KOMPAS.com – Kucing merupakan salah satu hewan yang banyak dijumpai di sekitar manusia. Tidak hanya dipelihara di rumah, kucing juga sering berkeliaran di jalanan sehingga rawan tertabrak kendaraan.
Sebagian orang meyakini bahwa menabrak kucing, meski tidak sengaja, bisa menjadi pertanda buruk atau mendatangkan kesialan. Namun, bagaimana pandangan Islam mengenai hal ini?
Baca juga: Doa Iftitah Pendek Pembuka Pintu Surga: Arab, Latin, dan Artinya
Sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam, Islam mengajarkan umatnya untuk menyayangi makhluk Allah, termasuk kucing.
Dilansir dari laman Kemenag, dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW menceritakan tentang seorang perempuan yang diazab karena menyiksa seekor kucing hingga mati. Perempuan itu mengurung kucingnya tanpa diberi makan dan minum, serta tidak melepaskannya agar bisa mencari makanan sendiri.
Hadits ini menegaskan bahwa menyiksa atau membiarkan kucing menderita termasuk perbuatan dosa besar.
Baca juga: Kumpulan Doa Saat Gerhana Bulan Total 7–8 September 2025
Berbeda halnya jika peristiwa melukai atau menabrak kucing terjadi tanpa disengaja. Allah SWT menegaskan dalam Surat Al-Ahzab ayat 5, bahwa kesalahan yang dilakukan secara tidak sengaja tidak dihitung sebagai dosa.
Artinya, seseorang yang tanpa sengaja menabrak kucing tidak perlu mengaitkannya dengan kesialan atau musibah. Dalam Islam, keyakinan semacam ini dikenal dengan istilah tathayyur, yaitu mengaitkan sebuah peristiwa dengan pertanda buruk, dan hal ini tidak dibenarkan.
Imam Al-Munawi dalam kitab Faidlul Qadir menjelaskan, orang yang merasa dirinya sial karena peristiwa tertentu sebenarnya sedang terjebak dalam sugesti negatif. Keyakinan seperti ini justru bisa melemahkan tawakal kepada Allah SWT.
Dengan demikian, menabrak kucing di jalanan tidak ada hubungannya dengan kesialan. Jika ada hal buruk yang terjadi setelahnya, kemungkinan besar itu dipicu oleh sugesti dan kekhawatiran yang berlebihan.
Baca juga: Tak Hanya Laki-laki, Ribuan Mahasiswi Kini Bisa Raih Beasiswa Indonesia Bangkit Kemenag
Apabila tidak sengaja menabrak kucing hingga terluka atau mati, pengendara dianjurkan menepi sejenak, menenangkan diri, dan membaca istighfar. Hal ini bisa menjadi pengingat agar hati dan pikiran tetap fokus mengingat Allah di perjalanan.
Selain itu, jika memungkinkan, bangkai kucing sebaiknya dipindahkan atau dikuburkan agar tidak mengganggu pengendara lain.
Islam mengajarkan umatnya untuk memulai perjalanan dengan doa, dzikir, dan senantiasa mengingat Allah. Dengan begitu, perjalanan menjadi lebih tenang, hati lebih lapang, dan insyaAllah terhindar dari hal-hal buruk.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini