KOMPAS.com-Selama menjalankan ibadah umrah, setiap jamaah dianjurkan melaksanakan sejumlah amalan wajib (rukun) dan sunnah.
Rukun umrah meliputi thawaf, sa’i, tahalul, serta amalan sunnah seperti minum air zamzam.
Selain itu, doa saat memasuki kota Madinah dan doa masuk Masjidil Haram juga termasuk amalan yang sering dibaca jamaah sebagai bentuk pengagungan dan adab di tanah suci.
Mengetahui doa dan dzikir dalam setiap tahapan ibadah umrah membantu jamaah meraih kekhusyukan sekaligus meneladani Rasulullah SAW.
Baca juga: Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa untuk Umrah, Tak Perlu Visa Khusus
Sebelum meninggalkan rumah, jamaah disarankan menyiapkan kebutuhan fisik dan spiritual.
Berdoalah agar perjalanan menuju Tanah Suci diberikan keberkahan dan keselamatan.
Doa yang dianjurkan dibaca saat berangkat adalah:
“اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَ السَّفَرِ وَخَيْرَ الْمَطْلَعِ وَخَيْرَ الْمُنْقَلَبِ”
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dalam perjalanan ini, kebaikan di tempat tujuan, dan kebaikan saat kembali ke rumah.”
Ketika berada di perjalanan, jamaah dianjurkan terus berzikir dan berdoa untuk keselamatan dan kelancaran.
Doa yang bisa dibaca adalah:
“اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ أَنْ تُصَلِّيَ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَنْ تَجْعَلَ لِيْ فِيْ هَذِهِ السَّفَرِ خَيْرًا وَبَرَكَةً”
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan jadikanlah perjalanan ini penuh dengan kebaikan dan keberkahan.”
Baca juga: Aplikasi Nusuk Tembus 30 Juta Unduhan, Begini Cara Pakainya untuk Umrah dan Haji
Sesampainya di Makkah, jamaah disunahkan langsung menuju Masjidil Haram dengan niat yang tulus dan hati yang bersih.
Doa yang dapat dibaca saat masuk Masjidil Haram adalah:
“اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامِ”
Artinya: “Ya Allah, Engkau sumber keselamatan dan dari-Mu lah keselamatan. Hidupkan kami dalam kedamaian dan masukkan kami ke surga, tempat penuh keselamatan.”
Mengutip Fiqih Umrah karya Muhammad Ajib, Lc., MA, Rasulullah SAW memulai thawaf dengan berdiri menghadap Hajar Aswad sambil mengangkat tangan dan membaca:
“بِسْمِ اللهِ اللهُ أَكْبَرُ”
Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar.”
Sepanjang thawaf, jamaah dianjurkan membaca doa di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, salah satunya doa sapu jagad:
“رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ”
Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa api neraka.”
Baca juga: Profil Mochamad Irfan Yusuf, Cucu Pendiri NU yang Dilantik Jadi Menteri Haji dan Umrah Pertama
Setelah menyelesaikan tujuh putaran, jamaah dapat berdoa di dekat Multazam dengan bahasa apa pun sesuai keinginan.
Salah satu doa yang dianjurkan adalah permohonan agar Allah mengampuni dosa, melindungi keluarga, dan memberikan rahmat di dunia dan akhirat.
Doa ini juga mencerminkan ketundukan hamba di hadapan Allah SWT dan harapan untuk meraih kedudukan mulia di sisi-Nya.
Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus ketika meminum air zamzam:
“Ya Allah, berilah aku ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit.”
Air zamzam dipercaya membawa keberkahan dan menjadi salah satu amalan sunnah penting dalam umrah.
Ketika memulai sa’i dari bukit Shafa menuju Marwah, jamaah membaca:
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku mulai dengan apa yang telah dimulai oleh Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Shafa dan Marwah termasuk bagian dari syiar Allah.”
Doa ini menegaskan niat dan pengharapan agar setiap langkah ibadah diterima oleh Allah SWT.
Setelah menyelesaikan sa’i, jamaah dianjurkan memanjatkan doa syukur dan memohon agar amalnya diterima.
Doa yang dapat dibaca:
“Ya Allah, terimalah amalan kami, lindungilah kami, ampuni kesalahan kami, dan wafatkan kami dalam keimanan serta keridhaan-Mu.”
Ketika mencukur atau memendekkan rambut, jamaah membaca takbir dan doa berikut:
“Ya Allah, terimalah amal perbuatanku dan ampunilah dosaku. Ampunilah pula orang-orang yang mencukur dan memendekkan rambutnya.”
Dalam riwayat lain, dianjurkan membaca doa tambahan:
“Ya Allah, tetapkanlah untuk setiap helai rambutku pahala, hapuskanlah dosa, dan angkatlah derajatku di sisi-Mu.”
Baca juga: Profil Dahnil Anzar Simanjuntak, Wakil Menteri Haji dan Umrah di Kabinet Prabowo-Gibran
Rasulullah SAW bersabda, “Perbedaan antara seorang Muslim dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, jamaah dianjurkan untuk tetap menjaga shalat lima waktu tepat pada waktunya, meski dalam kondisi lelah selama perjalanan.
Shalat di dua masjid suci memiliki keutamaan besar.
Nabi SAW bersabda, “Shalat di Masjid Nabawi lebih utama daripada 1.000 shalat di masjid lain, kecuali Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 shalat di tempat lain.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Memperbanyak Talbiyah
Talbiyah merupakan kalimat yang menandakan jawaban atas panggilan Allah untuk berhaji atau berumrah.
“لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لَا شَرِيكَ لَكَ”
Artinya: “Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Segala pujian, nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu semata.”
Talbiyah menunjukkan ketundukan dan kesiapan hati untuk beribadah sepenuhnya kepada Allah SWT.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang