Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Desak OKI Gandeng Negara Barat untuk Akhiri Genosida Israel di Gaza

Kompas.com, 11 September 2025, 08:10 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber MUIDigital

KOMPAS.com – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Iskandar mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) segera mengambil langkah strategis dengan menggandeng negara-negara Barat untuk menghentikan genosida yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza, Palestina.

Kiai Anwar mengaku geram atas kebrutalan Israel yang semakin menggila dengan melancarkan serangan membabi buta.

“Sesuai dengan spirit pendirian OKI tahun 1969, maka sudah saatnya kini OKI mengambil langkah strategis ke negara-negara Barat yang saat ini mulai memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina,” ujar Kiai Anwar dilansir dari MUIDigital, Rabu (10/9/2025).

Baca juga: Gus Yahya Minta Maaf soal Undangan Tokoh Zionis, Tegaskan Komitmen PBNU untuk Palestina

Pada Selasa (9/9/2025), Israel bahkan semakin menunjukkan agresinya dengan membombardir wilayah Qatar dengan dalih melumpuhkan kekuatan Hamas.

Sebelumnya, serangan serupa juga diarahkan ke Yordania dan Suriah. Israel juga tercatat pernah menyerang Irak, Yaman, dan Lebanon, sementara hanya Iran yang secara serius memberikan perlawanan.

Kiai Anwar menegaskan OKI harus segera merapatkan barisan agar dukungan terhadap Palestina lebih terukur dan nyata.

Ia menilai keterlibatan negara-negara Barat maupun Amerika Latin yang sudah menyatakan dukungan terbuka akan memberi hasil berbeda.

“Jika OKI lebih proaktif untuk memperluas wilayah diplomasinya ke negara-negara Barat seperti Spanyol, Irlandia, Polandia, Norwegia, bahkan sudah meluas ke negara Amerika Latin, tentu akan beda hasilnya. Oleh karena itu kami mendorong agar OKI segera menggandeng negara-negara Barat dan Amerika Latin untuk mengakhiri tindakan Israel yang sangat keji itu,” tegasnya.

Baca juga: MUI: Perjuangkan Kemerdekaan Palestina Berarti Tunaikan Janji Konstitusi

Lebih jauh, Kiai Anwar juga meminta agar OKI melakukan langkah cerdas untuk meyakinkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar mendesak Israel menghentikan genosida.

“Mungkin ini cukup sulit dan rumit, tetapi saya kira perlu dicoba dengan pendekatan tertentu yang bisa mengubah persepsi AS terhadap genosida Israel ini. Apalagi dukungan publik Amerika sendiri juga makin menguat terhadap upaya mencari solusi dua negara yakni Israel dan Palestina,” pungkas Kiai Anwar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com