KOMPAS.com-Syahid merupakan istilah yang sering disebut dalam Islam, terutama saat membahas perjuangan di jalan Allah.
Namun, tidak semua orang memahami arti mendalam dari istilah ini.
Baca juga: Kemenag Sampang Galang Dana untuk Bantu Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny
Dilansir dari laman BPKH, secara bahasa, syahid berasal dari kata Arab شَهيد (syahid) yang berarti saksi. Bentuk jamaknya adalah شُهَداء (syuhada).
Dalam konteks Islam, syahid merujuk pada seorang muslim yang meninggal dunia dalam perjuangan di jalan Allah.
Pengorbanan tersebut dilakukan dengan ikhlas demi membela agama, menegakkan kebenaran, atau melaksanakan tugas mulia bagi kemaslahatan umat.
Baca juga: Doakan Korban Majelis Taklim Bogor, Menag: Wafat Saat Mengaji, Semoga Syahid
Dalam Islam, mati syahid memiliki kedudukan sangat tinggi. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, bahwa orang yang mati syahid memiliki enam keutamaan besar:
Keutamaan ini menunjukkan betapa mulianya derajat seorang syahid di sisi Allah.
Baca juga: Benarkah Arwah Orang yang Sudah Meninggal bisa Gentayangan? Begini Penjelasannya
Syahid tidak hanya terbatas pada mereka yang gugur di medan perang.
Rasulullah SAW menjelaskan ada beberapa jenis mati syahid lainnya sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Abu Dawud.
Orang yang wafat karena wabah penyakit dianggap syahid. Kesabaran menghadapi penyakit menular berbahaya merupakan bentuk keteguhan iman sekaligus pengorbanan demi keselamatan orang lain.
Mereka yang meninggal akibat penyakit perut atau organ dalam, seperti lambung dan usus, termasuk syahid. Hal ini mencerminkan kesabaran dalam menanggung sakit yang berat.
Kematian karena tenggelam digolongkan sebagai mati syahid. Kesulitan dan kepanikan saat berjuang melawan maut di air menjadi bentuk pengorbanan yang tinggi.
Korban yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan, gempa bumi, atau bencana sejenis termasuk kategori syahid.
Penderita penyakit lepra yang meninggal dunia juga tergolong syahid. Penyakit ini bukan hanya menyerang tubuh secara fisik, tetapi juga membawa ujian sosial bagi penderitanya.
Baca juga: 3 Amalan yang Tidak Terputus Setelah Meninggal Dunia dan Cara Mengamalkannya
Kematian akibat kebakaran yang penuh penderitaan termasuk mati syahid. Islam memuliakan mereka yang wafat dengan cara tragis ini.
Seorang ibu yang meninggal saat melahirkan digolongkan sebagai syahidah (syahid perempuan). Hal ini menegaskan betapa Islam menghargai perjuangan seorang ibu yang mempertaruhkan nyawa demi kehidupan baru.
Menuntut ilmu memiliki kedudukan mulia. Rasulullah saw. bersabda bahwa siapa saja yang keluar untuk menuntut ilmu berada di jalan Allah hingga ia kembali. Dengan demikian, orang yang wafat dalam perjalanan mencari ilmu mendapat derajat syahid.
Keikhlasan niat juga menjadi ukuran. Rasulullah saw. bersabda, siapa yang memohon mati syahid dengan tulus dari hatinya, Allah akan memberinya pahala syuhada meskipun meninggal di atas tempat tidur.
Hal ini menunjukkan bahwa niat yang tulus untuk berjihad di jalan Allah pun mendapat ganjaran pahala syahid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.