Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syahid dalam Islam: Pengertian, Keutamaan, dan Macam-Macam Mati Syahid

Kompas.com - 02/10/2025, 22:55 WIB
Khairina

Editor

Sumber bpkh.go.id

KOMPAS.com-Syahid merupakan istilah yang sering disebut dalam Islam, terutama saat membahas perjuangan di jalan Allah.

Namun, tidak semua orang memahami arti mendalam dari istilah ini.

Baca juga: Kemenag Sampang Galang Dana untuk Bantu Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny

Apa Itu Syahid?

Dilansir dari laman BPKH, secara bahasa, syahid berasal dari kata Arab شَهيد (syahid) yang berarti saksi. Bentuk jamaknya adalah شُهَداء (syuhada).

Dalam konteks Islam, syahid merujuk pada seorang muslim yang meninggal dunia dalam perjuangan di jalan Allah.

Pengorbanan tersebut dilakukan dengan ikhlas demi membela agama, menegakkan kebenaran, atau melaksanakan tugas mulia bagi kemaslahatan umat.

Baca juga: Doakan Korban Majelis Taklim Bogor, Menag: Wafat Saat Mengaji, Semoga Syahid

Keutamaan Mati Syahid dalam Islam

Dalam Islam, mati syahid memiliki kedudukan sangat tinggi. Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, bahwa orang yang mati syahid memiliki enam keutamaan besar:

  • Dosanya diampuni sejak awal kematian.
  • Diperlihatkan tempat tinggalnya di surga.
  • Dijaga dari siksa kubur.
  • Terhindar dari ketakutan besar di hari kiamat.
  • Diberi mahkota kemuliaan dengan permata lebih baik dari dunia dan seisinya.
  • Dinikahkan dengan 72 bidadari dan diberi hak memberi syafaat kepada 70 orang keluarganya.

Keutamaan ini menunjukkan betapa mulianya derajat seorang syahid di sisi Allah.

Baca juga: Benarkah Arwah Orang yang Sudah Meninggal bisa Gentayangan? Begini Penjelasannya

Macam-macam Mati Syahid

Syahid tidak hanya terbatas pada mereka yang gugur di medan perang.

Rasulullah SAW menjelaskan ada beberapa jenis mati syahid lainnya sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Abu Dawud.

1. Meninggal karena Wabah

Orang yang wafat karena wabah penyakit dianggap syahid. Kesabaran menghadapi penyakit menular berbahaya merupakan bentuk keteguhan iman sekaligus pengorbanan demi keselamatan orang lain.

2. Meninggal karena Sakit Perut

Mereka yang meninggal akibat penyakit perut atau organ dalam, seperti lambung dan usus, termasuk syahid. Hal ini mencerminkan kesabaran dalam menanggung sakit yang berat.

3. Meninggal karena Tenggelam

Kematian karena tenggelam digolongkan sebagai mati syahid. Kesulitan dan kepanikan saat berjuang melawan maut di air menjadi bentuk pengorbanan yang tinggi.

4. Meninggal karena Tertimpa Bangunan

Korban yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan, gempa bumi, atau bencana sejenis termasuk kategori syahid.

5. Meninggal karena Penyakit Lepra

Penderita penyakit lepra yang meninggal dunia juga tergolong syahid. Penyakit ini bukan hanya menyerang tubuh secara fisik, tetapi juga membawa ujian sosial bagi penderitanya.

Baca juga: 3 Amalan yang Tidak Terputus Setelah Meninggal Dunia dan Cara Mengamalkannya

6. Meninggal karena Terbakar

Kematian akibat kebakaran yang penuh penderitaan termasuk mati syahid. Islam memuliakan mereka yang wafat dengan cara tragis ini.

7. Wanita yang Meninggal karena Melahirkan

Seorang ibu yang meninggal saat melahirkan digolongkan sebagai syahidah (syahid perempuan). Hal ini menegaskan betapa Islam menghargai perjuangan seorang ibu yang mempertaruhkan nyawa demi kehidupan baru.

8. Orang yang Meninggal saat Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu memiliki kedudukan mulia. Rasulullah saw. bersabda bahwa siapa saja yang keluar untuk menuntut ilmu berada di jalan Allah hingga ia kembali. Dengan demikian, orang yang wafat dalam perjalanan mencari ilmu mendapat derajat syahid.

9. Orang yang Berniat Tulus Mati Syahid

Keikhlasan niat juga menjadi ukuran. Rasulullah saw. bersabda, siapa yang memohon mati syahid dengan tulus dari hatinya, Allah akan memberinya pahala syuhada meskipun meninggal di atas tempat tidur.

Hal ini menunjukkan bahwa niat yang tulus untuk berjihad di jalan Allah pun mendapat ganjaran pahala syahid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke