KOMPAS.com-Desa diproyeksikan menjadi garda terdepan dalam penguatan ekosistem zakat di Indonesia.
Melalui program Kampung Zakat 2025, Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk mengoptimalkan potensi zakat di tingkat desa.
Program ini menargetkan 35 desa di berbagai wilayah dengan potensi zakat produktif yang diperkirakan mencapai Rp 51 triliun.
Baca juga: Difabel Kini Bisa Belajar Alquran dengan Bahasa Isyarat, Baznas Dorong Dakwah Inklusif
Pemanfaatannya diarahkan pada pemberdayaan sektor ekonomi lokal, seperti perkebunan, pertanian, dan kelautan.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono Abdul Ghafur, menilai desa memiliki potensi besar yang selama ini belum tergarap maksimal.
“Desa secara struktur lebih dekat dengan Kemendes. Di sana ada Koperasi Merah Putih, ada BUMDes, dan ini yang kami kerjasamakan. Potensinya pun beragam, mulai dari perkebunan, pertanian, hingga kelautan,” ujar Waryono, Jumat (22/8/2025), dilansir dari laman Kemenag.
Dalam kerja sama ini, Kemenag akan fokus pada konsolidasi dan koordinasi, sementara Kemendes berperan memperkuat kelembagaan desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Mudah-mudahan ke depan masyarakat desa betul-betul berdaya,” tambah Waryono.
Baca juga: Baznas Targetkan Himpun Zakat Rp 50 T Tahun Ini, Optimistis Capai Rp 100 T di 2029
Salah satu fokus utamanya adalah mengintegrasikan peran BUMDes dalam penyaluran zakat penghasilan. Nantinya, BUMDes akan difasilitasi untuk bekerja sama dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di tingkat desa.
Skema ini diharapkan memudahkan masyarakat desa dalam menunaikan zakat sekaligus memastikan pengelolaan dana berjalan transparan dan produktif.
“Kami ingin membuka peluang bagi BUMDes untuk menyalurkan zakat penghasilan melalui UPZ yang bekerja sama dengan Kemendes,” jelasnya.
Waryono optimistis sinergi tersebut mampu mempercepat pemberdayaan ekonomi berbasis zakat di desa.
Langkah ini sekaligus memperkuat ekosistem zakat nasional yang inklusif dan produktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!