Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Cara Wudhu Lengkap dengan Niat, Doa, dan Keutamaannya

Kompas.com - 17/08/2025, 18:30 WIB
Agus Susanto

Penulis

KOMPAS.com - Wudhu adalah membersihkan anggota badan tertentu dengan air, menurut cara-cara yang telah ditentukan dalam Islam, untuk menghilangkan hadas kecil.

Tata cara wudhu sudah ditentukan, baik rukun maupun sunnah-sunnahnya. Wudhu dilaksanakan minimal sebelum melaksanakan sholat wajib.

Berwudhu menjadi syarat sah sholat sehingga harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Baca juga: Niat Sholat Ba’diyah 5 Waktu: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya

Tata Cara Wudhu

Abu Malik Kamal bin Sayyid Salim dalam Shahih Fiqh Sunnah menjelaskan tentang tata cara wudhu secara lengkap sebagai berikut:

1. Bersiwak atau sikat gigi terlebih dahulu

2. Berniat wudhu, bisa dilafadzkan atau minimal dalam hati

3. Mengucapkan basmalah

4. Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali.

5. Berkumur-kumur sambil istinsyaq (memasukkan air dalam hidung), dilanjutkan beristintsar (mengeluarkan air dari hidung) dengan tangan kiri sebanyak 3 kali.

6. Membasuh seluruh wajah dan menyela-nyelai jenggot sebanyak 3 kali.

7. Membasuh tangan kanan hingga siku bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan yang tangan kiri.

8. Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik ke belakang, lalu ditarik lagi ke depan, dilakukan sebanyak 1 kali, dilanjutkan menyapu bagian luar dan dalam telinga sebanyak 1 kali.

9. Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela-nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.

10. Menghadap kiblat dan berdoa setelah wudhu.

Baca juga: Niat Sholat Qobliyah 5 Waktu: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya

Niat dan Doa Setelah Wudhu

Melafadzkan niat wudhu, minimal dalam hati menjadi salah satu rukun wudhu. Berikut niat wudhu:

Arab:

نَوَيْتُ الْوُضُوءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَصْغَرِ فَرْضًا لِلَّهِ تَعَالَى .

Latin:

Nawaitul wudhuu a liraf 'il hadatsil ash ghari fardhal lillaahi ta'aala.

Artinya:

Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta’ala.

Adapun doa yang diucapkan setelah wudhu seperti di bawah ini:

Arab:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Latin:

Asyhadu allaa ilaha illallaah wahdahu laa syarikalahu wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwabiina waj'alnii minal mutathohhiriin.

Artinya:

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, Ya Allah, masukkanlah aku ke dalam golongan orang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang menyucikan diri.

Baca juga: Niat Sholat Rawatib: Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya

Keutamaan Wudhu

Berwudhu mempunyai beberapa keutamaan, antara lain:

Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

"Maukah kalian aku tunjukan suatu amalan yaitu Allah SWT akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajatnya! Para shahabat berkata: "Tentu, wahai Rasulullah. Lalu Rasulullah SAW bersabda: "Menyempurnakan wudhu walaupun dalam kondisi yang sulit, memperbanyak jalan ke masjid, dan menunggu salat sesudah salat, maka itulah yang disebut dengan ar ribath." (H.R. Muslim).

Wudhu menjadi Cahaya Pada Hari Kiamat

Anggota badan yang sering terkena air wudhu akan menjadi bercahaya ketika hari kiamat.

"Bahwa sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu." (H.R. Al Bukhari dan Muslim).

Wudhu sebagai Tanda Pengenal Umat Rasulullah SAW

Dalam sebuah riwayat Imam Muslim, dijelaskan bahwa seorang sahabat bertanya tentang bagaimana cara mengenali umatnya sepeninggal Rasulullah SAW.

Rasulullah kemudian menjawab bahwa cara mengenalinya adalah dari cahaya di dahi, kedua tangan, dan kedua kaki karena bekas wudhunya.

