KOMPAS.com-Mochamad Irfan Yusuf atau Gus Irfan resmi dilantik, Senin (8/9/2025) sebagai Menteri Haji dan Umrah Republik Indonesia.
Pelantikan ini menandai transformasi Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menjadi Kementerian Haji dan Umrah sesuai amanah Presiden Prabowo Subianto.
Sosok Gus Irfan menarik perhatian publik karena latar belakangnya yang kuat di dunia pesantren, organisasi Nahdlatul Ulama (NU), serta kiprahnya di bidang politik dan ekonomi umat.
Baca juga: Profil Gus Irfan, Kepala BP Haji yang Disebut Calon Menteri Haji dan Umrah
Gus Irfan lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 24 Juni 1962.
Ia merupakan cucu KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Posisi ini membuatnya dikenal luas sebagai bagian dari keluarga besar NU yang memiliki pengaruh besar di dunia pendidikan Islam dan sosial kemasyarakatan.
Pendidikan dasar hingga menengah ditempuh di Jombang dan lulus sekolah menengah pada 1981.
Setelah itu, Gus Irfan melanjutkan studi di Universitas Brawijaya, Malang, dan meraih gelar sarjana pada 1985.
Pada 2002, ia menyelesaikan program magister di kampus yang sama.
Terakhir, pada 2025, ia meraih gelar doktor di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan konsentrasi Manajemen Pendidikan Islam.
Baca juga: Jusuf Kalla: Masjid Harus Jadi Pusat Peradaban, Bukan Hanya Tempat Ibadah
Sejak 1989, Gus Irfan dipercaya sebagai Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng hingga 2006.
Ia juga menjadi Wakil Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari sejak 1990, lembaga yang menaungi Pesantren Tebuireng.
Selain itu, Gus Irfan pernah menjabat Komisaris Utama PT BPR Tebuireng, lembaga keuangan mikro berbasis pesantren, selama 20 tahun (1996–2016).
Sejak 2006, ia memimpin Pesantren Al-Farros. Pada periode 2013–2016, ia juga sempat menjadi dosen di Akademi Keperawatan Widyagama Malang.
Selain aktif di dunia pendidikan, Gus Irfan berperan sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU).
Melalui posisi ini, ia terlibat dalam berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat NU.
Di ranah politik, Gus Irfan bergabung dengan Partai Gerindra dan maju sebagai calon anggota DPR RI pada Pemilu 2024 dari dapil Jawa Timur VIII.
Ia terpilih dengan perolehan 77.433 suara sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029. Namun, masa baktinya singkat karena pada Oktober 2024 ia ditunjuk Presiden Prabowo sebagai Kepala BP Haji dan Umrah.
Baca juga: Baru Disahkan DPR, Kementerian Haji Dinilai Sebuah Terobosan Baru
Pengalaman panjang di dunia pesantren, NU, ekonomi umat, hingga politik membuat nama Gus Irfan semakin menguat dalam bursa calon menteri.
Hari ini, ia resmi dilantik sebagai Menteri Haji dan Umrah pertama di Indonesia.
Dengan latar belakang tersebut, Gus Irfan dipandang sebagai sosok yang mampu mengawal transformasi pelayanan haji menuju sistem yang lebih profesional, transparan, dan sesuai prinsip syariah.
Salah satu poin penting revisi tersebut adalah perubahan Badan Penyelenggara (BP) Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Mochamad Irfan Yusuf, Kepala BP Haji yang Kini Berubah Jadi Kementerian",
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini