KOMPAS.com - Kebersihan merupakan salah satu cabangnya iman. Oleh karena itu, setiap muslim harus memperhatikan kebersihan dirinya, baik lahir maupun batin.
Salah satu hal yang sangat dianjurkan adalah kebersihan mulut. Mengenai masalah tersebut, Islam memerintahkan umatnya untuk bersiwak atau pada zaman sekarang dikenal dengan menyikat gigi.
Baca juga: Panduan Mandi Wajib: Niat, Rukun, dan Cara Lengkap agar Sah Menurut Islam
Pengertian dari siwak adalah alat pembersih mulut. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadits berikut:
Dari Aisyah RA., bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Siwak adalah alat pembersih mulut dan dapat mendatangkan ridha Allah.“ (H.R. An Nasai, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).
Dari pengertian di atas, maka alat yang digunakan untuk membersihkan mulut (gigi) disebut dengan siwak sehingga sikat gigi dan pasta gigi dapat disebut juga dengan siwak.
Pada zaman Rasulullah SAW, bersiwak dilakukan dengan menggunakan batang dari pohon 'Araak' yang banyak tumbuh di Timur tengah dan di India bagian Timur.
Nama ilmiah pohon siwak adalah Salvadora persica. Pohonnya menyerupai pohon delima yang selalu menghijau sepanjang tahun, bunganya berwarna kuning kehijauan.
Baca juga: Tata Cara Wudhu Lengkap dengan Niat, Doa, dan Keutamaannya
Bersiwak merupakan salah satu hal yang sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW, sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda: “Andai saja tidak memberatkan ummatKu, maka Akan aku perintahkan (wajibkan) memakai Siwak setiap hendak melakukan sholat." (H.R. Bukhari).
Dalam riwayat lain dijelaskan, Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA. berkata ”Rasulullah tidak henti-hentinya memerintahkan kita bersiwak sehingga kami menyangka bahwa akan turun kepadanya sesuatu (yang dahsyat).” (HR. At Thabrani).
Bersiwak merupakan sunnah Rasulullah SAW, hukumnya sunnah muakkad dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, karena Beliau SAW tidak pernah meninggalkan memakai siwak, khususnya ketika hendak berwudhu, Sholat, membaca Al Quran, tidur dan bangun tidur.
Bahkan ketika akan memasuki rumah pun beliau juga bersiwak, seperti Hadist berikut: "Ada seorang yang bertanya kepada Aisyah RA, tentang sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika Beliau SAW telah memasuki Rumahnya? Aisyah menjawab “Beliau SAW memulainya dengan bersiwak.” ( H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Doa Setelah Wudhu: Arab, Latin, dan Artinya
Sangat ditekankannya bersiwak oleh Rasulullah SAW ini tentu saja mengandung berbagai keutamaan, diantaranya adalah:
Allah menyukai kebersihan, sehingga bersiwak dapat mendatangkan ridho Allah SWT.
“Siwak adalah alat pembersih mulut dan dapat mendangkan ridho Allah.“ (H.R. An Nasai, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).
Keutamaan lain bersiwak sebelum melaksankan sholat adalah sholat yang dilakukan mempunyai derajat yang lebih tinggi daripada sholat yang dilakukan tanpa bersiwak terlebih dahulu.
“Sholat dua rakaat dengan bersiwak terlebih dahulu lebih aku cintai daipada aku melakukan sholat tujuh puluh rakaat tanpa bersiwak terlebih dahulu.” (H.R. Abu Nu’aim)
Dalam riwayat lain dijelaskan: “Keutamaan sholat dengan bersiwak terlebih dahulu atas sholat tanpa didahului bersiwak adalah tujuh puluh kali lipat.” (H.R. Ahmad, Abu Ya’la, Ibnu Khuzaimah, dan Al Hakim).
Perintah untuk bersiwak adalah salah satu sunnah Rasulullah SAW. Barangsiapa yang melaksanakannya, maka ia telah menghidupkan sunnah-sunnahnya.
Rasulullah SAW bersabda: “Ada empat hal yang termasuk dari sunnah para Rasul: Memakai minyak wangi, menikah, bersiwak dan malu.” (H.R. Ahmad dan Tirmidzi).
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!