Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waketum MUI Buya Anwar Serukan Dunia Arab Bersatu Perang Lawan Israel

Kompas.com - 14/09/2025, 10:38 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber MUIDigital

KOMPAS.com – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas menyerukan agar negara-negara Arab bersatu menghadapi Israel, menanggapi pernyataan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu yang disebut-sebut menyatakan tidak akan ada negara Palestina.

Pernyataan Buya Anwar itu disampaikan melalui keterangan yang dilansir dari MUIDigital, Sabtu (13/9/2025).

Menurut Buya Anwar Abbas, pernyataan Netanyahu memperkecil peluang tercapainya ketenangan di kawasan Timur Tengah. “Kalau mau menang tentu dunia Arab harus bersatu karena tidak ada lagi cara lain yang harus ditempuh oleh Palestina dan dunia Arab sekarang ini kecuali berperang, sebab Israel sudah mengibarkan bendera perang total,” ujarnya.

Baca juga: MUI Desak OKI Gandeng Negara Barat untuk Akhiri Genosida Israel di Gaza

Buya Anwar menilai langkah-langkah Israel di lapangan — termasuk pembangunan pemukiman bagi warga Israel di wilayah yang diduduki — menunjukkan kecenderungan penguasaan lahan yang mengancam masa depan Gaza dan Tepi Barat. “Masalah Gaza dan Tepi Barat tinggal menunggu waktu untuk sepenuhnya berada di bawah kendali Israel,” tuturnya.

Ia mengajukan pertanyaan strategis kepada negara-negara Arab: apakah akan menghadapi Israel secara sendiri-sendiri atau melakukan aksi bersama yang terkoordinasi. “Timbul pertanyaan apakah negara-negara Arab akan menghadapi Israel secara sendiri-sendiri atau bersama-sama secara serentak dalam satu koordinasi?” kata Buya Anwar.

Wakil Ketua Umum MUI itu beralasan bahwa jika negara-negara Arab tidak bersatu, peluang tercapainya perdamaian di kawasan akan semakin tipis. “Tanpa itu maka tidak akan ada damai di Timur Tengah karena Israel sebagai biang keladi dari kekacauan yang ada di kawasan tersebut belum bisa mereka lumpuhkan,” ujar Buya Anwar.

Dalam pernyataannya, Buya Anwar juga menegaskan bahwa pandangan beberapa pihak di Israel—yang menurutnya mengeklaim wilayah luas sebagai “wilayah nenek moyang” mereka—menjadikan rantai konflik lebih rumit. “Sebab, dalam keyakinan Zionis dan Benyamin Netanyahu tidak ada wilayah Palestina, Lebanon, Suriah, Yordania, sebagian wilayah Mesir, Arab Saudi, dan Irak karena dianggap wilayah nenek moyang mereka yang harus direbut kembali,” katanya.

Baca juga: MUI Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Langgar Hukum Internasional

Pernyataan Buya Anwar Abbas ini menjadi salah satu suara organisasi keagamaan di Indonesia yang menyoroti eskalasi retorika dan tindakan di Timur Tengah.

Keterangan resmi lengkap disampaikan kepada MUIDigital pada Sabtu malam.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ayat Al Quran dan Hadits tentang Larangan Berjudi Serta Dampak Buruknya
Ayat Al Quran dan Hadits tentang Larangan Berjudi Serta Dampak Buruknya
Doa dan Niat
Pornografi dalam Pandangan Islam dan Cara Mengatasi Kecanduannya
Pornografi dalam Pandangan Islam dan Cara Mengatasi Kecanduannya
Doa dan Niat
Bolehkah Mewarnai Rambut dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkapnya
Bolehkah Mewarnai Rambut dalam Islam? Simak Penjelasan Lengkapnya
Doa dan Niat
6 Tanda Kiamat Dalam Hadits Ini Semua sudah Terjadi
6 Tanda Kiamat Dalam Hadits Ini Semua sudah Terjadi
Doa dan Niat
8 Langkah Mandi Wajib Setelah Haid, Panduan Lengkap untuk Muslimah
8 Langkah Mandi Wajib Setelah Haid, Panduan Lengkap untuk Muslimah
Aktual
Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Doa dan Niat
Benarkah Bayi Lahir Sudah Menanggung Utang Negara? Begini Penjelasan Islam
Benarkah Bayi Lahir Sudah Menanggung Utang Negara? Begini Penjelasan Islam
Aktual
Membaca Gerak NU di Tanah Seribu Masjid: Dari Pesantren ke Ruang Digital
Membaca Gerak NU di Tanah Seribu Masjid: Dari Pesantren ke Ruang Digital
Aktual
Menag: Orang yang Suka Menyalahkan Orang Lain Tanda Masih Harus Belajar
Menag: Orang yang Suka Menyalahkan Orang Lain Tanda Masih Harus Belajar
Aktual
35 Kebiasaan yang Bisa Menghambat Datangnya Rezeki di dalam Kitab Ta’lim Muta’allim
35 Kebiasaan yang Bisa Menghambat Datangnya Rezeki di dalam Kitab Ta’lim Muta’allim
Doa dan Niat
Gus Yahya Sebut NTB Jadi Basis NU Dinamis, Gubernur Iqbal Titipkan Diri ke NU
Gus Yahya Sebut NTB Jadi Basis NU Dinamis, Gubernur Iqbal Titipkan Diri ke NU
Aktual
Sekjen MUI Ajak Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Lewat Cash Waqf Linked Sukuk
Sekjen MUI Ajak Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Lewat Cash Waqf Linked Sukuk
Aktual
Menag Resmikan UIN Kiai Ageng Muhammad Besari, Satu-satunya Kampus Negeri di Ponorogo
Menag Resmikan UIN Kiai Ageng Muhammad Besari, Satu-satunya Kampus Negeri di Ponorogo
Aktual
10 Adab Berdoa Menurut Imam Al-Ghazali agar Doa Dikabulkan
10 Adab Berdoa Menurut Imam Al-Ghazali agar Doa Dikabulkan
Doa dan Niat
Kemenag Alokasikan Dana Abadi untuk 42 Ribu Pesantren dan 10 Juta Santri di Indonesia
Kemenag Alokasikan Dana Abadi untuk 42 Ribu Pesantren dan 10 Juta Santri di Indonesia
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke