Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Mandi Junub Tanpa Shampo? Ini Penjelasan Ulama

Kompas.com, 8 September 2025, 20:00 WIB
Khairina

Editor

Sumber Kemenag

KOMPAS.com - Mandi junub atau mandi wajib adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang berada dalam kondisi hadas besar, seperti setelah berhubungan suami istri, mimpi basah, atau keluarnya mani.

Mandi ini bertujuan untuk menyucikan diri agar ibadah seperti shalat dan i’tikaf kembali sah dilakukan.

Namun, muncul pertanyaan di kalangan umat: apakah mandi junub tetap sah jika dilakukan tanpa menggunakan shampo?

Baca juga: Panduan Mandi Wajib: Niat, Rukun, dan Cara Lengkap agar Sah Menurut Islam

Rukun Mandi Junub: Cukup Dua Hal

Dilansir dari laman Kemenag, dalam fikih Islam, mandi junub hanya memiliki dua rukun utama yang wajib dipenuhi agar sah.

Hal ini dijelaskan oleh para ulama, seperti Syekh Salim bin Sumair Al-Hadlrami dalam kitab Safinatun Najah, sebagai berikut:

فروض الغسل اثنان النية وتعميم البدن بالماء

"Furudhul ghusli itsnân: an-niyyah wa ta‘mîmul badani bil mâ’."

Artinya: "Rukun mandi junub ada dua, yaitu niat dan meratakan air ke seluruh tubuh."

Dari penjelasan ini, dapat dipahami bahwa mandi junub tetap sah meskipun tidak menggunakan shampo atau sabun, asalkan kedua rukun tersebut terpenuhi—yakni niat dan meratakan air ke seluruh tubuh.

1. Niat

Lafal niat dalam mandi junub adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul-ghusla lirafil ḫadatsil-akbari minal-jinâbati fardlan lillâhi ta‘ala

"Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Dalam madzhab Syafi'i, niat harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali disiramkan ke tubuh.

Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Setelah Keluar Mani

2. Mengguyur seluruh badan

Pada saat melaksanakan mandi wajib, seluruh tubuh bagian luar harus terguyur air dengan sempurna, termasuk bagian rambut dan bulu-bulu tubuh.

Untuk area yang berambut atau berbulu, penting agar air tidak hanya mengenai permukaan rambut atau bulu, tetapi juga mengalir sampai ke kulit dan pangkal rambut atau bulu tersebut. Hal ini bertujuan agar tubuh benar-benar bersih dan tidak ada najis yang menempel.

Sunah Mandi Junub Menurut Imam Al-Ghazali

Dalam menjalankan mandi junub, terdapat sejumlah amalan sunah yang dianjurkan agar mandi menjadi lebih sempurna.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidâyatul Hidâyah menjelaskan beberapa kesunnahan mandi junub, antara lain:

  • Membasuh tangan sebanyak tiga kali sebelum memulai mandi.
  • Membersihkan semua kotoran atau najis yang masih melekat pada tubuh.
  • Melakukan wudhu dengan sempurna sebelum mandi.
  • Mengguyur kepala dengan air sebanyak tiga kali sambil berniat menghilangkan hadats besar.
  • Mengguyur bagian kanan tubuh tiga kali, kemudian bagian kiri tubuh juga tiga kali.
  • Menggosok-gosok seluruh tubuh, baik bagian depan maupun belakang, sebanyak tiga kali.
  • Menyela-nyela rambut dan jenggot (jika ada) agar air meresap ke pangkalnya.
  • Mengalirkan air ke lipatan-lipatan kulit dan pangkal rambut dengan sempurna.

Disarankan untuk menghindari menyentuh kemaluan secara langsung saat mandi. Jika tidak sengaja tersentuh, dianjurkan untuk berwudhu kembali agar kebersihan tetap terjaga.

Baca juga: Niat Mandi Taubat: Arab, Latin, Arti, dan Tata Caranya

Fungsi Shampo dalam Mandi Junub

Meskipun tidak wajib, penggunaan shampo bisa membantu menyempurnakan proses pembersihan, khususnya saat mengguyur dan menyela rambut.

Menggunakan shampo dapat mempermudah menjalankan sunnah ini, sekaligus menjadikan rambut lebih bersih dan nyaman.

Hal ini juga sejalan dengan prinsip Islam yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

"Kebersihan adalah sebagian dari iman."

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com