KOMPAS.com – Hari Jumat memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Disebut sebagai Sayyidul Ayyam atau rajanya hari-hari, Jumat menjadi hari yang penuh keberkahan serta dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat Al-Jumu'ah ayat 9:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٩
yâ ayyuhalladzîna âmanû idzâ nûdiya lish-shalâti miy yaumil-jumu‘ati fas‘au ilâ dzikrillâhi wa dzarul baî‘, dzâlikum khairul lakum ing kuntum ta‘lamûn
Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan salat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Baca juga: 7 Amalan Sunnah Hari Jumat yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Selain shalat Jumat, ada banyak amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk dilakukan pada hari itu, seperti dilansir MUI:
Rasulullah SAW menekankan pentingnya mandi sebelum shalat Jumat. Dari Salman Al-Farisi RA, beliau bersabda:
"Barangsiapa mandi pada hari Jumat, bersuci semampunya, memakai wewangian, lalu berangkat ke masjid tanpa memisahkan dua orang, kemudian shalat sesuai ketentuan, dan diam mendengarkan khutbah, maka akan diampuni dosanya antara Jumat tersebut hingga Jumat berikutnya." (HR. Bukhari).
Hari Jumat adalah momen utama memperbanyak shalawat. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan, pada hari itu pula sangkakala ditiup. Maka perbanyaklah shalawat kepadaku, karena shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku." (HR. Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad).
Amalan lain yang dianjurkan adalah membaca Surat Al-Kahfi pada malam atau siang Jumat. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa membaca Surat Al-Kahfi pada malam Jumat, niscaya Allah akan meneranginya dengan cahaya antara dirinya dan Ka’bah." (HR. Ad-Darimi, Al-Hakim, Al-Baihaqi).
Baca juga: Hukum Meninggalkan Sholat Jumat dengan Sengaja
Hari Jumat memiliki waktu mustajab untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda:
"Pada hari Jumat ada waktu tertentu. Tidaklah seorang hamba muslim memanjatkan doa bertepatan dengan waktu itu, melainkan Allah akan mengabulkannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Mayoritas ulama berpendapat waktu mustajab tersebut berada antara Ashar hingga Maghrib.
Sholat Jumat adalah kewajiban bagi laki-laki muslim yang baligh, berakal, dan tidak dalam perjalanan. Hal ini ditegaskan dalam QS. Al-Jumu’ah: 9 yang memerintahkan kaum muslimin meninggalkan jual beli untuk bersegera menunaikan shalat.
Rasulullah SAW sangat menganjurkan kebersihan mulut dengan bersiwak, terutama sebelum shalat. Beliau bersabda:
"Seandainya tidak memberatkan umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hari Jumat juga dianjurkan memakai pakaian terbaik dan menggunakan wewangian. Rasulullah SAW menekankan pentingnya tampil bersih dan rapi dalam beribadah, khususnya pada hari yang istimewa ini.
Hari Jumat adalah hari agung dalam Islam yang membawa banyak keutamaan. Mengamalkan sunnah seperti mandi, shalawat, membaca Surat Al-Kahfi, berdoa, bersiwak, hingga memakai pakaian terbaik, akan mendatangkan pahala dan keberkahan.
Dengan memanfaatkan keistimewaan hari Jumat, seorang muslim diharapkan dapat meningkatkan iman, memperoleh ampunan, dan meraih ridha Allah SWT.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini