Senin Kamis agar Diberi Pahala dan Keberkahan

Bacaan Niat Puasa Senin Kamis

Dikutip dari buku Mukjizat Puasa Senin Kamis karya Rizem Aizid, berikut bacaan niat puasa Senin dan Kamis beserta tulisan Arab, latin, dan artinya.

Bacaan Niat Puasa Senin

Arab:

?نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Latin:

Nawaitu shauma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya:

Saya niat puasa sunnah hari Senin karena Allah Ta'ala

Niat Puasa Kamis

Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Latin:

Nawaitu shauma yaumal khamisi sunnatan lillaahi ta'aala.

Artinya:

Saya niat puasa sunnah hari Kamis karena Allah Ta'ala.

Baca juga: Jadwal Puasa Sunnah Agustus 2025: Puasa Ayyamul Bidh dan Puasa Senin Kamis

Doa Ketika Berbuka Puasa Senin Kamis

Doa ketika berbuka puasa tidak berbeda dengan doa berbuka puasa pada saat puasa Ramadhan. Imam Nawawi dalam kitabnya Al Adzkar menyebutkan ada beberapa doa yang bisa diucapkan ketika berbuka puasa, dua diantaranya sangat populer di Indonesia.

Doa dari hadits yang riwayat oleh Abu Daud dari Ibnu Umar

Arab:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Latin:

Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah.

Artinya:

Telah hilang rasa haus dan telah basah kerongkongan, dan telah diraih pahala insyaa Allah.

Doa dari hadits riwayat Abu Daud dari Mu’adz bin Zahrah dengan lafal tambahan

Arab:

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Latin:

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiin.

Artinya:

Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dengan rezeki dan rahmat-Mu aku berbuka (puasa) Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

Para ulama sepakat bahwa doa yang pertama merupakan doa yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Adapun doa kedua tidak ada dalil yang kuat, meskipun tetap boleh diamalkan. Bisa juga kedua doa tersebut diamalkan secara bersama.

Doa berbuka puasa utama lebih utama dibaca setelah berbuka puasa. Hal ini sesuai dengan konteks doa yang diucapkan, yaitu ‘telah hilang dahaga dan basah kerongkongan…’. Adapun kebiasaan di Indonesia membaca doa buka puasa sebelum berbuka.

Baca juga: Keutamaan dan Niat Puasa Senin Kamis

Keutamaan Puasa Senin dan Kamis

Sebagai ibadah yang bersifat sunnah muakkad, puasa Senin Kamis mempunyai beberapa keutamaan. Berikut ini beberapa keutamaanya:

Hari Ketika Amal Dipersembahkan

Hari Senin dan Kamis merupakan hari ketika amal-amal manusia diangkat dan dilaporkan kepada Allah SWT. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW.

“Amal-amal manusia diperlihatkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis, maka aku ingin ketika amalku diperlihatkan, aku sedang dalam keadaan berpuasa." (H.R. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Nasa'i).

Ittiba’ (Meneladani) Rasulullah SAW

Puasa Senin Kamis sangat dianjurkan karena hal tersebut sesuai dengan apa yang senantiasa diamalkan Rasulullah SAW. Selama hidup, Rasulullah senantiasa menjaga puasa Senin Kamis.

"Sesungguhnya Rasulullah senantiasa menjaga puasa Senin dan Kamis." (HR Imam Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Perisai dari Api Neraka

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, puasa menjadi perisai bagi seorang muslim. Dengan puasa, seorang muslim akan dijauhkan dari api neraka.

“Tidaklah seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah kecuali akan Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Niat Puasa Senin Kamis Arab, Latin, dan Artinya Lengkap Sesuai Sunnah

Memberikan Syafaat

Amal seseorang dapat mendatangkan syafaat atau pertolongan besok pada hari kiamat, salah satunya amalan puasa sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya.

“Amalan puasa dan membaca Al-Qur’an akan memberi syafa’at bagi seorang hamba di hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Rabb, aku telah menahannya dari makan dan syahwat di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa’at kepadanya…” (H.R. Ahmad).

Menjadi Hari Istimewa

Hari Senin dan Kamis mempunyai keistimewaan tersendiri. Rasulullah SAW menyampaikan bahwa hari Senin merupakan hari dimana Rasulullah dilahirkan, diutus menjadi seorang Nabi, dan hari permulaan wahyu pertama.

Keistimewaan lain hari Senin dan Kamis adalah dibukanya pintu-pintu surga dan diampuni dosa-dosa.

“Pintu-pintu Surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya…” (H.R. Muslim).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com