Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen MUI: Ukuran Kebenaran Dai Bukan Viral, tapi Kebenaran Hakiki

Kompas.com - 29/09/2025, 20:15 WIB
Khairina

Editor

Sumber MUI

KOMPAS.com-Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amirsyah Tambunan mengingatkan bahwa ukuran kebenaran dai di era digital bukanlah viralitas, melainkan kebenaran hakiki.

Ia menegaskan memperjuangkan kebenaran hakikat merupakan tugas mulia, meskipun penuh tantangan.

Menurutnya, para dai harus bersatu dan kompak dalam menyampaikan dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang sejalan dengan visi dan misi MUI.

Baca juga: MUI Gandeng UIN Sunan Kalijaga Cetak “Mujahid Digital” di Dunia Maya

Pernyataan ini disampaikan Buya Amirsyah saat membuka Standardisasi Dai Angkatan ke-43 Komisi Dakwah MUI di BSI Tower, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025), dilansir dari laman MUI.

Viral Bukan Ukuran Kebenaran

Buya Amirsyah menyoroti fenomena era digital di mana semakin banyak penonton dan viral dianggap sebagai ukuran ketokohan seorang dai.

“Sekarang di era digital semakin banyak viewersnya, maka semakin top. Semakin viral semakin top. Tapi sayangnya dalam bentuk kontroversi,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa fokus pada viralitas justru menjauhkan dakwah dari kebenaran hakiki.

Oleh karena itu, dai diminta tetap tegak lurus menyampaikan ajaran berdasarkan sumber otentik, yakni Alquran, hadis, dan pandangan ulama.

Baca juga: MUI Tabayun soal Permohonan Fatwa Gaji Rangkap Jabatan Menteri-Wamen

Kompetensi dan Integritas Dai

Sekjen MUI menyayangkan masih ada dai yang dikenal karena kontroversi semata, lalu dianggap membawa kebenaran.

Ia menegaskan pentingnya para dai memiliki kompetensi, integritas, serta kepribadian yang kuat.

“Tantangan apapun yang dihadapi di depan mata insya Allah sanggup dan bisa,” lanjutnya.

Refleksi Dakwah di Tengah Kasus Sosial

Buya Amirsyah juga menyoroti maraknya kasus pelecehan seksual dan tindakan kriminal lainnya di masyarakat.

Kondisi ini menurutnya menjadi cermin bagi para dai untuk mengevaluasi efektivitas dakwah yang telah disampaikan.

“Ukuran dari dakwah kita itu bergeser dari yang sifatnya viral karena kontroversi, itu sudah dianggap sebuah kebenaran, bukan lagi ukurannya qulil haqqo,” jelasnya.

Baca juga: LK-MUI Desak Pemerintah Wajibkan Label Peringatan Makanan Minuman Tinggi Gula

Standardisasi Dai sebagai Penguatan Dakwah

Melalui kegiatan Standardisasi Dai, Buya Amirsyah mengajak para peserta bersungguh-sungguh mengikuti proses pembekalan.

Ia menekankan pentingnya memahami substansi dan metodologi dakwah agar pesan yang disampaikan lebih menggugah serta menyentuh sasaran yang objektif.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Perbaiki Hidup dengan Memperbaiki Shalat agar Hidup Menjadi Nikmat
Perbaiki Hidup dengan Memperbaiki Shalat agar Hidup Menjadi Nikmat
Doa dan Niat
Dua Golongan Orang Paling Menyesal di Akhirat, Jangan Sampai Menjadi Salah Satunya
Dua Golongan Orang Paling Menyesal di Akhirat, Jangan Sampai Menjadi Salah Satunya
Doa dan Niat
Doa Sebelum Wawancara Agar Diberikan Kemudahan dan Kelancaran
Doa Sebelum Wawancara Agar Diberikan Kemudahan dan Kelancaran
Doa dan Niat
Doa Kesembuhan untuk Orang Tua yang Sakit Lengkap dengan Artinya
Doa Kesembuhan untuk Orang Tua yang Sakit Lengkap dengan Artinya
Doa dan Niat
Surat Al Qadr: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Surat Al Qadr: Bacaan, Arti, Asbabun Nuzul, dan Tafsirnya
Doa dan Niat
Fidyah Puasa: Ketentuan, Besaran, dan Siapa Saja yang Wajib Membayar
Fidyah Puasa: Ketentuan, Besaran, dan Siapa Saja yang Wajib Membayar
Aktual
Indonesia–Arab Saudi Teken MoU Haji 2026, Kuota RI Ditetapkan 221.000 Jemaah
Indonesia–Arab Saudi Teken MoU Haji 2026, Kuota RI Ditetapkan 221.000 Jemaah
Aktual
Darah Nifas: Pengertian, Batas Waktu, dan Perbedaannya dengan Haid dalam Hukum Islam
Darah Nifas: Pengertian, Batas Waktu, dan Perbedaannya dengan Haid dalam Hukum Islam
Aktual
Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jumat
Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jumat
Doa dan Niat
Keutamaan Shalat Sunnah Wudhu, Diampuni Dosa Hingga Masuk Surga
Keutamaan Shalat Sunnah Wudhu, Diampuni Dosa Hingga Masuk Surga
Doa dan Niat
Hukum Bacaan Mad dalam Tajwid: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap
Hukum Bacaan Mad dalam Tajwid: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap
Doa dan Niat
Keutamaan Sedekah Jumat: Pahala Berlipat, Penghapus Dosa, dan Pembuka Rezeki
Keutamaan Sedekah Jumat: Pahala Berlipat, Penghapus Dosa, dan Pembuka Rezeki
Doa dan Niat
Sholat Sunnah Qobliyah Subuh: Keutamaan, Niat, dan Tata Cara Lengkap
Sholat Sunnah Qobliyah Subuh: Keutamaan, Niat, dan Tata Cara Lengkap
Doa dan Niat
Khutbah Jumat: Dua Hal yang Paling Banyak Memasukkan Manusia ke Surga
Khutbah Jumat: Dua Hal yang Paling Banyak Memasukkan Manusia ke Surga
Aktual
Panduan Menghafal Alquran: 7 Metode yang Terbukti Efekti
Panduan Menghafal Alquran: 7 Metode yang Terbukti Efekti
Doa dan Niat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke