KOMPAS.com - Sholat Ba’diyah adalah sholat yang dikerjakan setelah pelaksanaan sholat wajib. Berbeda dengan sholat qobliyah, sholat ba’diyah hanya dikerjakan di 3 waktu, yaitu sholat ba’diyah dzuhur, sholat ba’diyah maghrib, dan sholat ba’riyah isya’.
Sementara tidak ada sholat ba’diyah subuh dan sholat ba’diyah ashar karena setelah sholat subuh dan ashar merupakan waktu yang terlarang untuk sholat.
Baca juga: Niat Sholat Subuh Sendiri dan Berjamaah Lengkap dengan Keutamaannya
Sholat ba’diyah maghrib dan isya’ hukumnya sunnah muakkad. Sementara sholat ba’diyah dzuhur dibagi menjadi dua hukumnya.
Dua rakaat sholat ba’diyah dzuhur hukumnya sunnah muakkad. Bagi yang menambah dua rakaat lagi, hukumnya sunnah ghairu muakkad. Jadi total sholat ba’diyah dzuhur adalah empat rakaat.
Sebagai bagian dari rukun, bacaan niat juga menentukan sholat apa yang dikerjakan. Berikut ini niat sholat ba'diyah.
Untuk sholat ba'diyah dzuhur dapat dikerjakan sebanyak 4 rakaat dengan dua salam. Atau dua rakaat salam, dua rakaat salam.
Arab:
أَصَلَّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Usholli sunnatadzh dzhuhri rak'ataini ba'diyatan lillahi ta'aala.
Artinya:
Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat setelah Dzuhur karena Allah Ta'ala.
Baca juga: Niat Sholat Isya’ Sendiri dan Berjamaah Lengkap dengan Keutamaannya
Arab:
أَصَلَّى سُنَّةَ المَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَةً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Usholli sunnatal maghribi rak'ataini ba'diyatan lillaahi ta'aala.
Artinya:
Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat setelah Maghrib karena Allah Ta'ala.
Arab:
أَصَلَّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْن بَعْدِيَهً لِلَّهِ تَعَالَى
Latin:
Usholli sunnatal isyaa'i rak'ataini ba'diyatan lillaahi ta'aala.
Artinya:
Aku niat mengerjakan sholat sunnah dua rakaat setelah Isya karena Allah Ta'ala.
Baca juga: Niat Sholat Wajib 5 Waktu Sendiri dan Berjamaah: Arab, Latin, dan Arti
Keutamaan sholat ba’diyah adalah untuk menyempurnakan sholat wajib apabila dalam pelaksanaannya banyak kekurangan.
“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat fardhu. Itu pun jika sang hamba menyempurnakannya. Jika tidak, maka disampaikan, “Lihatlah oleh kalian, apakah hamba itu memiliki amalan (shalat) sunnah?” Jika ingin memiliki amalan shalat sunnah, sempurnakan amalan shalat fardhu dengan amal shalat sunnahnya. Kemudian, perlakukanlah amal-amal fardhu lainnya seperti tadi.” (H.R. Ibnu Majah).
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!