Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma’ruf Amin Apresiasi Kesepakatan Muktamar NU Digelar Bersama

Kompas.com, 25 Desember 2025, 17:19 WIB
Khairina

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com-Mustasyar PBNU KH Ma’ruf Amin menilai pertemuan di Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (25/12/2025) menghasilkan kesepakatan positif terkait penyelenggaraan Muktamar NU secara bersama.

“Pertemuan ini berakhir bagus. Ujungnya ada kesepakatan dan segera diadakan muktamar yang tidak satu pihak tapi bersama,” ujar Ma’ruf Amin usai rapat, dilansir dari Antara.

Ia menjelaskan kesepakatan tersebut menegaskan bahwa Rais Aam dan Ketua Umum PBNU tetap ada dan bersama-sama membentuk kepanitiaan penyelenggaraan Muktamar.

“Tetap ada Rais Aam dan Ketua Umum PBNU, jadi bersama-sama membentuk kepanitiaan menyelenggarakan muktamar,” kata Wakil Presiden ke-13 RI itu.

Baca juga: Pertemuan Lirboyo Sepakati Muktamar Ke-35 NU Digelar Secepatnya

Ma’ruf Amin menyebut aspirasi penyelenggaraan Muktamar juga muncul dalam rapat sebelumnya yang dihadiri pengurus wilayah dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama di Pesantren Lirboyo.

“Kemarin juga di sini mengarahnya, ujungnya muktamar,” ujar dia.

Ia menegaskan para Mustasyar dan kiai sepuh berperan memfasilitasi penyelesaian konflik internal NU melalui jalur yang sama.

“Mustasyar, kiai sepuh hanya memfasilitasi ke arah yang sama menghilangkan konflik. Dengan menyelenggarakan muktamar, tidak ada konflik,” kata Ma’ruf Amin.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada para sesepuh ulama dan Mustasyar PBNU yang terus memberikan bimbingan.

“Tidak ada ungkapan selain syukur alhamdulillah dan terima kasih ke para sesepuh ulama, sesepuh Mustasyar yang membimbing semua sehingga hari ini disepakati secara penuh,” ujar Yahya.

Baca juga: Musyawarah Kubro Lirboyo Didukung GKBN-NU, Dorong Islah dan Cegah Dualisme PBNU

Ia menegaskan kesepakatan tersebut memastikan penyelenggaraan Muktamar ke-35 NU dapat berlangsung secara normal.

“Selanjutnya akan diselenggarakan muktamar yang normal,” kata Yahya.

Yahya menambahkan Muktamar ke-35 NU nantinya akan dipimpin Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Menurut dia, kesepakatan yang dicapai mencerminkan kecintaan terhadap jam’iyah Nahdlatul Ulama dan diharapkan membawa keberkahan.

“Setelah ini akan ditindaklanjuti dengan langkah teknis menuju muktamar,” ujar Yahya.

Baca juga: PWNU Jawa Timur Tegaskan Tidak Berpihak dalam Polemik PBNU, Pilih Jaga Persatuan NU

Rapat konsultasi yang diinisiasi Syuriyah PBNU tersebut dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar beserta jajaran Pengurus Syuriyah PBNU.

Hadir dalam rapat tersebut antara lain KH Abdullah Kafabihi, KH Mu’adz Thohir, KH Imam Buchori, KH Idris Hamid, H Muhammad Nuh, Gus Muhib, dan Gus Yazid.

Sejumlah tokoh NU lainnya juga tampak hadir, di antaranya Gus Afifuddin Dimyati, Gus Moqsith Ghozali, Gus Latif, Gus Sarmidi Husna, Gus Tajul Mafakhir, Gus Athoillah Anwar, dan Gus Nadzif.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf juga hadir bersama Pengurus Tanfidziyah PBNU H Amin Said Husni.

Dari unsur Mustasyar PBNU, hadir KH Ma’ruf Amin, KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Djazuli, KH Abdullah Ubab Maimoen, dan KH Machasin.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com