KOMPAS.com-Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan dana abadi khusus guna mendukung pengembangan pesantren agar tetap relevan sekaligus berperan aktif dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i menegaskan, dana abadi pesantren akan menjadi agenda utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Hal itu disampaikan saat dirinya hadir dalam Sarasehan Pimpinan Pesantren Alumni Gontor di Cibubur, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/9/2025).
“Dana ini tidak akan digabungkan dengan dana abadi lain yang sudah ada. Dengan begitu, alokasinya bisa tepat sasaran,” ujar Wamenag dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (14/9/2025), dilansir dari Antara.
Baca juga: Menag: Ijazah Tak Cukup, Kampus Harus Cetak Talenta dengan Terobosan
Data Kemenag mencatat terdapat lebih dari 42 ribu pesantren dengan jumlah santri mencapai 10 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menurut Romo, pesantren merupakan model pendidikan tertua di Indonesia yang paling adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Meskipun berawal dari tradisi lesehan, pesantren kini berkembang pesat dan tetap relevan. Pesantren adalah bagian dari Indonesia. Bicara Indonesia tidak boleh melupakan pesantren,” ujarnya.
Baca juga: Pesantren Award 2025 Masuki Tahap Seleksi, Ratusan Tokoh dan Santri Diusulkan
Romo menambahkan, perhatian pemerintah terhadap pesantren semakin nyata sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.
Melalui undang-undang tersebut, pesantren diakui sebagai subsistem pendidikan nasional yang mandiri.
“Artinya, semua jenis dan jenjang pendidikan di pesantren kini setara dengan pendidikan umum. Alumni pesantren dapat diterima di mana saja sesuai dengan jenjang ijazahnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Romo menyampaikan harapan Presiden Prabowo agar ke depan dapat berdiri 200 perguruan tinggi pesantren di berbagai daerah, termasuk di lingkungan Gontor.
“Ini adalah bentuk komitmen negara untuk memperkuat peran pesantren dalam sistem pendidikan nasional,” tuturnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini