KOMPAS.com-Hak belajar agama kini makin terbuka bagi penyandang disabilitas rungu. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menghadirkan Program Training of Trainers (ToT) Pengajar Al-Quran Isyarat 2024 di SLBN 4 Koja, Jakarta Utara, sebagai upaya memperluas dakwah inklusif.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menegaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan akses pembelajaran Al-Quran, tanpa terkendala keterbatasan fisik.
“Belajar Al-Quran adalah hak semua orang. Melalui program ini, kami berusaha membuka ruang pembelajaran ramah difabel agar mereka bisa tumbuh sebagai generasi Qurani,” ujar Saidah di Jakarta, Sabtu (23/8/2025), dilansir dari Antara.
Baca juga: Transformasi BP Haji ke Kementerian Haji, Dahnil: Tidak Semua Pegawai Langsung Dipindah
Program ini diikuti 52 siswa tuna rungu dari tingkat SD hingga SMA. Sejak diluncurkan pada 2024, ToT Al-Quran Isyarat telah menjangkau 34 titik di 28 provinsi, dengan peserta mencapai 1.036 orang, mulai dari guru SLB, komunitas difabel, hingga guru agama.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 mencatat ada lebih dari 22 juta penyandang disabilitas di Indonesia, termasuk 1,8 juta di antaranya tuna rungu. Saidah menyebut fakta tersebut sebagai pengingat pentingnya pendidikan Islam yang inklusif.
Baca juga: BP Haji Siap Transformasi Jadi Kementerian Haji dan Umrah, Masih Tunggu Pengesahan DPR
Ia menambahkan, program ini tidak hanya sekadar pelatihan, tetapi juga gerakan dakwah yang menumbuhkan kepedulian dan kesetaraan. Peran masyarakat melalui zakat, infak, dan sedekah sangat dibutuhkan untuk menjaga keberlanjutan program.
“Harapannya, dakwah inklusif ini tidak berhenti di kelas, tapi menjadi gerakan bersama demi peradaban yang adil, terbuka, dan penuh kasih sayang,” tutur Saidah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang