Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karakteristik Orang yang Memiliki Hati yang Selamat (Qalbun Salim)

Kompas.com, 29 September 2025, 22:06 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Ibnul Qayyim Al Jauziyah, salah seorang ulama besar yang kitab-kitabnya menjadi rujukan dalam memahami Islam pernah menyampaikan tentang adanya tiga jenis hati.

Ketiga jenis hati tersebut adalah hati yang selamat (qalbun salim), hati yang sakit (qalbun maridh), dan hati yang mati (qalbun mayyit).

Tulisan kali ini akan membahas tentang hati yang selamat atau qalbun salim lengkap dengan karakteristiknya. Simak selengkapnya!

Baca juga: 9 Doa Selamat Dunia dan Akhirat, Lengkap Beserta Artinya

Pengertian Hati yang Selamat

Hati yang selamat (qalbun salim) adalah hati yang dipenuhi oleh kesadaran akan tujuan hidup yang hakiki yaitu untuk mengabdikan diri kepada Allah SWT dengan menjalankan ketaatan kepada-Nya.

Hati yang selamat dipenuhi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sehingga dari hati tersebut memancar hidayah dan Taufik Allah SWT.

Dalam hati yang selamat, akal mampu menyerap dorongan nurani menjadi pandangan hidup dan dasar dari setiap aktivitas. Sementara itu, peran nafsu dapat dijaga sesuai dengan proporsinya sebagai sarana untuk mendukung ketaatan kepada Allah SWT.

Karakteristik Hati yang Selamat

Ada tiga karakteristik hati yang selamat, yaitu:

1. Memiliki akidah yang benar, lurus, dan terbebas dari segala bentuk kesyirikan

Akidah yang lurus bersumber dari ajaran Rasulullah SAW. Hal ini tercermin dalam keyakinan yang teguh dan pandangan yang mantap sebagaimana digambarkan dalam sebuah ayat:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya: “Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Q.S. Al An’am: 162).

Baca juga: Awas! Salah Niat Berakibat Tidak Selamat di Akhirat

2. Terbebas dari berbagai penyakit hati

Bersarangnya penyakit hati merupakan indikasi hati yang tidak sehat. Penyakit ini seringkali datang tanpa disadari dan sedikit demi sedikit menggerogoti hati.

Bentuk penyakit hati berupa semua penyimpangan dan kemaksiatan. Pangkal dari penyakit hati bersumber dari hawa nafsu.

Bagi hati yang selamat, sekecil apapun penyakit hati dapat terdeteksi sehingga ia tidak sempat bersarang di dalamnya. Hal ini ibarat sebuah kristal mengkilap yang terlindungi dalam sebuah wadah yang kokoh. Tidak ada kotoran yang dapat menempel padanya.

3. Memiliki kemampuan dan semangat untuk melakukan ketaatan

Seseorang yang memiliki hati yang sehat akan senantiasa bersemangat menyambut seruan-seruan Allah.

Ketika perintah Allah datang, mereka menyambutnya dengan senang hati dan bergegas untuk melaksanakannya. Prinsip hati yang sehat adalah “sami’na wa atha’na”, kami mendengar dan taat.

Kebahagiaan tertinggi bagi seseorang yang memiliki hati yang sehat adalah ketika mereka mampu menjalankan perintah Allah dengan kemampuan terbaik.

Orang dengan hati yang selamat akan merasa gundah dan sedih jika meninggalkan perintah atau melanggar larangan Allah SWT.

Baca juga: 6 Doa Selamat Dunia Akhirat, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Hati yang sehat merupakan bekal utama menuju kehidupan akhirat yang mulia dan bahagia. Allah Swt. berfirman:

وَلَا تُخْزِنِى يَوْمَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ

Artinya: “Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tiada lagi berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan qalbun salim (hati yang selamat).” (Q.S. Asy Syu'ara’: 87-89).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com