Mendapatkan Surga

Umat Islam yang melakukan wudhu dan menyempurnakannya, kemudian melaksanakan sholat sunnah dua rakaat, maka akan mendapatkan surga.

“Tidaklah seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat dengan sepenuh hati dan jiwa melainkan wajib baginya (mendapatkan) surga.” (H.R. Muslim).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Para Kiai Sepuh Dijadwalkan Bertemu di Lirboyo Bahas Polemik Internal PBNU
Para Kiai Sepuh Dijadwalkan Bertemu di Lirboyo Bahas Polemik Internal PBNU
Aktual
Fatwa Pajak Berkeadilan MUI: Pajak Rumah dan Sembako Dinilai Tidak Adil
Fatwa Pajak Berkeadilan MUI: Pajak Rumah dan Sembako Dinilai Tidak Adil
Aktual
Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2026: Sisa 87 Hari, Ini yang Perlu Dipersiapkan Umat Islam
Hitung Mundur Puasa Ramadhan 2026: Sisa 87 Hari, Ini yang Perlu Dipersiapkan Umat Islam
Aktual
Merebaknya Jasa Nikah Siri, Bagaimana Islam Memandang Fenomena Ini?
Merebaknya Jasa Nikah Siri, Bagaimana Islam Memandang Fenomena Ini?
Doa dan Niat
Fenomena Nikah Siri Dalam Pandangan Islam
Fenomena Nikah Siri Dalam Pandangan Islam
Doa dan Niat
Menag: PPG Kini Dibuka untuk Semua Guru Lintas Agama, Tidak Hanya Guru Islam
Menag: PPG Kini Dibuka untuk Semua Guru Lintas Agama, Tidak Hanya Guru Islam
Aktual
Kembali Pimpin MUI, Kiai Anwar Tegaskan Misi Besar Ulama Selamatkan Umat dari Penyimpangan, Kebodohan, dan Kemiskinan
Kembali Pimpin MUI, Kiai Anwar Tegaskan Misi Besar Ulama Selamatkan Umat dari Penyimpangan, Kebodohan, dan Kemiskinan
Aktual
Risalah Pemakzulan hingga Penegasan Gus Yahya Tak Mundur dari Ketum PBNU
Risalah Pemakzulan hingga Penegasan Gus Yahya Tak Mundur dari Ketum PBNU
Aktual
6 Tanda Lemah Iman yang Harus Diwaspadai
6 Tanda Lemah Iman yang Harus Diwaspadai
Doa dan Niat
Susunan Lengkap Pimpinan MUI Periode 2025-2030 Hasil Munas XI
Susunan Lengkap Pimpinan MUI Periode 2025-2030 Hasil Munas XI
Aktual
Gus Yahya Tegaskan Tak Ada Niat Mundur dari Jabatan Ketua Umum PBNU
Gus Yahya Tegaskan Tak Ada Niat Mundur dari Jabatan Ketua Umum PBNU
Aktual
Seleksi Tenaga Kesehatan Haji 2026 Segera Dibuka, Ini Daftar Formasi dan Jadwalnya
Seleksi Tenaga Kesehatan Haji 2026 Segera Dibuka, Ini Daftar Formasi dan Jadwalnya
Aktual
KH Anwar Iskandar Terpilih Menjadi Ketua Umum MUI 2025-2030
KH Anwar Iskandar Terpilih Menjadi Ketua Umum MUI 2025-2030
Aktual
Milad ke-113 Muhammadiyah Jadi Gerakan Kemanusiaan, Lingkungan, dan Penguatan Wakaf
Milad ke-113 Muhammadiyah Jadi Gerakan Kemanusiaan, Lingkungan, dan Penguatan Wakaf
Aktual
Nama KH Ma’ruf Amin dan KH Anwar Iskandar Menguat di Munas XI MUI
Nama KH Ma’ruf Amin dan KH Anwar Iskandar Menguat di Munas XI MUI
Aktual
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com