KOMPAS.com-Kementerian Haji dan Umrah RI resmi membuka seleksi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Petugas Kesehatan Haji untuk penyelenggaraan layanan kesehatan jemaah haji Indonesia tahun 1447 H/2026 M.
Kesempatan ini ditujukan bagi tenaga kesehatan terbaik bangsa yang ingin berkontribusi dalam pelayanan kesehatan jemaah selama penyelenggaraan ibadah haji.
Baca juga: Masih Ada Waktu, Simak Cara Daftar dan Tahapan Seleksi Petugas Haji 2026
Dalam pengumuman resmi Kementerian Haji dan Umrah RI lewat akun Instagram @kemenhaj.ri, proses seleksi PPIH Petugas Kesehatan Haji 1447 H/2026 M dilaksanakan melalui beberapa tahapan dengan jadwal yang sudah ditetapkan:
Baca juga: Timeline Seleksi Petugas Haji Daerah 2026, Syarat Utama dan Cara Daftar
Formasi tenaga kesehatan yang dibutuhkan mencakup dokter dan dokter gigi.
Formasi dokter spesialis yang dibuka antara lain Spesialis Anestesi, Bedah Umum, Emergency Medicine, Jantung dan Pembuluh Darah, Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, Kedokteran Jiwa, Kedokteran Penerbangan, Orthopedi, Paru, Penyakit Dalam, serta Saraf.
Selain itu, seleksi juga dibuka untuk perawat.
Formasi lain yang dibutuhkan mencakup apoteker atau tenaga vokasi farmasi, tenaga elektromedis, radiografer, analis teknologi laboratorium medik (ATLM), tenaga promosi kesehatan, tenaga sanitasi lingkungan, tenaga rekam medis, serta petugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
Secara umum, seleksi petugas kesehatan haji di Indonesia mensyaratkan pelamar:
Baca juga: Menhaj: Pelunasan Biaya Haji 2026 Tahap 1 sampai 23 Desember
Pendaftaran seleksi PPIH Petugas Kesehatan Haji 1447 H/2026 M dapat diakses secara daring.
Calon peserta dapat melakukan pendaftaran melalui laman petugas.haji.go.id dan memilih tab “Pendaftaran Petugas Kesehatan”.
Kementerian Haji dan Umrah RI mengimbau masyarakat hanya mengikuti informasi resmi melalui kanal komunikasi yang dikelola pemerintah.
Langkah ini penting agar calon peserta terhindar dari informasi menyesatkan dan dapat mengikuti seluruh proses seleksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang