KOMPAS.com - Iman merupakan kenikmatan terbesar yang diberikan Allah SWT kepada manusia. Dengan iman, manusia akan mendapat bimbingan hidup di dunia dan akan selamat di kehidupan akhirat.
Iman adalah keyakinan dalam hati yang diucapkan dengan lisan serta dibuktikan dengan perbuatan. Iman meliputi 6 rukun, yaitu iman kepada Allah SWT, iman kepada para malaikat, iman kepada kitab-kitab, iman kepada para Nabi dan Rasul, iman kepada hari kiamat, dan iman kepada takdir baik dan buruk.
Baca juga: Mengenal 6 Rukun Iman dan Penjelasannya Lengkap
Seseorang yang benar-benar beriman, ia akan bisa merasakan manisnya iman dalam kehidupannya. Untuk dapat merasakan manisnya iman, ada 3 syarat yang harus terpenuhi sebagaimana disampaikan Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya.
عَنْ أَنَسٍ – رضي الله عنه – عَنْ النَّبِيِّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ.
Artinya: “Dari Anas RA ia berkata, dari Nabi SAW bersabda: ‘Ada tiga perangai yang barangsiapa tiga perangai ini ada pada seseorang maka ia akan mendapatkan manisnya iman; yaitu siapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari semua selain Allah dan Rasul-Nya, dan tidaklah ia mencintai seseorang kecuali karena Allah, dan ia membenci untuk kembali kepada kekafiran setelah Allah selamatkan ia darinya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam api neraka.'” (H.R. Muslim).
Berdasarkan hadits di atas, ada 3 syarat agar seseorang bisa merasakan manisnya iman, yaitu:
Orang yang dapat merasakan manisnya iman adalah orang-orang yang lebih mencintai Allah SWT dan Rasul-Nya dibandingkan kecintaannya dengan selainnya. Hal ini menunjukkan kecintaan total kepada Allah SWT dan Rasul-Nya sehingga ketika ada sesuatu yang bertentangan dengan Allah SWT dan Rasul-Nya, maka ia akan meninggalkannya.
Baca juga: Inilah 77 Cabang Iman yang Harus Diketahui
Seberat apapun suatu perkara, ketika itu merupakan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya, maka akan dikerjakan dengan penuh suka cita.
Ketika ada suatu perkara yang disukai dan mendatangkan kesenangan, tetapi bertentangan dengan Allah SWT dan Rasul-Nya, maka akan ditinggalkannya.
Seseorang yang sudah mencapai level mencintai sesuatu karena Allah SWT, maka iman telah merasuk ke dalam segenap jiwanya hingga manisnya iman mampu dirasakannya.
Seseorang yang bertemu dan berpisah karena Allah SWT, ia juga akan mendapatkan keistimewaan, yaitu termasuk satu dari tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah SWT di hari akhir kelak.
Orang yang telah berhijrah dan kembali ke jalan Allah SWT dengan kesungguhan hati, ia akan merasa tersiksa ketika dipaksa kembali kepada perilaku jahiliyah yang dekat dengan kekafiran.
Selama hidupnya ia hanya ingin beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ia takut kalau harus kembali kepada kekafiran yang membuatnya tersesat dalam hidup.
Baca juga: Hadits tentang Islam, Iman, dan Ihsan
Khubaib bin Adi merupakan salah satu sahabat Anshar yang mempunyai keimanan sangat mendalam. Suatu hari, ia diutus untuk berdakwah di suatu wilayah. Sayangnya, di tengah perjalanan ia disergap pasukan kafir dan tertangkap. Khubaib kemudian dijual sebagai budak.
Berita Khubaib diperjual belikan sebagai budak terdengar oleh Kaum bani Harits. Bani Harits punya dendam terhadap Khubaib karena membunuh salah seorang dari Bani Harits. Akhirnya Khubaib dibeli oleh Bani Harits.
Di tangan kaum Bani Harits, Khubaib mendapat siksaan sebelum akhirnya dieksekusi. Sebelum eksekusi dilakukan, Khubaib ditanya, "Sukakah engkau bila Muhammad menggantikanmu sementara kau sehat wal afiat bersama keluargamu?"
"Demi Allah," jawab Khubaib, "Tak sudi aku bersama anak istriku selamat menikmati kesenangan dunia, sementara Rasulullah terkena musibah walau oleh sepotong duri!"
itulah kekuatan iman Khubaib yang lebih mencintai Rasul-Nya dibandingkan dengan anak istrinya. Khubaib pun akhirnya dieksekusi. Ia gugur sebagai syahid.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang